Chapter 30 [Restu dari calon mertua]

458 63 10
                                    

[Pembunuh dari kelas B! Si cantik tapi berduri! Dari prodi pahlawan, Shiozaki Ibara! Melawan... Petarung kuat dan cantik dari kelas A! Terlihat pemalas tapi dapat bertarung tanpa ampun! Dari prodi pahlawan, Kurohime Elena!] [Present Mic]

Elena memandangi lawannya lekat-lekat.
Lebih tepatnya dia memandangi tubuh serta wajah lawannya.

Dia mulai khawatir jika menyerang Shiozaki dengan brutal akan langsung dicap 'kejam' oleh penonton. Walaupun dia tak terlalu peduli dengan omongan orang tapi telinganya tidak. Mendengar ucapan mereka terkadang menyebalkan.

Ingin rasanya dia membantai mereka semua...

[Alright, girls! Jangan ada jambak-jambakan atau cakar-cakaran di antara kalian! Bertarunglah layaknya pahla-] [Present Mic]

"Ano... Maaf memotong pembicaraan, tapi apa yang Anda maksud dengan pembunuh?" tanya Shiozaki dengan penuh kesopanan. "Saya ke sini bertujuan untuk menang, bukan merenggut nyawa."

[M-Maaf! Aku yang salah!] [Present Mic]

"Terima kasih atas perhatian Anda," ucap Shiozaki sambil membungkukkan badan. Setelah itu, Shiozaki langsung kembali ke arena untuk berhadapan dengan Elena yang melongo melihat kelakuannya.

'Bukan hanya memiliki tubuh yang berkembang dengan baik, Keperibadian gadis ini cukup baik, sepertinya dia tipe penurut. Dia benar-benar tipeku.' Batin Elena.

Tanpa sadar sudut bibir terangkat, dia menjilat bibir bawahnya.

'Aku harus berhati-hati untuk hak melukai wajahnya.' batin Elena.

[K-kalau begitu... START!] [Present Mic]

Shiozaki menyatukan kedua tangannya, menciptakan rambatan untuk menangkap Elena. Tumbuhan hijau berjalaran, pijakan mulai retak. Namun Elena tetap tenang, bahkan tidak bergeming dari posisinya.

"Merepotkan, sepertinya aku harus jadi tukang kebun lagi." Gumamnya.

"Demon lance."

Hawa dingin muncul di tangan kanannya, bongkahan es berbentuk lonjong terbentuk di tangannya. Elena lalu menggenggamnya membuat Esnya hancur dan memperlihatkan sebuah tombak yang cukup panjang.

Elena mengayunkan tombaknya dan menebas tanaman rambat tersebut menggunakan ujung tombaknya. Tanaman rmbat lain muncul tapi Elena dengan mudahnya kembali memotongnya.

Mungkin dia lebih baik menggunakan pedang tapi mungkin dia akan membunuhnya jika menggunakan pedang, dia sering tak bisa menahan diri tuk menebas tubuh lawannya jika sudah memegang pedang.

Elena kemudian berlari sambil mengayunkan tombaknya menebas tanaman rambat yang menyerangnya. Elena cukup penasaran, apakah tanaman ini sering di siram dan di beri pupuk,kalau iya apa jenis pupuknya ya.

Sesaat kemudian langkahnya terhenti karena kakinya terjebak oleh tanaman rambat milik Shiozaki, tanaman rambat lain muncul dan melilit tubuhnya hingga seluruh tubuhnya tertutup tanaman rambat.

'Aku benci tanaman rambat.' Batin Elena.

[Apa ini?! Elena sekarang terjebak tanaman rambat milik Shiozaki!! Bagaiamana ini? Apakah Elena bisa lepas dari jeratan atau dia akan kalah?] [Present Mic]

Para penonton mulai bersorak, mereka berfikir kalau Elena tak mungkin bisa lepas dan sudah pasti akan kalah. Murid kelas A mulai khawatir dan tak percaya kalau Elena akan kalah semudah ini.

'Jangan sampai kalah BakaHime/berjuanglah Elena, aku tau kau akan menang' batin Bakugo dan Todoroki.

Crak

"Apa?!"

Es mulai merambat menutupi tanaman yang melilit Elena. Mereka terutama Shiozaki tertegun melihatnya, sementara Todoroki tersenyum tipis. Dia tau kalau Elena tak akan kalah semudah ini.

Anime No Sekai [BNHA X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang