Pukul 08.10
"Belum berangkat?"
"Belum, Eomma. Taehyung mungkin masih di jalan."
"Kalau begitu, ditunggu lima menit lagi saja ya. Kalau Taehyung belum sampai, Eomma antar. Ada kuliah jam 09.00, kan?"
Yoongi mengangguk.
"Terima kasih, Eomma."
Yoongi membuka kunci layar ponsel untuk mengirim pesan pada Taehyung, kekasihnya, dan mengabarkan bahwa ia akan berangkat bersama Sang Ibu.
"Barangkali HPnya mati," gumam Yoongi setelah lagi-lagi melihat tanda centang satu untuk pesan yang ia kirim. "Sudahlah, tidak apa."
---
Pukul 08.50
Yoongi melambaikan tangan pada ibunya sebelum berbalik dan memacu langkah menuju ruang kuliah di lantai dua. Ia membalas sapaan beberapa mahasiswa yang ia kenal atau mengulas senyum untuk beberapa orang lain.
Yoongi memeriksa ponselnya. Masih belum ada tanda-tanda ponsel Taehyung aktif. Yoongi mencoba tenang sebab ini bukan pertama kalinya Taehyung seperti ini.
"Barangkali dia ketiduran dan lupa menyalakan HP," batinnya mencoba menenangkan kepalanya. Meskipun demikian, di dalam lubuk hatinya, ia yakin bahwa Taehyung pasti kembali berulah.
Yoongi hanya tinggal beberapa meter lagi dari ruang kuliahnya ketika suara tawa yang sangat ia hafal masuk ke telinga. Ia menengok ke arah ruangan di sebelah kanan yang biasanya digunakan adik tingkat.
Deg!
"Taehyung?" lirihnya ketika melihat kekasih yang ia tunggu-tunggu sejak tadi tengah mencium pipi seorang mahasiswa bernama Park Jihoon yang menunduk malu-malu. Hal yang juga pernah Taehyung lakukan tiga kali sebelumnya dengan tiga orang berbeda.
Matanya terasa panas dan ia yakin sesaat lagi pertahanannya akan jebol jika ia terus berdiri di sana. Oleh karena itu, Yoongi memilih berpaling dan menjauh. Satu hal yang selalu ia lakukan setiap kali melihat Taehyung menggoda yang lain.
---
Pukul 10.45
Yoongi mengusap air mata yang membasahi pipi. Ia mengurung diri di salah satu bilik kamar kecil di lantai teratas. Kedua matanya memandangi pesan-pesan yang ia kirim untuk Taehyung yang sudah pemuda itu baca namun sama sekali tak dibalas.
Yoongi mencoba menghubungi Taehyung untuk mengetahui keberadaannya. Kekasihnya itu mengangkat panggilannya setelah dering keenam, membuat Yoongi sedikit merasa lega.
"Ada apa?"
"Tae, kau di mana?"
"Kantin."
"Kenapa pesan-pesanku tidak dibalas? Aku tahu kau sudah membacanya."
"Lupa."
"Tae, sebenarnya ada masalah apa di antara kita? Kenapa akhir-akhir ini kau sulit ditemui atau dihubungi?"
"Ck! Aku sibuk, oke? Tidak usah mengaturku, kau mengerti?"
"Tunggu sebentar!" seru Yoongi berusaha mencegah Taehyung mematikan sambungan. "Kau...aku melihatmu mencium Jihoon. Apa...apa kalian ada hubungan?"
"Iya, mulai sekarang dia pacarku karena kau membosankan. Paham? Jangan ganggu aku lagi."
Tut! Tut!
---
Pukul 18.30
Yoongi masih termenung di salah satu kursi taman. Ia tak tahu dan tak peduli berapa lama ia sudah berada di sana. Pikirannya hanya tertuju pada kata-kata Taehyung yang memutuskan sepihak hubungan mereka yang berjalan hampir setahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monkey Business 2
FanfictionMonkey Business kembali dengan buku yang kedua. Seperti sebelumnya, ini kumpulan one/two/three/dunno-how-many shot(s) TaeGi, NamJin, KookMin, dan SuHope. Homophobic bisa angkat kaki dan pantat dan tidak perlu repot-repot kembali. Yang suka, diharap...