"Elena."
"Iyah?"
"Kau.... yakin bisa menghabiskannya?."
"Tentu saja aku bisa."
"...."
Sepulang sekolah Elena langsung mengajak Todoroki pergi ke toko roti yang baru buka dekat stasiun. Todoroki tentu saja mengiyakan nya lagipula dia masih berhutang padanya.
Inilah kenapa kita tidak di perbolehkan untuk berjudi.
Todoroki tentu saja tidak masalah untuk meneraktir Elena makan, lagian ini cuma roti. Tapi, dia merasa tidak yakin Elena bisa menghabiskan semua makanan yang dia pesan.
Gadis rubah ini sungguk tidak memakai takaran, dia memesan makanan cukup banyak sampai memenuhi seluruh meja. Todoroki penasaran kemana perginya makanan itu.
"Jangan khawatir Shoto! Kalau kau tak sanggup membayar, kau hanya perlu mencuci piring dan loyang di dapur." Ucap Elena dengan santainya.
Pipi Todoroki berkedut ketika mendengar ucapan Elena yang seenaknya. Hei, dia ini kaya lho, ayahnya pahlawan nomor 2. Mau taruh di mana wajahnya jika dirinya mencuci piring untuk membayar roti.
"Kau pikir aku siapa? Jangan ini, jika mau aku bisa membeli seluruh toko ini."
"Ya ya aku tau."
Walau tidak di beritau tapi Elena juga sudah tau kalau Ayah Todoroki yakni si kumis api cukup kaya. Karena itu pula dia bisa berani memiliki banyak anak.
"Terima kasih."
"Hm?" Elena memiringkan kepalanya menatap bingung ke arah Tododroki.
"Kalau bukan karenamu... aku mungkin masih terpaku pada prinsip bodohku." Ucap Todoroki.
Elena terkekeh sebelum berkata. "Yah baguslah kalau kau sadar."
"Kau benar-benar gadis aneh Elena."
"HEI!!!"
****
"AKU PULANG!!"
Elena berteriak sambil membuka pintu mengumumkan kedatangannya, tapi sayang sekali bukannya di sambut dengan hangat dia malah di sambut selusin pisau yang terbang ke arahnya.
Kalau saja dia telat menghindar mungkin semua pisau tersebut telah bersarang di tubuhnya. Manusia gak punya akhlak mana yang melempar pisau sialan ini?!
"KAMPRET!! SIAPA NI YANG LEMPAR PISAU?!! CARI MATI YA?!!" Teriaknya kesal.
"SALAH SENDIRI BERISIK!!" Balas Tomura sang pelaku.
Dia tengah duduk di kursi bar menemani Kurogiri yang sedang mengelap gelas. Saking seringnya tu gelas di lap sekarang gelasnya sudah tipis.
"Kampret lu Tomura!! Lu mau gue jadiin Tempura ya?!" Ucap Elena sambil mengacungkan Rapiernya ke arah Tomura.
"Memangnya kau berani?"
"Cih! Kalau saja kau bukan bagian keluarga Shigaraki! Sudah ku cingcang tubuh keriputmu itu."
Elena mendengus kesal sebelum pergi menuju kamarnya. Terlalu lama berada di dekat Tomura membuatnya takut tertular keriputnya itu.
Memikirkannya saja sudah membuatnya merinding.
Sesampainya di kamar Elena langsung melempar tasnya ke kasur dan melepas semua pakaiannya, tubuhnya sudah lengket oleh keringat, mana bau lagi.
Masa cewek cantik bau badan, kan gak lucu.Setelah mengambil handuk Elena pergi ke kamar mandinya, Elena mengisi bak mandinya dengan air hangat dan menambahkan sabun. Setelah membersihkan tubuhnya Elena langsung berendam di bak mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime No Sekai [BNHA X OC]
Fantasypahlawan dan penjahat keduanya merupakan suatu hal yang tak dapat di pisahkan, dalam cerita apapun dimana ada penjahat pasti ada pahlawan. ____________________________________________________________________ Elena, seorang gadis Otaku yang pendiam B...