Chapter 15 [dasar pengganggu]

736 124 11
                                    

'Aku tau kalau aku tampan, tapi aku tak menyangka kalau ketampananku sampai membuat gadis ini ingin memperkosaku.' Batin Hawks.

Untuk seorang pahlawan dia cukup narsis juga, yah sepertinya yang orang-orang katakan itu benar. Orang kuat memang selalu memiliki satu atau dua kelakuan aneh.

Sama Halnya dengan pahlawan nomor tiga ini. Bukannya takut kalau Elena akan membuatnya menjadi ayam goreng, dia malah berpikir tentang sesuatu yang mesum.

Kasihan, padahal masih muda.

"Muehehe Hawks-san dengan ini habislah kau." Ucap Elena sambil mengerakan kedua tangannya dengan cara yang aneh.

Hal tersebut tentu saja di salah pahami oleh Hawks yang sudah memiliki pemikiran kotor, manusia burung ini malah mengira kalau Elena akan mencabulinya.

Tapi sebelum tangan Elena bisa menyentuh Hawks, sebuah peluru meluncur ke arahnya membuatnya harus melompat mundur agar tidak terkena peluru tersebut.

Dia belum mempunyai kekasih jadi dia belum mau mati, setidaknya tunggu sampai dia memiliki anak dulu, atau setidaknya suami. Masa dia harus mati dua kali dalam keadaan perawan.

Elena melihat ke arah peluru tersebut datang tapi dia tidak bisa menemukan siapapun, dia mulai mengira kalau tadi adalah peluru nyasar. Mungkin peluru itu titisan Zoro dari anime sebelah?

Tapi sepertinya bukan, karena Elena menemukan seorang pahlawan yang sudah beberpa kali mengganggu pekerjaannya. Snipe sang prohero sekaligus guru U.A kini berdiri di salah atu gedung sambil mengarahkan kedua pistol di tangannya ke arahnya.

"Kau lagi? Snipe-san, apa kau tidak capek mengejarku terus Hah?!! Aku saja sudah capek melihat wajahmu itu." Teriak Elena.

Dor Dor

Snipe kembali menembakan pelurunya beberpa kali ke arahnya, peluru tersebut bisa dengan mudah di potong oleh Elena menggunakan Rapier miliknya.

Serangan seperti itu hanya sepotong kue untuknya.

'Orang ini memang tak tau sopan santun, dia membalas ucapanku dengan timah panas!! Dasar tidak sopan.' Batin Elena.

Memebalikkan tubuhnya, Elena menangkis pedang yang ingin menyayat punggungnya. Orang itu adalah Hawks yang baru terbebas dari ikatannya. Dia menyerang Elena dengan pedangnya yang tebuat dari Bulu??

Jika itu orang normal yang berada di posisi Elena, mungkin sudah kewalahan melawan dua orang yang menyerang dari jarak jauh dan dekat secara bersamaan. Sayang sekali Elena bukan orang normal, dia bisa bertarung melawan Hawks sambil menangkis peluru milik Snipe.

"Kalian curang banget! Ngelawannya satu-satu dong!! Jangan keroyokan! Kalau satu lawan satu, mau main sepuluh ronde pun aku kuat." Ucap Elena.

________

(Author: entah bagaimana, ucapannya terasa ambigu)

(Syo: iyah, rasanya... ucapnya itu sedikit sesat?)
________

Kedua orang itu saling memandang sebelum kembali menyerang Elena secara bersamaan. Elena mengkis serangan yang mengarah padanya dengan wajah datar.

'Kampret ini orang, gue di cuekin. Gak tau apa gimana sakitnya dicuekin.' Batin Elena.

Aura hitam meronta-ronta dari tubuhnya. Tangan-tangan kegelapan keluar dari bayangannya menyerang kedua manusia Lucknut itu. Karena serangan tiba-tiba tersebut membuat mereka tak bisa menghindar.

Snipe dan Hawks pada akhirnya tertangkap oleh tangan kegelapan, Elena mengerakan tangan itu membuat mereka berdua saling berhadapan.

"Oi! Lepaskan! Apa yang mau kau lakukan." Ucap Hawks mencoba melepaskan diri.

Anime No Sekai [BNHA X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang