Hari ini, Taehyung berangkat ke tempatnya bekerja sedikit terlambat. Melirik jam di tangannya yang menunjukkan angka 07.50. Ia belum sempat sarapan hari ini, terlambat bangun satu jam dari biasanya. Maka, ia hanya memotong - motong buah pir yang ada di kulkas kecil miliknya dan memasukkannya ke dalam kotak makan. Hendak dimakan sebelum bekerja nanti.
Sampai di kantor, Taehyung mendengar Hoseok yang bercerita dengan Jihyo. Terdengar samar - samar mereka akan diberikan bonus tahunan jika target perusahaan tercapai dan nilai divisinya mencapai poin A. Taehyung sama sekali tak mengerti tentang hal itu, tidak ingin tahu lebih jauh juga. Ia kemudian dengan santainya duduk di meja kerjanya dan menyimpan tasnya di laci kecil dibawah meja.
"Tae, tumben banget siang?" tanya Jihyo
"Iya kak, gue kesiangan. Kemarin habis telponan sama bunda jadi kangen. Nggak bisa tidur.." jelas Taehyung pada Jihyo, yang sudah ia anggap sebagai kakak perempuannya sendiri. Memang benar, selepas menghubungi bundanya Taehyung tidak bisa tidur. Ia hanya berguling ke kanan dan kiri di kasurnya, berakhir dengan kepalanya yang sedikit pening karena jam tidur yang kurang.
"Penyakit anak kostan banget itu. Mending lo pulang aja deh weekend ini. Belom sempet pulang juga kan lo?"
"Belum kak, waktu itu ayah aja sama bunda yang jengukin kesini. Bunda kan belum tau kostan gue jadi dia dateng. Cuma berdua, sambil nganterin legalisir ijazah gue yang ketinggalan. Padahal gue udah bilang gue yang bakal ambil, tapi mereka nggak mau. Takut guenya capek" Taehyung tanpa sadar menjelaskan ceritanya panjang lebar
"Yaudah balik aja, Tae. Gue juga mau balik kok ntar" ujar Hoseok. Ia juga anak rantau, dari Bogor. Sayangnya ia dan Taehyung tidak menempati kostan yang sama, kostan Hoseok sedikit lebih jauh. Itulah mengapa ia membawa motor scoopy kesayangannya kesini.
"Iya, udah kangen nih gue sama kakak gue"
Kemudian Hoseok dan Jihyo melanjutkan obrolan mereka yang sempat tergantikan topiknya karena kedatangan Taehyung. Sedangkan Taehyung sendiri hanya diam mendengarkan kakak - kakaknya ini berbicara.
.
Ketika sedang mengetik di komputer kerjanya, terdengar suara pintu terbuka. Disusul dengan suara khas milik Nayeon. Dengan cepat, Taehyung membalikkan badannya dan mendapati Nayeon datang bersamaan dengan 2 orang laki - laki dan satu perempuan. Karyawan baru lagi, pikirnya. Matanya langsung tertuju pada salah satunya. Mengenakan kemeja berwarna baby blue dengan celana hitam. Kakinya jenjang, dengan proporsi tubuh yang pas. Taehyung sangat familiar dengan hal itu. Ia seperti pernah bertemu dengan orang ini, tapi dimana?
"Temen - temen, saya mau kenalin karyawan baru yaa.. Ayo mas, mbak mulai aja perkenalan dirinya" ujar Nayeon ceria
"Perkenalkan, nama saya Jungkook. Saya berasal dari Tangerang, saya karyawan baru sebagai asisten manager keuangan. Salam kenal dan mohon bantuannya ya" ujarnya ramah. Sangat ramah. Suaranya begitu lembut, tenang namun ada ketegasan disana. Taehyung semakin penasaran, ia mengingat - ingat dimana ia pernah menjumpai lelaki ini. Hingga ia tak mendengar sama sekali perkenalan 2 orang sisanya. Ia hanya fokus pada Jungkook. Sampai satu pertanyaan mengembalikannya dari pikirannya itu.
"Kamu ngekost dimana, Jung?" tanya Seokjin
"Di kost Bu Miyeon, kak" jawabnya
"Lah, sekostan sama gue ternyata. Tae, kita punya temen baru nih" Seokjin mencondongkan badannya, melirik ke arah Taehyung yang memang sedikit lebih jauh darinya.
"Oh iya ya, Taehyung juga kost disitu. Asyik dah, dapet temen baru. Bisa buat minjem mie instan Tae kalo lagi kepepet haha" timpal Hoseok. Memang kakaknya yang satu ini tidak tahu malu, Taehyung hanya meringis kecil. Sedangkan yang lainnya tergelak mendengar candaan Hoseok.
"Temen - temen makasih ya, silakan lanjut kerja lagi" Nayeon izin pamit, diikuti ketiga karyawan baru itu. Mereka sudah keluar ruangan, rekan satu timnya pun sudah kembali ke pekerjaannya masing - masing. Kecuali Taehyung, yang masih bergelut dengan pikirannya. Siapa sebenarnya lelaki itu? Kemudian, ia mengingat sesuatu. Lelaki itu sama persis dengan sosok yang ada di mimpinya minggu lalu. Padahal mereka baru saja bertemu, tapi lelaki itu sudah bisa mengunjungi Taehyung dalam mimpinya. Taehyung merasa sangat dekat dengannya di mimpinya itu, kenapa seperti ini? Bukankah ini cukup aneh?
.
"Kamu jadi pulang dek?" suara Yoongi terdengar di sambungan telpon. Ketika Taehyung berjalan menuju kostannya, Yoongi menelpon
"Jadi kak. Kak Yoon nggak boleh lembur ya, awas aja aku timpuk nih" ujarnya sambil menaiki tangga menuju kamar kostnya
"Haha, baru sebentar jadi anak kostan udah galak aja kamu dek" Yoongi tertawa, terbayang di benak Taehyung pasti tawanya itu sangat manis. Membuat Taehyung tak sadar ikut tersenyum mendengarnya
"Ya abis kata bunda, Kak Yoon lembur terus. Inget yaa kakak baru aja pulih. Amit - amit deh harus sakit lagi"
"Iya iya. Pokoknya kakak mau selesain kerjaan deh. Biar nanti weekend nggak diganggu sama orang studio. Sabtu Minggu ini pokoknya kita quality time ya dek"
"Oke. Jangan sampe adek jauh - jauh pulang kakak malah pergi dadakan ke studio. Awas aja, aku marahin juga itu orang studio" Taehyung merajuk sambil memutar kunci kamar kostnya. Melirik ke kamar ujung dengan pintu terbuka. Ah, Jungkook juga pasti sudah pulang pikirnya.
"Hm.. Ya sudah, kakak mau kerja lagi. Jangan lupa makan ya adek.." Nasihat yang sama seperti nasihat sebelumnya, makan.
"Iya kak" kemudian panggilan terputus. Taehyung mengunci lagi kamar kostnya. Melepaskan ransel dan sepatunya, kemudian mengambil handuk dan bergegas mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST GIFT
Short StoryTaehyung yang bekerja diluar kota demi melanjutkan pendidikannya, bertemu dengan seorang lelaki bernama Jungkook. Yang mengejutkan, Taehyung pernah memimpikan lelaki ini, jauh sebelum mereka bertemu. Takdir kah?