Happy Reading❤
***
Shila akhir-akhir ini merasa senang karena bisa menghabiskan waktu bersama Athur. Hari-hari terus berlalu, banyak waktu yang Shila dan Athur habiskan. Kedua selalu merasa senang dan nyaman saat bersama.
Shila dan Athur telah mengikuti olimpiade fisika dan menjadi juara pertama. Bagi keduanya menjadi juara di dalam sebuah olimpiade itu sudah biasa.
Sesuai perjanjian, Shila sekarang benar-benar pergi dari hidup Athur. Shila menjauh dan tidak lagi mengganggu Athur. Entah Athur harus merasa senang atau sedih, tapi bagi Athur seperti ada yang hilang dari hidupnya.
Sejak pembelajaran pertama Athur tidak bisa fokus, ia selalu memikirkan Shila. Untung saja, sekarang kelas XI IPA 3 sedang jam kosong. Jadi, Athur tidak perlu memikirkan tentang pelajaran, karena yang Athur pikirkan sekarang adalah Shila.
"Woy Thur! Bengong mulu lo," ucap Gibran sambil menyenggol lengan Athur. Gibran duduk disebelah Athur.
Athur tersadar dari lamunannya yang sedang memikirkan Shila.
"Kantin kuy, bentar lagi juga istirahat," ujar Arya yang baru saja datang bersama Reno ke tempat duduk Athur dan Gibran.
Arya dan Reno duduk di kursi paling depan dekat meja guru, sedangkan Athur dan Gibran duduk di paling belakang Arya dan Reno. Walaupun Athur duduk paling belakang, tapi kalau soal pelajaran ia pintar melebihi Arya.
"Ayo. Ravel lo mau ikut ke kantin bareng cowok-cowok ganteng gak?" ucap Gibran pada Ravel yang duduk di depan kursi Gibran.
"Woy! Lo masih marah aja sama kita," ujar Reno.
Ravel berdiri dan menatap mereka. "Gimana gue gak marah kalo kalian udah jual gue seharga lima ratusan," ucap Ravel dengan kesal.
"Gini deh sebagai permintaan maaf, gue bakal mentraktir lo di kantin sepuasnya," ujar Gibran dengan menekankan kata sepuasnya.
"Tumben," ucap Ravel.
"Sebenarnya bukan gue yang mentraktir, tapi Athur. Anggap aja ini party karena Athur udah menang olimpiade," ujar Gibran.
Athur memutar bola matanya malas mendengar perkataan Gibran.
"Nggak seru. Harusnya kita ngadain party besar-besaran," ujar Reno.
"Udah, deh cepetan, mending kita ke kantin. Gue udah maafin kalian," ucap Ravel.
"Nggak pa-pa kan lo mentraktir kita makan?" tanya Ravel memastikan.
"Bawa aja sesuka kalian."
Mereka semua senang dan berlarian menuju kantin. Sedangkan Athur, ia berjalan sendiri ke kantin.
***
Kriiing
Bel istirahat sudah berbunyi. Semua murid pergi menuju kantin. Tapi, Shila, Alana, Nara, dan Zanna mereka masih ada di kelas. Alana tadi sudah mengajak Shila ke kantin. Namun, Shila menolak, mungkin karena Shila tidak ingin bertemu Athur. Akhirnya, Alana, Nara, dan Zanna memutuskan tidak ke kantin kerena mereka tidak mau Shila sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Shila [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata, gadis yang selalu ceria. Namun dibalik keceriaan Shila terdapat rahasia yang Shila sembuny...