SEMUA AKAN BERAWAL DARI SINI
SIAP-SIAP GREGETAAANN
Malam yang penuh bintang ini Haechan harus menekan ego-nya untuk menghadiri acara ulang tahun orang yang telah membuatnya sakit hati. Tapi untungnya ada perempuan yang membuatnya mengesampingkan rasa kesal yang kini berada duduk di sampingnya.
Balutan dress selutut berwarna pink pastel saat pas dengan tubuh Ha Ra yang melekuk-lekuk indah, rambut yang disanggul apik di belakang kepalanya yang ditambahkan dengan cepet bentuk bunga membuat rambut hitam berkilau itu semakin indah serta wajah ayunya yang dibubuhi dengan make up natural membuat Ha Ra berubah menjadi putri.
"Dia adalah putri. Putri di hatiku yang membawa setitik kebahagiaan untukku yang tak pernah keluar dari kubangan derita." Batin Haechan sambil menatap Ha Ra diam-diam.
Waktu tempuh kurang lebih lima belas menit, mobil yang dikendarai oleh kakaknya, Taeyong berbelok dan masuk ke halaman luas yang sama luasnya dengan luas halaman rumah Taeyong.
Tepat saat Taeyong mematikan mesin mobil, Haechan segera membuka pintu mobil.
"Yuk?" Haechan tersenyum kepada Ha Ra. Lalu ia segera turun dari mobil.
Tak lama kemudian, Ha Ra dan Taeyong pun keluar dari mobil. Haechan segera mendekati Ha Ra dan mengajaknya masuk ke rumah.
Puluhan pelayan yang berseragam putih hitam pun bergotong royong menata meja, menyiapkan berbagai hidangan dan pernak-pernik pesta lainnya.
Belum ada tamu yang datang, sebab Haechan, Ha Ra dan Taeyong sengaja datang lebih awal dari jam mulainya acara. Sejak Haechan mengidap PTSD, ia selalu datang lebih awal ke acara ulang tahun ayahnya, sebab ia tak akan bisa bertemu dengan banyak orang yg tak ia kenal.
"Haechan anakku. Mama merindukanmu sayang! Kau sehat kan?" Wanita paruh baya yang sudah berkepala empat itu menyambut Haechan dengan pelukan erat dan hangat. Beliau juga yang selalu meminta Haechan hadir di acara ulang tahun ayahnya, meskipun Haechan tidak berbaur dengan para tamu.
Haechan membalas pelukan mamanya. Ia merindukan wanita yang telah melahirkannya itu.
"Oh iya, Ma. Ini temanku, kenalkan Geum Ha Ra. Ha Ra, ini mamaku." Haechan memperkenalkan dua wanita yang sangat berarti baginya.
"Oh halo Ha Ra. Terima kasih sudah datang."
Hati Haechan berbunga-bunga saat mamanya menyambut Ha Ra dengan senyumannya.
"Ya sudah mama, Haechan dan Ha Ra ke atas dulu." Haechan tersenyum lalu membungkukkan setengah badannya.
"Yuk Ha Ra, temani aku ke atas." Haechan tersenyum ke arah Ha Ra yang sedang berdiri di belakangnya.
Ha Ra mengangguk.
"Eh iya, ini pasti ayahmu yah, Haechan?" Ha Ra melangkah mendekati pria paruh baya dengan tuxedo hitam membalut tubuhnya.
"Salam kenal Om, saya Ha Ra, temannya Haechan. Selamat ulang tahun yah Om. Panjang umur, selalu sehat dan sukses selalu."
Haechan menatap Ha Ra yang sedang tersenyum dan bersalaman dengan ayahnya itu sebelum ia menatap sekilas wajah ayahnya yang ternyata sedang menatap ke arahnya itu. Ia segera memarlingkan wajahnya.
"Haechan, kenapa kau hanya diam di sana? Kau tidak memberikan ucapan atau apa gitu, kado special mungkin?"
Haechan terdiam. Ia menatap Ha Ra tak percaya. Namun apa dayanya, Haechan harus melakukannya. Haechan sungguh tak sanggup melihat kemurungan di wajah perempuan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/278535635-288-k52302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE HAECHAN (If she turns your nightmare into a sweet dream)
FanfictionTidak ada kebahagian di kehidupan Haechan. Semasa kanak-kanak yang seharusnya menjadi anak yang ceria dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya itu tidak didapatkan oleh seorang Haechan. Bukan karena ia yatim piatu. Haechan memiliki keluarga le...