DAH SPECIAL YAH AKU UP TIGA CHAPTER NIH
AWAS AJAH NGGAK BACA LEBIH DARI 200 WKWKWK
HAPPY READING GUYS AND DON'T FORGET FOR YOUR VOTE OKAY
Duduk di tepi kolam renang, membiarkan dua kaki berendam di air kolam yang dingin dan kedua matanya menatap kosong pentulan dirinya di pemukaan air yang bergelombang. Benaknya kini bercabang-cabang dan tertuju pada kakak beradik yang memiliki marga Lee itu. Satunya, menghilang bagaikan ditelan bumi, hingga detik ini pun tidak ada kabar darinya.
"Apa sulitnya sih memberitahuku di mana atau sedang apa kau sekarang?" Kata-kata itu sering Ha Ra ucapkan saat ia menunggu notifikasi dari Taeyong yang tak kunjung ia dapakan.
Satu lagi, adiknya Taeyong, yang kemarin malam menyatakan cintanya kepadanya. Namun untung saja hari ini hubungan mereka baik-baik saja seolah-olah pernyataan cinta itu tidak pernah keluar dari mulut Haechan. Ha Ra sangat bersyukur karena itu.
Tiba-tiba percikan air dingin dari kolan itu mengenai tangan dan beberapa bagian tubuhnya yang tidak tertutup kain. Ha Ra mendongakkan kepadanya dan menatap ke siapa pelaku yang membuatnya basah.
"Haechan jangan. Basah."
Yang ditatap tidak suka itu malahan tertawa sambil menyandarkan punggungnya pada tepi kolam.
"Kenapa melamun?"
"Tidak kok." Ha Ra berusaha tersenyum senatural mungkin.
"Kalau begitu, ayo kita berenang bersama."
"Aku di sini saja." Ha Ra meringis.
"Ya sudahlah." Haechan akhirnya menyelam dan berenang ke kiri ke kanan seperti yang ia lakukan tadi.
Ha Ra terdiam dan matanya tetap mengawasi Haechan yang sedang asyik meluncur di dalam air.
"Non Ha Ra, Tuan Haechan ini pizzanya sudah jadi. Silakan dimakan selagi masih hangat."
Ha Ra menoleh dan menatap ke Bibi Jung yang membawa sepiring besar yang berisi pizza yang ia dan Haechan buat tadi.
"Terima kasih yah, Bi. Diletakkan saja di sini, Bi." Ha Ra menepuk-nepuk lantai tepi kolam yang ada di sebelahnya.
"Iya, Non. Kalau begitu, Bibi ke dalam lagi yah. Kalau butuh apa-apa lagi, Non Ha Ra bisa telpon Bibi."
"Iya, Bi." Ha Ra mengangguk dan tersenyum.
Setelah membungkukkan setengah badan, Bibi Jung segera melangkah menuju ke dalam rumah.
Ha Ra tersenyum melihat penampilan pizza itu.
"Tidak buruk-buruk amat." Gumam Ha Ra saat ia teringat Haechan-lah yang menaburkan potongan sosis, potongan paprika, potongan bawang bombai. potongan daging dan olesan saus pasta, saus mayonais dan taburan keju parut.
Kemudian Ha Ra mengambil satu potong pizza, tanpa menunggu lama lagi, Ha Ra menggigit pizza itu.
"Haechan, pizza yang kita buat sangat enak." Ha Ra mengangkat pizza-nya ke arah Haechan yang sedang munjumbulkan dirinya dari bawah air.
Dari tempatnya duduk, Ha Ra melihat Haechan menyunggingkan senyuman lalu segera berenang ke arah Ha Ra dan menjumbulkan setengah badannya lagi.
"Ayo makan." Ha Ra mendekatkan piring pizza itu ke arah Haechan.
Tangan kanan Haechan yang basah itu segera mengambil sepotong pizza. Sambil berdiri di kolam, Haechan menggigit pizzanya.
"Enak kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/278535635-288-k52302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE HAECHAN (If she turns your nightmare into a sweet dream)
FanfictionTidak ada kebahagian di kehidupan Haechan. Semasa kanak-kanak yang seharusnya menjadi anak yang ceria dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya itu tidak didapatkan oleh seorang Haechan. Bukan karena ia yatim piatu. Haechan memiliki keluarga le...