LANJOOOOOOOT
TINGGAL BEBERAPA CHAPTER LAGI NIH TAMAT GUYS
HAPPY READING GUYS....
Haechan duduk di tepi tempat tidur dan menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat sambil senyuman mengembang di wajahnya. Ia merasa sudah gila tersenyum sendiri di sana. Memang benar adanya Haechan sendiri pun menyadari kalau ia sudah gila, ia menyukai kegiatan yang telah dilakukannya. Menculik Ha Ra dan empat hari hidup berdua hanya bersama gadis itu di rumah yang bukan rumah Taeyong, hal itu membuat Haechan mereka kalau mereka seperti sepasang kekasih.
JEKLEK!
Haechan fokus lagi menatap pintu kamar mandi yang kini terbuka. Tak berapa lama kaki jenjang, putih dan mulus Ha Ra muncul dan disusul dengan setengah tubuh yang terbalut handuk itu.
"Astaga!" Ha Ra cepat-cepat menutup pintu.
"Kukira kau ada di luar," ujar Ha Ra dari dalam kamar mandi.
Susah untuk menahan tawa, Haechan pun tertawa berbahak-bahak.
"Mau kuambilkan apa? Bilang saja," ujar Haechan di sela-sela derai tawa.
"Pakaianku yang ada di sampingmu."
Haechan pun segera menoleh ke kanan dan di sana ia melihat tumpukan baju. Ia segera mengambil baju itu lalu melangkah mendekati pintu kamar mandi.
"TOK, TOK, TOK." Haechan mengetuk pintu.
Pintu pun terbuka setengah, dan muncullah kepala Ha Ra dan tangan kanannya.
"Terima kasih," ujar Ha Ra setelah mengambil semua pakaiannya dari tangan Haechan. lalu dengan cepat menutup pintunya.
Haechan memasukkan kedua bibirnya ke mulutnya, ia harus mengurung tawanya yang hendak berderai lagi. Haechan segera melangkah mendekati tempat tidur, ia berjongkok dan menarik sebuah nampan yang berisi dua botol soju dan dua gelas dari bawah kolong tempat tidur. Sebenarnya rumah kosong itu masih lengkap perabotan rumahnya, maka Haechan mendapatkan dua gelas itu dan nampan dari ruang yang super gelap, kotor dan berantakan yang mungkin tempat itu adalah dapur rumah kosong ini.
"Ahh ternyata aku bisa mewujudkan keinginanku untuk minum bersama dengan kau, Ha Ra." Haechan tersenyum dan matanya menatap nampan yang berisi dua botol soju dan dua gelas yang sudah stay di atas tempat tidur.
JEKLEK!
Haechan membalikkan badannya dan menatap sambil tersenyum ke arah Ha Ra. Sejujurnya ada rasa bersalah yang mengetuk-ngetuk di hatinya, terlebih melihat kesedihan dan ketakukan di mata Ha Ra. Namun, Haechan lebih memilih untuk mengacuhkannya. Rasa keegoisannya yang kuat dan besar yang mengukung hatinya.
"Ayo kita minum bersama. Kau tidak melupakan keinginanku malam itu, bukan?"
Tak ada jawaban dari Ha Ra, tapi Haechan melihat arah pandangan gadis itu ke dua botol soju yang ada di belakangnya.
"Ayo kemarilah dan duduklah." Haechan segera duduk di tepi tempat tidur dan tersenyum. tangan kirinya menepuk-nepuk tempat kosong yang ada di sebelahnya.
Ha Ra pun perlahan-lahan melangkah dan duduk di sebelah Haechan.
"Ehm......sebelum itu aku harus ikat kaki dan tangan dulu. Karena semua pintu di sini rusak dan aku tidak tahu kuncinya. Jika kau berhasil kabur, aku takut aku akan menyelakaimu," ujar Haechan sambil mengikat kedua kaki dan kedua tangan Ha Ra.
"Kenapa kau begini, Haechan?" Suara Ha Ra bergetar dan itu membuat Haechan tidak suka.
"Mari minum." Haechan membuka penutup botol soju lalu menuangkan air bening itu ke gelas Ha Ra dan ke gelasnya tanpa menjawab pertanyaan Ha Ra.
![](https://img.wattpad.com/cover/278535635-288-k52302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE HAECHAN (If she turns your nightmare into a sweet dream)
FanfictionTidak ada kebahagian di kehidupan Haechan. Semasa kanak-kanak yang seharusnya menjadi anak yang ceria dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya itu tidak didapatkan oleh seorang Haechan. Bukan karena ia yatim piatu. Haechan memiliki keluarga le...