🌸{ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ }🌸
_______________________________________"A-aku udah siap untuk punya anak."
Mendengar pernyataan itu seketika Arsen terdiam.
Kamila masih saja menunduk karena malu atas pernyataannya barusan.
Arsen memegang kedua bahu Kamila yang membuat wanita dihadapannya itu menaikkan pandangannya. "Ka-kamu serius?." Tanya Arsen gugup.
Perlahan Kamila mengangguk.
Arsen menatap istrinya tak percaya, matanya sampai berbinar-binar karena terharu dengan pernyataan itu, kini ia tak dapat membendung air mata saking bahagianya. "Alhamdulillah makasih banyak sayang." Sambil memeluk erat Kamila.
Kamila membalas pelukan hangat itu, tak sadar air matanya juga mengalir. Melihat suaminya terlihat sangat bahagia ia pun merasa bersalah karena pernah menolak untuk mempunyai momongan. "Ya Allah berikanlah yang terbaik untuk kami." Ucapnya dalam hati.
Meraka pun menyudahi pelukan hangat itu kemudian saling menatap satu sama lain.
"Berarti... Malam ini boleh dong." Kata Arsen menggoda.
Kamila mengalihkan pandangannya. "Aduuh gercep banget sih ni Om-om." Benaknya.
"Gimana? Boleh kan?." Sambil tersenyum penuh harapan.
Kamila tersenyum paksa, dengan ragu ia pun mengangguk.
Kini Arsen pula yang mengalihkan pandangannya, ia tak dapat berhenti tersenyum saat mendapatkan persetujuan itu. "YESS..." Ucapnya sambil mengepalkan tangannya. "Yaudah ayo sekarang."
Kamila terkejut mendengarkan perkataan suaminya. "Eeh tapi katanya kamu mau rapat."
"Oh iya, yaudah biar aku telpon Imran supaya meeting malam ini ditunda." Lalu mengambil ponselnya di meja.
Dengan cepat Kamila menahan tangan suaminya. "Nggak bisa gitu dong Mas, kasihan kan yang lain udah prepare untuk meeting." Katanya berusaha mencegah.
Arsen menyeringai. "Aku kan CEO nya, ya gak papa dong."
Kamila pun pasrah, tidak ada cara lagi untuk menghindar.
"Lagipula siapa yang bisa fokus jika sudah begini." Ucap Arsen sambil tersenyum smrik.
🌸🌸🌸
Seorang wanita sedang duduk dengan santai di sofa sambil memegang sebuah foto dan menatapnya dengan intens. "Ternyata wanita itu." Katanya menyeringai setelah mengingat bahwa dirinya pernah bertemu dengan orang yang ada di foto itu.
Drttttt.... (Dering telepon)
Ia melihat sekilas layar handphonenya yang ada di meja, tidak tertera nama siapapun di nomor itu alias nomor tidak dikenal, ia pun mengabaikan panggilan itu. Namun nomor itu kembali menelponnya, karena merasa panggilan itu penting wanita itupun mengangkatnya.
Ternyata panggilan itu dari orang suruhannya untuk mencari informasi tentang seseorang di foto yang ia pegang. "Okey saya mau kamu pantau dia besok, dan lakukan apa yang saya perintahkan, jangan terlalu membuatnya celaka, kita bermain secara perlahan saja. Paham?!." Dan langsung menutup panggilan itu.
"Maaf Buk." Panggil seseorang yang bertugas sebagai menjadi baby sitter anaknya.
"Hmm." Dengan pandangan masih sibuk dengan handphonenya.
"Dari tadi Alya nangis terus, suhu badannya makin tinggi, menurut saya Alya harus dibawa ke rumah sakit."
Pandangannya kini beralih ke baby sitter itu. "Kamu gimana sih? Kamu urus saja anak itu, terserah kamu mau bawa dia kemana kek saya gak peduli, kalau butuh uang untuk pengobatannya bilang ke saya biar saya transfer."
"Ta-tapi Buk."
"Stttt! Saya gak mau tau, kamu diamkan anak itu, saya pusing mendengar tangisannya dari tadi."
"Ba-baik Buk." Tuturnya dan kembali untuk merawat Alya.
"Mas Arsen kemana sih?! Kok pesan gue dari tadi gak di read." Kesalnya saat kembali memeriksa pesan yang ia kirim lima jam yang lalu.
