Chapter 32

1.1K 57 0
                                    

🎼Monday Kiz & Punch-Another Day🎼

Happy Reading.

*

*

*
"Saat hidupku mulai redup dan kehilangan lentera sebagai penerang, kini aku hanya bisa menangisi semuanya."

_Shila Nashyta Winata_

***

Ketika Shila dan tahanan lain mendapatkan makanan, Wati membawa makanan Shila.

"Aku lapar, Tante," ucap Shila. Perut Shila terasa lapar. Bahkan akhir-akhir ini Shila belum meminum obatnya.

"Lo gak usah makan. Kalo lo lapar, minum air aja sono di kamar mandi," ucap Wati lalu memakan makanannya.

Bukannya merasa simpati, tahanan yang lain justru menertawakan Shila. Melihat orang lain menderita seperti sebuah kebahagiaan bagi mereka.

Shila memegangi perutnya. Kini Shila sudah pasrah dengan keadaannya.

Tak lama kemudian, polisi datang dan membuka sel penjara.

"Saudari Shila, ada orang yang ingin menemui anda."

Shila langsung mengerutkan keningnya. "Siapa, Pak?"

"Dokter Sean."

Shila langsung keluar dari sel dan menemui Sean diikuti oleh polisi.

Sean tersenyum pada Shila lalu memeluknya. "Maaf saya baru ke sini. Kamu baik-baik aja, kan?"

Shila mengangguk. Shila membalas pelukan Sean dengan menahan rasa sakit. Punggung Shila masih terasa sakit, apalagi Sean memegang punggungnya.

Sean lalu melepaskan pelukannya dan menatap Shila dengan khawatir. "Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?"

Shila langsung menggeleng. "Gak ada, kok."

"Oh, ya, apa Ravel sudah memberikan kamu obat?" tanya Sean.

Shila menggeleng.

"Kemarin saya sudah suruh Ravel untuk memberikan kamu obat. Harusnya dia kasih ke kamu. Kalau seperti ini keadaan kamu bisa drop."

"Mungkin Ravel lupa, Kak."

"Untungnya saya membawa obat kamu." Sean lalu mengelurkan obatnya dari saku celananya.

"Izin, Pak, ini obat sakit kanker yang diderita oleh Shila. Silahkan diperiksa kalau tidak percaya."

Sean menyerahkan obatnya pada polisi sebelum ia berikan pada Shila. Polisi tersebut memeriksanya dan mengembalikannya pada Sean.

"Izin diterima. Obat ini boleh diberikan pada saudari Shila."

"Terima kasih."

"Ini jangan lupa diminum," ucap Sean sambil memberikan obatnya pada Shila.

Shila menolaknya. "Shila akan bertahan hidup tanpa perobatan apapun sampai kematian Shila datang."

The Secret Shila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang