12. SuHope: Love in the Time of Corona [Bagian 3]

244 34 48
                                    

"APA???"

Junmyeon memejamkan mata dan membukanya untuk melotot ke arah Hoseok.

"Tidak usah teriak kan bisa!"

"Kau juga teriak!"

"Itu karena kau yang mulai!"

"Aku tidak akan teriak kalau bukan karenamu!"

"Ekhem!"

Suara seseorang yang batuk menghentikan adu mulut Junmyeon dan Hoseok, membuat keduanya menoleh ke arah pintu masuk.

"Permisi, Tuan-Tuan. Saatnya memeriksa keadaan Anda berdua," ujar seorang perawat yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) hingga hanya kedua matanya yang terlihat di balik kacamata.

Junmyeon dan Hoseok mengangguk patuh dan mempersilakan perawat tersebut memeriksa suhu tubuh mereka serta beberapa hal lain.

"Dr.Kim, suhunya masih cukup tinggi. 39°C. Kita akan terus pantau perkembangannya." Perawat tersebut berbalik ke arah Hoseok dan melakukan hal yang sama. "Jung Hoseok-ssi, demamnya juga belum turun."

Hoseok menghela nafas sebelum menggumamkan terima kasih pada perawat yang kemudian keluar dari ruang isolasi.

"Ini salahmu."

Hoseok menoleh sengit setelah mendengar tudingan Junmyeon.

"Maaf? Salahku?"

"Tentu saja salahmu. Kalau kau tahu kau sakit, harusnya kau tidak masuk. Sekarang kau menulariku dan tidak tahu berapa orang lagi."

"Hei, Diktator Kim! Kau kira aku senang ini terjadi? Kau kira aku sengaja ingin kena COVID? Otakmu di mana sih?"

"Kau menuduhku tidak punya otak, ha?"

"Aku tidak bilang begitu tapi baguslah kalau kau sadar." Hoseok merebahkan tubuh dan berbalik memunggungi Junmyeon yang menatapnya lekat seakan mencoba melubangi punggung Hoseok.

"Cih!"

---

Tubuh Junmyeon membaik lebih cepat daripada Hoseok. Demamnya lekas turun setelah dua hari sementara Hoseok, suhu tubuhnya bertahan di angka 40-41°C.

Junmyeon pun dikeluarkan dari ruang isolasi meskipun masih berstatus pasien. Sang Dokter tersebut langsung meminta salah satu petugas untuk mengambil laptop di ruangannya dan menyibukkan dirinya dengan beberapa pekerjaan yang tertunda.

"Selamat makan, Dr.Kim."

Junmyeon menoleh saat mendengar seseorang berbicara. Ternyata seseorang yang mengantar makan siang untuknya.

"Terima kasih."

Junmyeon menatap punggung petugas tersebut dan seketika teringat pada perawat magang yang belum keluar dari ruang isolasi. Bagaimana keadaannya sekarang?

"Soojin-ssi?" panggilnya ke arah seorang perawat yang berdiri tak jauh darinya.

"Ya, Dok?"

"Jung Hoseok...bagaimana keadaannya?"

"Sedikit memburuk, Dr.Kim. Demamnya naik beberapa saat lalu dan dia tidak mau makan atau minum sehingga kami harus menginfusnya. Paru-parunya juga bermasalah dan tadi sudah dipasang ventilator."

Junmyeon terdiam.

"Mengapa bisa memburuk secepat itu? Ada riwayat penyakit lain?"

"Sejauh ini tidak ada, Dok. Tapi daya tahan tubuhnya sepertinya tidak terlalu baik."

Junmyeon menatap kosong ke arah layar laptopnya, tak sadar bahwa Soojin pamit beberapa detik lalu.

"Dia tidak akan mati muda, kan?"

Monkey Business 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang