Chapter 6: The Player

3.5K 396 3
                                    

"Hye kyo, bantuin kita," Haechan tanpa malu bertingkah lucu di depan Hyekyo. Ia menyikut Renjun disampingnya.

Dengan wajah merah padam, Renjun mengikuti ulah Haechan bertingkah lucu. Demi Matematika, tekad Renjun.

Hyekyo yang sedang menyantap makanannya di kantin, mengamati mereka yang tanpa malu bertingkah sok imut. "Lo ngapain ikut-ikutan sih Njun, cukup Haechan aja yang ngeselin." Ia sudah tak heran melihat tingkah Haechan yang bahkan sering menjual nama Jeno agar ia mau membantunya.

Renjun cemberut. Usahanya dan Haechan belum menunjukkan hasil padahal ia susah payah menahan malu di tatap orang-orang di kantin.

"Bentar aja Hye, 15 menit aja." Haechan ngotot tak memedulikan penolakan Hyekyo.

"Bantuin napa Hye," ucap Jaemin yang tiba-tiba muncul dari belakang bersama Jeno. Ia tertawa melihat tingkah Haechan dan Renjun yg berusaha merayu Hyekyo untuk membantu mereka.

Hyekyo yang notabenenya anak ranking satu di sekolah, pasti sudah mengetahui kisi-kisi ujian matematika dadakan siang ini.

"Kalo Lo mau gue bantuin, lu nyanyi sekarang, ala-ala ngamen gitu. Lo kan singer," perintah Hye.

"Kok gitu sih," Haechan mengerucutkan bibirnya sok imut yang membuat Jeno hampir naik darah dan melemparnya dengan sendok makan.

"Ya udah kalo ga mau, gue juga ga bakalan mau." Hye melipat tangannya.

Renjun menyikut Haechan agar menuruti kemauan Hyekyo. Toh mereka sudah dari tadi berbuat hal yang memalukan. Dengan enggan, Haechan mulai menyanyi potong bebek angsa lengkap dengan gaya menarinya. Renjun juga mengikuti Haechan. Renjun yang masih anak baru menurut saja pada saran Haechan untuk merayu Hyekyo demi kisi-kisi soal.

Wajah Haechan merah padam karena malu sementara penontonnya tertawa. Jaemin bahkan mengeluarkan handphonenya dan memvideokan mereka.

"Njun, Lo kok cute banget sih," ledek Jaemin yang membuat wajah Renjun semakin merah. Jaemin tidak asal ledek, ia memang menganggap Renjun lucu dengan tingkahnya itu.

Walaupun membuat malu bukan main tapi itu membuahkan hasil. Mereka akhirnya bisa melewati ujian dengan baik. Haechan bahkan bergurau sangat menginginkan Hyekyo menjadi tutor matematikanya.

~~~

Renjun menonton latihan basket sore itu dengan perasaan bosan. Ia bahkan tidak terlalu paham dengan permainan bola basket. Ia membantu Jihyun mengurus klub basket padahal ia bukan anggota klub basket. Mau bagaimana lagi, ia menumpang mobil Jaemin.

Di tengah latihan Jaemin keluar lapangan dan tanpa menoleh ke siapapun ia pergi ke samping lapangan.

Seorang adik kelas cantik berdiri di sana seolah memang menunggunya. Jaemin berbicara dengannya untuk beberapa menit lamanya. Sebelum kembali ke lapangan, ia bahkan sempat-sempatnya mengusak rambut adik kelas itu.

Renjun yang duduk santai di bangku lapangan cepat mengalihkan pandangannya dari mereka. Ia tidak mau ketahuan mengamati mereka. Apalagi kalau Sohee bertanya padanya, ia mungkin tak akan bisa berbohong.

Jaemin menuju bangku tempat Jihyun dan Renjun duduk. Ia mengambil sebotol air mineral dalam box dan meminum hingga separuhnya.

"Mau kuajarin?" Mata Jaemin terarah pada Renjun. Jaemin mengetahui bahwa Renjun memperhatikan mereka. Ia mengikat tali sepatunya di samping Renjun.

"Apanya?"

"Dapetin cewek" jawab Jaemin santai. "Nanti kelamaan jomblo kaya Haechan loh."

"Biarin aja," Renjun memasang wajah cemberut yg membuat Jaemin gemas.

"Kamu lucu juga ya," Jaemin berkata lalu kembali ke lapangan.

"Jangan bilang ke Sohee ya, kasihan adik kelasnya." ujar Jihyun yg ternyata juga melihat.
Renjun mengangguk. Ia juga tidak berniat terlibat dengan Han Sohee.

What It Cost For a Love || Renjun Harem || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang