Haechan merasa sangat kelelahan. Sebulanan ia menghabiskan waktu untuk berlatih dengan bandnya. Mereka berkali-kali harus mengganti lagu sampai akhirnya memilih lima lagu final untuk penampilan mereka.
"Semuanya, perbanyak istirahat. Besok adalah hari H jadi gue harap nggak ada yang sakit-sakitan lagi. Dan Lo Haechan, gue udah peringati berapa kali jangan minum es," tegas Minho, drummer sekaligus pemimpin band mereka.
"Siap!" Sahut anggota yang lain dengan lantang. Mereka beristirahat sebentar sebelum menyelesaikan gladi bersihnya.
"Yo tetap semangat!" Suara Go Eun menyemangati mereka. "Jangan kecewain fans kalian, okay?!"
Sebagai ketua panitia Go Eun harus memastikan para penampil dapat melakukan performa terbaik mereka.
"Siap!" Sahut anggota serentak.
Haechan tak banyak berbicara selama beristirahat, maklum ia harus menjaga pita suaranya agar besok dapat tampil maksimal. Saat melihat sosok Renjun yang melambai ke arahnya, ia langsung berlari menemui Renjun, Jeno dan Jaemin.
"Kok kalian disini?" Sergah Haechan, sambil menangkup wajah Renjun gemas. Ia menarik Renjun dalam pelukannya. "Kangen Renjun."
"Heh, lepasin Renjun." Jaemin menarik tubuh Haechan menjauh dari Renjun.
"Apaan sih Jaem, gue mau meluk Renjun." Haechan ngotot memeluk Renjun yang langsung dihadang oleh Jaemin.
"Mendingan Lo balik latihan sana, kami cuman pengen ngecek Lo doang," perintah Jeno.
"Kalian harusnya nggak kesini, gue nyiapin lagu spesial buat Renjun, yang cuman boleh dia dengar besok," cerewet Haechan.
"Kita baru datang kok, belum dengar apa-apa," sahut Renjun berbohong. Ia sudah tahu tracklist lagu yang akan Haechan nyanyikan, hanya tidak tahu lagu yang mana. Semuanya lagu tentang cinta tidak ada yang tentang persahabatan.
"Ya udah, kita balik aja, biar Haechan konsen latihannya," saran Jaemin, mengajak Jeno dan Renjun pergi.
"Bye-bye!" Haechan melambaikan tangannya.
"Bye Haechan, semangat latihannya," balas Renjun sambil melambaikan tangannya.
Mereka menjauh dari tempat itu sementara band lain berlatih untuk penampilan esok. Musik terdengar cukup jelas dari panggung.
"Kita belum boleh ngasih tau Haechan tentang kita ya?" tanya Renjun saat ketiganya sudah mencapai parkiran tempat sopir Jaemin sudah menunggu.
"Bilangnya habis dia tampil aja, biar dia tetap konsen ya," ucap Jaemin dengan lembut.
Renjun mengangguk paham. Saat ini ia mulai nyaman dengan Jaemin, luluh akan perlakuan Jaemin padanya. Renjun akui Jaemin memiliki pesona yang tidak dimiliki Jeno maupun Haechan, pantas saja banyak perempuan tergila-gila padanya meski sudah tahu bahwa Jaemin hanya mempermainkan mereka.
Persis seperti yang Renjun rasakan. Ia sangat ragu akan hati Jaemin tapi urusan tulus tidaknya Jaemin perkara nanti. Ia memfokuskan diri agar pelan-pelan menepikan Mark dari dalam hatinya.
~~~
H
ari valentines, tanggal 14 februari, pun tiba. Sebuah hari peringatan kasih sayang yang harusnya memang ada tiap hari bukan setahun sekali.
Coklat hati pun resmi berakhir tanggal ini. Renjun memperhatikan toples jumbonya yang sudah penuh dengan coklat. Betapa bangganya ia karena akhirnya ia mendapatkan banyak coklat meski miliknya tak sepadan dengan milik teman-temannya yang lain. Mereka mampu mengumpulkan satu toples itu hanya dalam sehari sementara Renjun mengumpulkannya selama sebulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What It Cost For a Love || Renjun Harem || NCT
FanfictionTentang kisah ribet Renjun dan para cogan Jeno X Renjun Jaemin X Renjun Mark X Renjun Haechan X Renjun Daily update!!