2. NamJin: Januari [Bagian 3]

268 38 36
                                    

Minggu pertama Juli 2017

Seokjin menghentikan mobil saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Ia merasa lelah setelah seharian bekerja di perusahaan penanaman modal yang ia rintis beberapa bulan lalu.

Kepalanya memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang. Tampak beberapa pasangan bergandengan tangan sambil tertawa. Ia sama sekali tak merasa iri atau cemburu melihatnya. Sampai sepasang manusia masuk ke indra penglihatannya.

Namjoon dan Jihyo yang keluar dari klinik dokter kandungan.

Seokjin mencengkram setir mobil dengan kuat setelah menyaksikan tangan Namjoon mengusap perut istrinya yang mulai membuncit. Mereka tampak bahagia dan itu membuatnya marah. Maka, ketika lampu berubah menjadi hijau, ia melajukan kendaraannya dan memperhatikan sekitar untuk mencari mobil Namjoon.

Ia memarkir mobil beberapa meter di depan sedan hitam mewah yang ia ketahui sebagai milik pria itu, keluar dari mobil dengan sebuah pisau yang selalu ia bawa untuk memotong ikan saat memancing.

Sreeeetttt!

Pisau di genggamannya menggores cat mobil sedan itu, meninggalkan garis panjang yang tak sedap dipandang. Belum puas dengan itu, ia berjongkok pura-pura mengikat tali sepatu pantofelnya dan menusukkan pisau beberapa kali ke ban belakang.

---

"Aish! Siapa yang melakukannya?" Namjoon menendang ban mobilnya yang kempes. "Sialan! Kalau tertangkap pelakunya, awas saja! Kubunuh dia!"

"Yeobo, jangan berkata begitu. Anak kita bisa dengar," ujar Jihyo pelan. Ia cukup kaget dengan kemarahan suaminya meskipun mengerti alasan pria tersebut.

Namjoon mengacak-acak rambutnya.

"Aku panggilkan taksi. Kau pulanglah, aku mau melihat rekaman CCTV di sekitar sini."

Jihyo hanya mengangguk pelan. Kilatan marah di mata suaminya cukup membuat wanita itu paham untuk menuruti kemauan Namjoon.

"Baiklah. Sampai bertemu di rumah."

---

Minggu kedua Juli 2017

Namjoon duduk di dalam mobilnya yang terparkir di depan sebuah kantor berlantai dua bertuliskan Kim Investment. Ia menunggu pemilik perusahaan itu keluar sebelum membuat perhitungan.

Matanya memperhatikan satu per satu orang yang keluar dari pintu depan hingga target incarannya ditemukan. Namjoon keluar dari mobil dan melangkah ke arah pria berjas abu-abu dan rambut hitam yang masih tertata rapi dan kacamata segi empat.

"Kim Seokjin!"

Pria berjas abu-abu itu menoleh kemudian menatap Namjoon malas.

"Apa maumu, Tuan Kim?"

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa maumu, Kim Seokjin? Kau merusak mobilku dan tidak usah mengelak karena wajahmu tertangkap jelas di CCTV!"

"Terus apa? Aku memang melakukannya dan sama sekali tidak menyesal. Kau mau aku minta maaf? Pffft! Mimpi saja sana!"

Seokjin membalikkan badan namun Namjoon menarik bahu Seokjin agar kembali menghadapnya.

"Kau gila! Bagaimana kalau aku sampai celaka, ha?"

"Mungkin memang itu yang kuharapkan!"

"Sialan!"

Bugh!

Namjoon melayangkan pukulannya, mengenai tulang pipi kiri Seokjin hingga membuat kacamata pria itu terlepas.

Monkey Business 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang