12. SuHope: Love in the Time of Corona [Bagian 2]

222 31 25
                                    

"Bawa ini ke Dr.Byun Baekhyun sekarang."

"Bilang ke bagian farmasi, dosis untuk Anak Oh Sehun perlu dinaikkan."

"Kopi dokumen ini sepuluh kali."

"Itu ribut sekali di luar. Bereskan!"

Hoseok menghela nafas entah keberapa kali setiap kali Dr.Kim Junmyeon menyuruhnya melakukan ini dan itu. Ia yakin bahwa beberapa tugas yang dokter itu berikan padanya, sebenarnya tak perlu melalui dirinya sebab rumah sakit tersebut sudah memakai sistem komputerisasi terpadu.

"Kau, kenapa masih di sini? Sudah kubilang aku harus ke PICU*, kan? Kau tuli ya?" Junmyeon kembali menegurnya keras.

Tahan, Hoseok-ah, jangan dimutilasi!

"Saya sudah menghubungi perawat PICU dan mengabarkan bahwa Anda akan sampai lima menit lagi."

Junmyeon memperhatikan perawat magang tersebut dan tersenyum sinis meskipun masker yang ia kenakan menutupinya.

"Punya otak juga kau ternyata."

Hoseok meremat pinggiran kursinya. Kira-kira perlu berapa detik untuk kursinya melayang sebelum mengenai Kim Junmyeon?

"Kenapa matamu melotot, ha? Mau marah?"

Hoseok seketika menyunggingkan senyum yang tercermin dari bola matanya.

"Tidak, Dr.Kim. Hanya ingin membunuh Anda, itu saja," ucap Hoseok sambil membungkuk 90 derajat. "Permisi, Diktator Kim."

---

Hoseok membanting pintu di belakangnya hingga tertutup, menarik maskernya, dan lmelepas salah satu sepatu lalu melemparkannya sekuat tenaga ke dinding.

"Kim Junmyeon brengsek! Semoga kau mati tersedak tulang ayam!" makinya pada bayangan Kim Junmyeon. "Haaah! Haaah! Dasar laki-laki brengsek! Tiran! Uughhhh ingin kugigit kepala sombongnya itu! Memangnya kenapa kalau aku hanya pegawai magang, ha? Memangnya dulu dia langsung jadi dokter tanpa koas dan residen?"

Hoseok berjalan bolak-balik dengan kedua tangan di pinggang. Dadanya panas gara-gara Dokter Anak yang selalu berhasil membuatnya sakit hati dengan kata-kata tajamnya.

"Aarrggghhh! Benar-benar menyebalkan!"

Drt! Drt! Drt!

Hoseok meraih ponsel di sakunya dan mengatur nafas sebelum menerima panggilan.

"Jung Hoseok di sini. Ada yang bisa dibantu?"

"Perawat Jung, kau di mana? Dr.Kim sudah di PICU dan Beliau mencarimu."

"Saya sampai sebentar lagi. Terima kasih."

Tut!

Hoseok mengusap keningnya dengan lengan sebelum mengenakan sepatu yang sebelumnya ia lempar.

"Buat apa diktator itu mencariku? Mau menghina lagi?" batin Hoseok. "Cih! Ternyata dia masih membutuhkan orang lain!"

---

Monkey Business 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang