Tidak ada kebahagian di kehidupan Haechan. Semasa kanak-kanak yang seharusnya menjadi anak yang ceria dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya itu tidak didapatkan oleh seorang Haechan. Bukan karena ia yatim piatu. Haechan memiliki keluarga le...
MENUNGGU SAMPE 150 READER KAYAKNYA LAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAA BANGET YAH SAMPE GABUT AKUT AKU TUH. BUAT CERITA YANG BARU KOK MALES CERITA INI AJA READERNYA LEMOT BANGET UHH :{
YAH UDAH NIH YAH YANG MAU BACA AJA YAH
GOOOOOOOOOO
Dengan bingung, Taeyong menatap kesekitarnya yang penuh bunga, kelambu putih dan banyak orang-orang di sana yang memakai busana pesta. Taeyong perlahan-lahan melangkahkan kakinya dan kini matanya terpaku pada panggung di ujung taman itu, ada podium kecil di sebelah kiri panggung. Taeyong mengenali dekorasi itu.
"Siapa yang menikah?" Gumam Taeyong. Taeyong menunduk dan melihat pakaian yang sedang ia kenakan, tuxedo hitam seperti yang digunakan oleh beberapa laki-laki yang ada di sini, termasuk ayahnya.
Taeyong masih berjelajah dengan pandangannya. Ia berharap menemukan jawaban yang membuatnya bingung. Tak lama kemudian, Taeyong melihat mamanya dan ibunya Ha Ra berdiri di sisi kanan kiri gapura bunga yang menjadi pintu masuk para tamu dan mereka memakai baju Hanbok (1) serta tangan mereka bersarung putih.
"Apa ini acara pernikahanku? Lalu kenapa aku di sini, bukannya seharusnya aku bersiap-siap di ruangan pengantin dan menunggu namaku dipanggil?" Gumam Taeyong lagi. Lalu ia segera melangkah pergi inginnya mencari tempat khusus untuk pengantin.
"Oke, kita panggilkan mempelai laki-lakinya. Mari kita sambut dengan meriah, Lee Haechan!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong berhenti melangkah. Ia menatap adiknya yang dengan gagahnya dan tampannnya melangkah di atas karpet merah yang terbentang di tengah-tengah banyaknya kursi yang ada di kiri dan kanannya. Taeyong menyunggingkan senyuman dan ia malu karena merasa diri konyol sendiri bertingkah seolah-olah ini adalah acara pernikahannya.
"Mempelai laki-lakinya sudah tiba, mari kita sambut pula dengan super meriah mempelai wanita yang super cantik......"
Taeyong begitu penasaran dengan wanita yang berhasil mendapatkan hati Haechan.
"......mari kita sambut, Geum Ha Ra!"
Senyuman Taeyong luntur seketika, kedua kakinya gemetar dan tanpa sadar kedua tangannya mengepal kuat di sisi kedua kakinya.
"Ini salah! Pasti salah!" Taeyong menatap liar di hadapannya.
Taeyong berlari dan menerobos pagar yang dihiasi berbagai bunga untuk menjadi sekat antara karpet merah untuk jalan pengantin dan kursi-kursi tamu.
"Ini kenapa Ha Ra?! Kau tidak bisa menikahi orang lain selain aku. Ha Ra, Geum Ha Ra!
"Taeyong."
"Taeyong!"
"Lee Taeyong! Hay bangun!"
Dalam sekali sentakkan Taeyong beranjak duduk. Peluh bercucuran dan kepalanya sangat pening. Taeyong mengusap wajahnya dengan kasar.