PART 15

3.7K 201 5
                                    

🌸{ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ }🌸
_______________________________________

04:30 WIB

"Kamila ayo bangun, sebentar lagi Subuh." Sambil mengelus lembut kepala istrinya.

Bukannya bangun ia malah menggeliatkan tubuhnya dan kembali tidur.

"Mila...." Tutur Arsen lembut.

Kamila mulai membuka matanya, melihat Arsen berada pas di depan matanya membuat dirinya terkejut.

"AAA..! SIAPA LO?!." Teriaknya sambil menjauhi Arsen.

"Hei ini aku suami kamu."

"Su-suami?."

"Iya kita baru saja menikah kemarin."

Kamila terdiam sejenak. "Astagfirullahaladzim Mila bego banget sih lo, bisa-bisanya lo lupa." Katanya pelan pada dirinya sendiri sambil sedikit memijat pelipisnya.

"Kenapa? Kepala kamu sakit? Mau aku ambilkan obat?." Tawar Arsen.

Kamila menggeleng. "Nggak perlu."

"Yaudah kalau begitu aku ke masjid dulu ya."

Kamila mengangguk.

"Sholat jangan tidur lagi."

"Iyyaaa, kok bawel banget sih." Kesal Kamila.

"Hahaha, assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

~~~

Arsen kembali ke kamarnya setelah pulang dari masjid, ia agak lama di masjid karena kebetulan ada ceramah sehabis sholat. Senyum terukir di wajahnya ketika melihat istrinya yang tertidur pulas dengan masih mengenakan mukena, sepertinya setelah sholat subuh tadi ia melanjutkan kembali tidurnya.

Arsen pun mendekati Kamila. "Gak bagus loh tidur sehabis subuh." Ucap Arsen sambil mengelus lembut kepala istrinya.

"Mmmhh." Sambil menjauhkan tangan yang mengelus kepalanya itu.

"Pagi ini aku mau lihat kondisi rumah sekalian bersih-bersih, kamu mau ikut?."

Kamila menggeleng kuat, padahal sebenarnya ia juga tidak tahu apa yang Arsen katakan karena belum sepenuhnya sadar.

~~~

07.00 WIB

Kini Arsen telah siap dengan pakaian yang lebih santai, ia menggunakan kaos polo putih dan ankle pants bewarna mocca.

"Arsen." Panggil Winda ketika melihat menantunya menuruni tangga.

Arsen pun menghampiri Winda. "Iya Ma."

"Kamu jadi mau lihat rumah?."

"Jadi kok Ma, ini aku juga mau pergi."

"Pagi sekali kamu perginya."

"Iya soalnya aku juga mau beres-beres rumahnya dulu, maklumlah udah sebulan nggak ditempati."

"Ooo gitu, Kamila nya mana? Dia ikut juga kan? Supaya bisa bantu kamu beres-beres."

"Hmm Kamila nya masih tidur."

"Masih tidur? Itu anak ya, udah jadi istri orang juga masih aja bangunnya siang, yaudah biar Mama aja yang bangunin dia."

"Kayaknya gak perlu deh Ma, kasihan kayaknya dia masih kecapean."

"Kecapean? Perasaan dia nggak ada bantu apa-apa deh?." Benak Winda bingung, beberapa detik kemudian barulah ia paham. "Oh iya Mama ngerti, yaudah kalau begitu gak papa, kasian ya anak Mama capek gitu." Tutur Winda dengan sedikit tertawa.

LILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang