HAPPY WEDING LEE......
EH LEEE SIAPA NIH, LEE HAECHAN ATAU LEE TAEYONG?
TABURKAN BINTANG DULU YUK GUYS ALIAS VOTE HEHEHE
Ruangan yang serba putih ini terkesan membosankan kini berubah dengan penuh warna. Sejak Haechan baru membuka mata, ruangan ini penuh dengan bunga beraneka warna. Duduk dengan bantuan sandaran bandal dan ranjang yang dinaikkan setengah, Haechan dengan bantuan wanita penata rias yang sedang menata rambutnya. Ia tersenyum menatap bayangannya di cermin dipegangi oleh teman wanita penata rias itu.
Di hari yang spesial ini, di hari pernikahannya, Haechan harus mengerti dengan keadaannya. Tidak dengan pakaian jas atau tuxedo yang membalut tubuhnya, hanya memakai kemeja putih sederhana berlengan pendek itu sudah cukup bagi Haechan.
Waktu seakan bergerak cepat, saking cepatnya sampai-sampai terlihat seperti berlari. Dua penata rias itu telah pulang dan kini seorang pria paruh baya dengan jubah putih tulang dan hitam di bagian kerahnya itu masuk ke dalam kamar rawatnya bersama Taeyong. Haechan menatap kakaknya itu. Taeyong begitu tenang, seolah-olah Haechan akan menikah dengan wanita lain, bukan Ha Ra. Namun, Haechan tahu Taeyong pasti menahan rasa sakit di dalam hatinya.
"Kau akan tahu nanti, Taeyong?" Haechan tersenyum dalam hati. Sampai saat ini pun Haechan bingung dengan keingannya itu.
Pandangan Haechan teralihkan dengan masuknya ayahnya ke kamar rawatnya. Pakaian Taeyong dan ayahnya sangat rapi, memakai tuxedo begitu pun dengan drees cantik yang membalut tubuh ibunya. Pakaian keluarganya itu sangat kontras dengan pakaiannya. Namun, Haechan tak peduli.
Kini semuanya telah terungkap. Ayahnya telah menceritakan kisah sedihnya yang membuat ayahnya membencinya tiga jam yang lalu. Sebenarnya Haechan ingin marah dan menyalahkan ayahnya yang telah menganaktirikannya karena peristiwa yang bukan kesalahannya, tapi takdir. Namun, Haechan masih memakai hatinya untuk memahami perasaan ayahnya saat itu dan ia juga melihat ketulusan di mata ayahnya saat ayahnya meminta maaf kepadanya. Haechan akhirnya dengan tulus hati memaafkan ayahnya dan Taeyong.
Suatu yang berat di hatinya kini rasanya menghilang. Kelegaan yang baru pertama kali Haechan rasakan itu melingkupi hatinya sampai-sampai ia tak mampu untuk membuat pandangan matanya mengabur karena air mata yang menumpuk di kelopak mata.
"Haechan, apa kau sudah siap?" Tanya Pendeta Jang.
"A-ku se-la-lu si-ap!" Haechan menatap Pendeta Jang.
Pendeta Jang hanya mengangguk-angguk mantap dan tersenyum.
"Oke baiklah, kita mulai yah pernikahannya." Pendeta Jang menatap ke arah semua orang yang ada di ruangan itu.
Tak berselang lama pintu kamar rawat pun terbuka, muncullah permaisuri yang telah ditunggu-tunggu melangkah dengan anggun dengan balutan dress broklat berwarna biru muda cerah dan memeluk lengan wanita paruh baya yang memiliki cantik yang sama dengan Ha Ra, beliau adalah ibu Ha Ra.
"Nah dua mempelai sudah siap. Mari kita mulai," ucap Pendeta Jang.
Haechan menoleh dan menatap ke arah Ha Ra. Ia tersenyum begitu pun dengan Ha Ra.
"Nanti dua mempelai silahkan mengikuti ucapan saya secara bergantian lalu dilanjutkan dengan penyematan cincin."
Haechan dan Ha Ra hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE HAECHAN (If she turns your nightmare into a sweet dream)
FanfictionTidak ada kebahagian di kehidupan Haechan. Semasa kanak-kanak yang seharusnya menjadi anak yang ceria dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya itu tidak didapatkan oleh seorang Haechan. Bukan karena ia yatim piatu. Haechan memiliki keluarga le...