Happy Reading.
*
*
*
Semua sudah menjadi kenangan yang indah dalam ingatan.***
Hari kelulusan telah tiba. SMA Cendrawana mengadakan acara kelulusan dengan tema semua genre. Seperti fantasi, romansa, horor, dan lain-lain. Semua murid memakai kostum yang dipilih oleh para guru. Mereka tidak bisa menolak, mereka harus memakai kostum apapun itu.
Ravel berjalan di lorong dengan sendu. Orang tuanya tidak bisa hadir ke acara kelulusannya. Sudahlah, dia tidak boleh bersedih hanya karena orang tuanya tidak datang.
"Shila mana, ya? Katanya dia mau datang sendiri. Mungkin masih di jalan," ucap Ravel.
"Woy!"
"Anjir, pocong!" Ravel mengelus dadanya karena terkejut.
"Gue Gibran," ucap Gibran dengan kecewa.
Arya dan Reno yang datang bersama Gibran malah menertawainya.
"Lo keren jadi Superman. Lah gue..
."Gibran menatap tubuhnya yang terbungkus kain kapan. Benar-benar apes memakai kostum pocong.
"Haha.... Lo emang cocok jadi pocong. Sama-sama serem," ujar Ravel.
"Gue jadi Joker. Kenapa nggak jadi Pangeran aja coba?" Reno begitu kesal dengan peran yang ia terima.
"Gue jadi Profesor, dong. Sesuai sama otak gue," ucap Arya dengan bangga.
"Orang tua lo semua pada ke sini?" tanya Ravel.
"Gue cuma bokap, sih," jawab Gibran.
"Mang Wawan pembuat odading," ucap Ravel sambil tertawa.
"Kuy, lah ke aula. Semua orang pada di sana," ajak Arya.
Mereka lalu berjalan menuju aula. Kecuali Gibran, dia meloncat-loncat seperti pocong. Kan emang pocong.
"Tunggu........" ucap seorang gadis dengan dramatis. Dia Alana.
Alana datang bersama Nara dan Zanna.
"Buset, jadi apa nih kalian? Kok samaan gitu," ucap Gibran.
"Kita jadi kurcaci cantik," ucap Nara.
"Perkenalkan nama aku Ati," ucap Zanna sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Aku Tia," ucap Nara sambil bergaya mengangkat kedua jadi tangannya membentuk huruf V.
"AKU TAI." Alana mengangkat kedua tangannya dengan girang.
"Kami adalah saurada kembar yang terpisah," ucap mereka dengan kompak.
Ravel dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak. Apalagi ketika melihat muka Zanna yang tertekan dan terpaksa.
"Mau aja lo, Zan ngikutin kegilaan mereka," ujar Gibran.
"Gak pa-pa, lah. Kali-kali ngikut sesat," ucap Zanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Shila [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata, gadis yang selalu ceria. Namun dibalik keceriaan Shila terdapat rahasia yang Shila sembuny...