Mohon maaf kalo ada typo dan penulisan yang salah.
Happy Reading❤
***
Seseorang yang baru saja dari rooftop berjalan di koridor yang masih ramai dan dengan perasaan bimbangnya. Mengapa dia merasa tak suka melihat Shila berpelukan dengan lelaki tadi? Atau mungkin dia cemburu? Ahh tidak mungkin dia langsung membuang pikirannya jauh-jauh.
Gibran, Arya, dan Reno melihat Athur yang sedang berjalan di koridor. Mereka lalu menghampiri Athur dan berniat untuk meminta maaf.
"Thur, kita mau minta maaf soal kejadian kemarin," ucap Gibran setelah sampai di samping Athur.
Athur melirik Gibran. "Gue udah maafin sebelum kalian minta maaf," ucapnya.
"Lo serius?" tanya Reno memastikan.
"Hmm."
"Hmm, hmm, Nisa Sabyan kali," ujar Arya kepada Athur.
"Tapi lo serius kan udah maafin kita?" tanya lagi Gibran memastikan.
"Iya, asal kalian gak akan ngulangin lagi," jawab Athur.
Lalu Athur berjalan ke arah kelasnya dan meninggalkan mereka.
"Woy! Thur tungguin," ucap Gibran lalu berlari ke arah Athur diikuti oleh Arya dan Reno.
"Lo mau ke kelas?" tanya Gibran setelah sampai di samping Athur.
"Ya, iyalah bentar lagi bel," jawab Athur sambil berjalan.
"Sekarang nggak akan belajar. Guru-guru tadi ada rapat dadakan makanya sekolah bebas. Tadi juga ada beberapa murid yang udah pulang," ujar Reno yang berjalan di samping Gibran.
"Ohh. Kalo gitu gue mau pulang aja," ucap Athur.
Setelah sampai di depan kelas, Athur masuk dan membawa tasnya. Sedangkan Gibran, Arya, dan Reno bingung, antara lebih baik pulang atau tetap di sekolah.
"Ren, lo mau pulang gak?" tanya Gibran sambil melirik ke arah Reno.
"Gak tau. Tapi kalo di rumah gabut, dah."
"Sama," ucap Arya yang sedang berdiri di dekat Reno.
"Kalian mau pulang sekarang atau nanti?" tanya Athur yang sudah berada di dekat pintu dan akan segera keluar.
"Lo duluan aja, gue masih mau disini," jawab Reno.
Arya dan Gibran saling menatap dan memberikan kode mau pulang atau tidak.
"Gue juga deh masih mau disini," ucap Gibran.
"Gue juga," ujar Arya sambil cengengesan.
"Ya, udah gue duluan," ucap Athur sambil pergi dari kelas.
"Si Athur kenapa, ya? Kaya kesel gitu," ujar Arya.
"LAHH, MANA GUE TAU!" teriak Gibran.
"KOK LO NGEGAS SIH ANJING!" ucap Arya tak terima sambil menaikkan nada bicaranya.
"Udah deh lo semua diem," ucap Reno pada keduanya.
***
Shila mengantarkan Sean ke parkiran sekola. Setelah Sean pergi, Shila berjalan menuju kelasnya. Namun, saat di koridor Shila melihat Athur dari arah berlawanan dan berjalan mendekatinya. Jantung Shila berdetak kencang, ia bingung harus bagaimana saat berpapasan dengan Athur.
"Hai. Mau kemana?" kalimat itu keluar dari mulut Shila. Harusnya Shila tidak perlu bertanya seperti itu karena Athur tidak ingin berurusan lagi dengan Shila. Tapi, bukankah Shila menjauh setelah olimpiade nya selesai? Berarti untuk saat ini Shila bisa terus-terusan di dekat Athur sampai olimpiade nya selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Shila [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata, gadis yang selalu ceria. Namun dibalik keceriaan Shila terdapat rahasia yang Shila sembuny...