🌸🌸🌸
"Sampai kapan kamu mau terus-terusan begini."
Keysha yang sedang sibuk dengan iPad nya menghela nafas berat dan langsung membentak tanpa sedikitpun menoleh ke pemilik suara. "My life my rules, don't interfere!!."
"Keysha Vernatha Ricardo! Saya ini Papi kamu, jadi Papi berhak untuk ikut campur dengan urusan kamu. Mami aja mau maafin Papi masa kamu enggak."
Keysha menyeringai sambil tertawa kecil lalu beranjak dari tempat duduknya menuju Pria paruh baya tersebut. "My name is Keysha Vernatha! Not Keysha Vernatha Ricardo! So hmm well anda benar, Mami memang memaafkan anda, tapi tidak untuk menerima anda sebagai suaminya lagi, begitu juga saya. Saya tidak bersedia untuk menerima anda menjadi Papi saya lagi!." Sambil menunjuk-nunjuk dada kanan Antonio.
"Kamu jangan kurang ajar ya sama Papi. Papi bisa saja menghukum kamu jika Papi mau."
"Hmm silakan saja." Jawab Keysha enteng. "Ingat tuan Antonio, tanpa Mami saya anda bukan siapa-siapa."
PLAKKK... Antonio menampar Keysha. "Jaga bicara kamu!."
Tanpa berekspresi kesakitan akibat tamparan itu dengan lantang Keysha membentak orang yang ada dihadapannya. "TUAN ANTONIO RICARDO! SAYA MAU ANDA KELUAR DARI KAMAR SAYA!." Sambil menolak pria itu keluar dari kamarnya dan membanting tutup pintu.
Dua tahun yang lalu keluarga ini masih terlihat harmonis. Namun sejak terbongkarnya rahasia Antonio yang ternyata berselingkuh keluarga ini pun sudah tidak lagi seperti dulu. Tak main-main, ternyata Antonio sudah lima tahun menyelingkuhi Clara Ibu kandung Keysha. Perselingkuhan ini terbongkar saat Keysha mulai curiga dengan Papinya yang mulai sangat jarang pulang ke rumah, lalu ia memutuskan untuk diam-diam mengikuti kemanapun Papinya pergi. Ternyata mobil Papinya berhenti di sebuah rumah mewah yang Keysha sendiri tidak tahu siapa pemilik rumah tersebut. Tak disangka seorang wanita langsung menghampiri dan menyalami Antonio lalu dibalas dengan sebuah ciuman di kening.
Keysha tidak langsung mengambil tindakan, ia memutuskan untuk menyelidiki dengan hati-hati terlebih dahulu karena dirinya juga tidak percaya jika Papinya berselingkuh. Kurang lebih seminggu ia menyelidiki hal ini hingga memberanikan diri untuk menghampiri wanita yang ada di rumah itu. Dan ternyata hal yang tidak diinginkan pun benar terjadi, Papi nya benar-benar berselingkuh dengan wanita itu, bahkan Papinya juga sudah memiliki seorang anak perempuan dari selingkuhannya itu.
Merasa sudah cukup bukti Keysha pun secara hati-hati memberi tahu hal ini kepada Maminya. Sebenarnya Keysha tidak tega memberitahukan hal ini karena melihat Maminya yang sangat percaya kepada Papinya, namun mau tidak mau ia harus memberitahukan hal ini.
Dan akhirnya terjadilah hal yang tidak diinginkan oleh setiap anak, yaitu perceraian yang dilakukan oleh orang tuanya. Clara menggugat cerai Antonio ketika saat mengetahui kebenaran yang dikatakan anaknya, namun semua makin dipersulit oleh Antonio yang tidak mau hadir dalam sidang perceraian.
Tahun lalu orang tua Keysha resmi bercerai, namun Clara masih memberikan kesempatan kepada Antonio untuk mengurusi salah satu perusahaan miliknya lantaran kasihan, karena tanpa perusahaan itu Antonio tidak bisa menghidupi keluarganya yang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILLAH
Teen FictionKamila Putri Pujiantoro baru saja menyelesaikan pendidikan SMA nya. Ia merupakan wanita cantik dan pintar. Bukan seperti orang lain yang memanfaatkan kepintaran dan segudang prestasinya untuk masuk Universitas favorit, ia malah tidak ingin melanjutk...