Chapter 26 [memangnya dia melemah?]

420 67 1
                                    


Pertandingan selanjutnya adalah Elena melawan Iida. Elena sebenarnya malas melakukan ini, jika saja AFO tidak meminta-baca- Memerintahnya untuk mengikuti acara ini, dia lebih suka bermalas-malasan di kamarnya.

Elena berjalan di lorong yang terhubung langsung ke Arena, langkahnya terhenti ketika melihat Todoroki yang tengah berdiri disana. Entah apa yang di inginkan Ikemen satu ini, apa dia menunggunya?

Owh memikirkannya membuat Elena berdebar.

"Shoto? Sedang apa kau disini?" Tanya Elena.

Todoroki menoleh ke arahnya. "Shoto?"

"AH! Maaf, kau keberatan ya aku memanggil dengan namamu?" Tanya Elena dengan wajah sedih.

"T-Tidak, kau boleh kok memanggilku Shoto." Balas Todoroki.

Elena bersumpah kalau dirinya barusan melihat rona merah di wajah Todoroki. Ada apa ini? Apa Todoroki malu hanya karena dia memanggil nama depannya? Itu sunggu tak terduga, manusia Es ini bisa malu karena hal itu.

"Jadi... Shoto, ada apa?" Tanya Elena.

"Kau berhasil mengalahkanku di pertandingan sebelumnya, tapi akan ku pastikan aku tak akan kalah di pertandingan selanjutnya." Ucap Todoroki dengan penuh tekad.

"Kau? Ingin mengalahkanku? Serius?" Tanya Elena ragu.

"Ya, kenapa?"

"Memangnya kau bisa mengalahkanku dengan kekuatanmu yang setengah itu? Shoto, kau terlalu meremehkanku." Ucap Elena.

Deg!

Dia mungkin bukan maniak pertempuran tapi, melawa seseorang yang hanya menggunakan setengah kekuatannya saja itu namanya penghinaan. Sial, sepertinya ajaran AFO sudah membekas padanya.

Walaupun dia sendiri yak menggunakan kekuatan penuhnya tapi, dia tak terima dengan alasa tak masuk akal Shoto.

"Elena... kau tau kalau aku tak akan pernah menggunakan Quirk miliknya-"

"Itu bukan Quirk ayahmu!!"

Deg

Todoroki tersentak mendengar ucapan Elena, dia melihat ke arah Elena dan mendapati sang gadis rubah menatap ke arahnya dengan mata merahnya. Yang entah bagaimana agak.... redup.

"Quirkmu... itu berbeda dengan milik ayahmu, milikmu terasa hangat. Dengar Shoto, Quirk itu ada padamu jadi itu milikmu dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Jika kau hanya mengandalkan setengah kekuatanmu saja, lebih baik kau berhenti mencoba menjadi pahlawan, hentikan mimpimu itu." Ucap Elena.

menceramahi orang lain seperti ini rasanya lumayan juga, tapi entah bagaimana ini terasa salah.

Elena kemudian berjalan melewati Todoroki tanpa menoleh ke arahnya, tapi langkahnya kembali berhenti ketika suara Todoroki menghentikannya.

"Aku... aku juga ingin menjadi pahlawan. Tapi kau tau, aku tak akan mau menggunakan Quirk miliknya, aku akan menjadi pahlawan dengan caraku sendiri, tanpa bantuan dari Quirk miliknya." Ucap Todoroki.

'Bukan hanya datar, manusia ini ternyata batu juga, dahla ngapain juga gue nasehatin dia, gue kan penjahatnya. Kampret dah ini ironi banget.' Batin Elena.










******













"Ini pasti akan seru, iya kan Deku?" Tanya Uraraka sambil menoleh ke arah Midoriya.

Sementara itu orang yang di ajak ngomong malah sibuk menganalisis dan mencatat sesuatu di buku catatannya, Uraraka langsung swetdrop melihatnya.

Midoriya dan buku memang sulit di pisahkan.

Anime No Sekai [BNHA X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang