Happy Reading
***
Hari ini Shila datang ke sekolah agak siang. Tapi sekolah terlihat sepi. Shila berjalan di koridor lantai bawah dan menuju ke kelasnya.
Saat Shila sudah berada di kelas, tidak ada siapapun disana. Tidak mungkin semua orang belum datang.
Pergi ke aula sekarang!
Setelah membaca pesan yang ada di mejanya, Shila pergi menuju aula mengikuti arahan tersebut.
Saat Shila membuka pintu aula. . .
"HAPPY BROJOL, SHILA!"
Shila benar-benar terkejut dengan yang dilakukan teman-temannya, bahkan guru-guru, staf, semua warga sekolah menyiapkan kejutan untuknya.
Aula yang begitu besar itu dihias dengan sangat indah, semuanya berwarna biru, dan yang paling penting bertema doraemon. Hiasannya sangat aesthetic.
Alana, Nara, Zanna, Gibran, Reno, Arya mereka berada di barisan depan, sedangkan para guru di sebelah kanan. Disetiap pojok terdapat meja yang menyediakan berbagai makanan. Dan di tengah terdapat meja yang berisikan 3 kue besar.
"Koreksi, happy birthday, bukan happy brojol," ujar Bu Mimin.
"Yang tua mending diem aja, dah," cibir Gibran.
"Murid nggak tau diri!"
"Maaf, Bu, keceplosan," Bu Mimin hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah Gibran.
"Tiup, dong, lilinnya," ujar Alana, kelihatannya Alana sudah pegal memegang kue yang yang besar berwarna biru dan jangan lupakan hiasan doraemon yang ada dikue tersebut. Semuanya benar-benar doraemon!
Kue yang Alana pegang sengaja tidak diletakkan di atas meja bersama kue lainnya. Kue itu khusus untuk Shila dan sahabat-sahabat dekatnya.
"Buat permohonan dulu, dong!"
"NGGAK USAH NGEGAS, DONG!"
"Alana, Nara, udah!" ucap Bu Mimin.
"Bentar, deh. Ahh gue terharu banget." Air mata Shila mulai membasahi pipinya. Shila benar-benar merasa senang dan terharu.
"Cepetan, Shila. Setelah acara ini selesai kita akan memulai pelajaran." Kali ini Pak Kepala Sekolah yang berbicara.
"Yahh. . . kirain sekolah akan diliburkan," jika soal libur para murid itu berteriak kompak.
"Udah, udah, gue mulai buat permohonan, ya?" Shila memejamkan matanya dan mulai membuat permohonan.
Shila meniup lilinnya. Setelah itu ia mulai memotong kuenya. Mata Shila melirik kesana-kemari mencari seseorang yang akan Shila kasih potongan pertama kuenya. Namun dia sama sekali tidak ada di aula untuk merayakan ulang tahunnya.
"Potongan pertama buat Pak Kepala Sekolah kita yang terhormat," Shila menghampiri Kepala Sekolah tersebut yang berdiri tidak jauh darinya.
"Terima kasih. Semoga kamu menjadi orang lebih baik lagi, ya, dan sukses selalu," ucap Pak Kepala Sekolah setelah mendapat potongan kue pertama dari Shila.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Shila [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata, gadis yang selalu ceria. Namun dibalik keceriaan Shila terdapat rahasia yang Shila sembuny...