5. TaeGi: Jangan Panggil Taehyung!

505 56 14
                                    

"Yoongi Hyung, ayo bangun. Sudah jam 08.00. Kita harus berangkat satu jam lagi," panggil Jimin dari ambang pintu kamar Min Yoongi alias Suga. Sementara Sang Pemilik Kamar terus molor tanpa terganggu sedikitpun.

"Aish! Awas ya kalau lima menit lagi Hyung belum bangun!"

Di atas kasur empuk kesayangannya, Yoongi sedikit menggeliat. Tetapi hanya untuk pindah posisi. Selang beberapa detik, suara dengkuran halus pun terdengar.

Tok tok tok tok tok!!!

"Hyuuuuunggg!!!" teriak Jimin. Ia tahu bahwa yang ia lakukan adalah hal yang sia-sia. Yoongi tidak akan bangun meskipun ia berteriak hingga tenggorokannya sakit. "Oke, cuma satu cara."

Jimin berbalik dan memanggil sahabatnya.

"Taehyung-ah!"

"Ya?" sahut Taehyung dari ruang makan.

"Yoongi Hyung tidak mau bangun."

"Oke. Serahkan padaku."

Taehyung berdiri dan menuju lantai dua dimana kamar Suga berada. Sepanjang jalan, ia menggumamkan sebuah lagu sambil sesekali menyesap susu coklat di tangan kanannya. 

"Sugaaarr~~~" panggilnya dengan nada mendayu saat kakinya melangkah masuk dan terus mendekat ke arah tempat tidur. Taehyung mendudukkan diri di tepi matras dan menunduk untuk mendaratkan kecupan di kening Yoongi. "Ayo bangun."

"Mmmm...." erang Yoongi sambil menarik bed cover hingga menutupi seluruh tubuhnya, membuat Taehyung tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu." Taehyung meletakkan gelas susu di atas nakas dan menyamankan dirinya di samping Yoongi lalu memeluknya erat. Taehyung mengubur wajahnya di leher Yoongi, tak lupa bibirnya memberi kecupan-kecupan kecil di sana.

"Berhenti...."

"Bangun, Sugar."

"Nanti...."

"Oke."

Taehyung nenaikkan serangannya. Kali ini ia mulai menggigit leher Yoongi kemudian menjilatnya.

"Tae...."

"Hm?"

Taehyung mengusap pinggang ramping Yoongi lalu merematnya. Tangannya pun bergerak masuk ke balik piyama kotak-kotak yang Yoongi kenakan dan mengelus perut ratanya.

"Ngghh...Tae...."

"Kau suka, Sayang?" Suara sensual serta nafas hangat Taehyung menggelitik telinga Yoongi hingga bulu kuduknya berdiri, membuatnya membalikkan badan menghadap Taehyung.

"Selamat pagi, Sayang."

"Mmm...pagi. Kenapa kau di sini?"

"Membangunkanmu."

"Aku sudah bangun. Kau keluar saja."

Yoongi perlahan mendudukkan diri dan meregangkan tubuh. Saat ia menoleh, alisnya terangkat karena Taehyung belum beranjak dari tempat tidurnya.

"Kenapa masih di sini?"

"Kau tahu, Hyung? Kau sangat menggoda jika baru bangun."

"Tidak. Aku sudah hafal kata-kata itu. Tidak mempan, Kim Taehyung. Aku tidak akan termakan rayuan-arrgghh!"

Taehyung mengukung Yoongi dengan tubuh besarnya, tersenyum melihat pemandangan wajah imut pemuda yang resmi menjadi kekasihnya sejak tahun lalu itu.

"Kau tahu kau tidak bisa menolakku, Sayang." Taehyung menurunkan tubuhnya dan menikmati perubahan wajah Yoongi yang perlahan-lahan merona.

"Taeh-mmmpphh!"

"Saranghae, Chagiya."

"Mmmm...aahh...."

---

Jimin berkacak pinggang sambil menggelengkan kepala melihat kedatangan dua rekannya di BTS.

"Akhirnya kalian berdua keluar juga. Kukira harus memanggil pemadam kebakaran dulu untuk menarik kalian dari kamar."

"Semua salahmu, Jimin-ah."

"Bagaimana itu salahku, Hyung?"

"Kalau kau tidak memanggil Taehyung, aku sudah siap sejak tadi."

Taehyung terkekeh mendengar ucapan kekasihnya. Tiba-tiba....

Plak!

"Aw! Kenapa kepalaku dipukul?" keluh Taehyung pada Park Jimin sahabatnya.

"Aku kesaaallll!!!" pekik Jimin sebelum masuk ke mobil. "Gara-gara kalian, aku tidak bisa semobil dengan kelinciku!"




- Udah -


Lagi pingin bikin yang pendek 😁😁😁

Monkey Business 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang