PART 41

1.2K 60 2
                                    

🌸{ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ }🌸
______________________________________

Seperti biasa pagi ini Arsen sudah ada di kantor, jadwal pertemuannya lumayan padat hari ini, namun Arsen memutuskan untuk membatalkan semuanya karena ingin mencari istrinya. Sudah tiga hari semenjak Kamila pergi dari rumah, namun Arsen masih saja belum berhasil mencarinya.

"Untuk jadwal hari ini_."

"Cancel semua jadwal hari ini." Potong Arsen.

"Kenapa Mas?."

"Aku mau fokus cari Kamila."

Maya menghela nafas panjang. "Okey." Ucapnya malas sambil sibuk dengan jadwal yang tersusun di iPad yang ia pegang.

Arsen terlihat sangat mencemaskan Kamila hingga beberapa hari terakhir sangat tidak fokus dengan pekerjaannya.

"Aku pikir kamu tidak perlu terlalu mencemaskan istri kamu Mas, lagian dia juga pasti bisa jaga diri kok, yaa walaupun umurnya masih terbilang sangat muda dia juga udah dewasa kan."

Dengan wajah flat Arsen memandangi Maya. "Dia hamil May."

"A-apa? Ha-hamil?." Maya sedikit speechless karena Kamila hamil anaknya Arsen. "Ta-tapi, kamu yakin dia hamil anak kamu?." Tanya Maya mengintimidasi.

"Maksud kamu?."

"Ya kamu tahu sendiri kan video yang tersebar beberapa hari lalu, dia berhubungan dengan pria lain."

Pertanyaan Maya membuat Arsen berpikir keras. Apa mungkin anak yang Kamila kandung bukanlah anaknya melainkan anak dari pria yang ada di video itu. Namun Arsen mengabaikan pertanyaan itu dan langsung pergi dari ruangannya, karena baginya yang terpenting sekarang adalah mencari Kamila.

Maya menghela nafas, ia kesal karena Arsen meninggalkannya begitu saja. Maya berdecak kesal. "Kenapa sih dia masih saja peduli dengan istrinya yang kekanak-kanakan itu."

🌸🌸🌸

"Untuk pendataan hari ini nanti kirim aja ke email saya." Sambil memberikan kembali clip board yang telah ia tandatangani kepada seorang pria.

"Baik Buk."

Di pagi hari yang cukup terik ini Keysha terlihat sibuk dengan furniture yang baru masuk ke showroom milik keluarganya. Dengan setelan khas wanita karir dan kacamata hitam membuatnya semakin mendalami peran sebagai pemilik dari showroom tersebut.

"Assalamualaikum." Salam Arsen. Ia memutuskan untuk menemui Keysha secara langsung setelah mencoba menelponnya beberapa kali namun tidak diangkat.

"Aduh ngapain sih dia datang kesini." Batin Keysha. Ia pun berpura-pura tidak melihat dan langsung sok sibuk dengan beberapa kertas yang dipegangnya.

"Permisi." Ucap Arsen sekali lagi.

"Iya ada apa Pak? Kalau mau lihat-lihat bisa langsung masuk aja, kebetulan barang-barang baru aja masuk." Sambil mengarahkannya untuk masuk.

"Saya mau bertanya sesuatu sama kamu."

"Hmm kalau mau bertanya silahkan bertanya dengan orang yang disana, kebetulan juga sales manager nya ada disana." Ucap Keysha berusaha ramah.

"Dimana Kamila." Tanya Arsen to the poin.

Keysha terdiam sejenak lalu melepas kacamatanya. "Saya tidak tahu. Maaf saya sedang sibuk." Jawab Keysha dan langsung pergi memasuki showroom nya.

"Tunggu sebentar." Kemudian mengikuti Keysha dari belakang.

"Iiiih kok jadi ngikutin gue sih, aduh gimana nih, sorry Mil kali ini gue gak bisa menghindar." Batin Keysha. Ia pun berhenti. "Bisa stop nggak? Gue capek dari kemarin-kemarin harus ngindarin lo mulu." Keluh Keysha memelas.

LILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang