PART 38

1.1K 58 3
                                    

🌸{ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ }🌸
______________________________________

Hari ini Kamila menyibukkan diri untuk memantau proses pembuatan cabang cafe miliknya. Padahal dari kemarin ia merasa tak enak badan, namun ia tetap memaksakan diri karena ingin mencoba melupakan kejadian beberapa hari lalu.

Seharusnya hari ini suaminya pulang, namun karena ada beberapa masalah Arsen harus menunda kepulangannya lusa. Tidak seperti biasanya, beberapa hari terakhir Kamila sering tidak mengangkat telepon dari suaminya, bahkan juga sangat jarang ia membalas pesan.

"Untuk grand opening nya apakah mbak ada saran?." Tanya seorang pria yang dipercayai menjadi pengelola cabang cafe ini.

"Hmm saran saya untuk grand opening cafe ini nantinya kita akan memberikan diskon 50%." Jawab Kamila.

"Baik mbak, nanti saya akan memberitahukan kepada karyawan yang lain."

"Bagus, ada lagi yang ingin ditanyakan?."

"Sepertinya tidak ada mbak."

"Baiklah, kalau begitu saya kesana dulu." Pamitnya, namun tiba-tiba saja kepala Kamila terasa sangat pusing, ia pun memijat pelan kepalanya.

"Mbak kenapa?."

Kamila menggeleng. "Gak papa." Namun tak lama kemudian ia pun terjatuh dan tak sadarkan diri.

"Mila!." Keysha yang baru saja datang langsung menghampiri Kamila. "Dia kenapa?."

"Saya nggak tahu mbak."

"Ah yasudah bantu saya angkat dia ke mobil." Tanpa pikir panjang Keysha pun memutuskan untuk membawa Kamila ke rumah sakit.

🌸🌸🌸

Wajah Arsen tampak kusut sejak pertemuannya secara privat dengan direktur utama Jayawardana Corp, tampak seperti sedang ada masalah yang tak terselesaikan.

"Bagaimana Mas?." Tanya Maya.

Arsen menggeleng. "Mereka sudah tidak mau lagi bekerjasama dengan kita dalam hal ini."

"Loh kok gitu Mas? Padahal kerugian tahun lalu itu kan bukan kesalahan dari kita, lagian kita juga kena dampak dari kerugian itu."

"Aku nggak ngerti, mereka terus saja menyalakan kita."

"Yasudah aku akan coba lobi kembali Pak Dirut."

"Sudah May, tidak ada gunanya."

"Selagi aku belum coba, aku nggak akan nyerah Mas, sebentar." Dan langsung pergi menemui direktur perusahaan itu.

----->>>

Hampir sejam Arsen menunggu di mobil, namun Maya tak kunjung kembali, Arsen sangat khawatir apa yang terjadi, karena direktur Jayawardana Corp dikenal tidak main-main dengan perkataannya, bisa saja perusahaan miliknya di blacklist untuk proyek apapun.

Beberapa menit kemudian Maya kembali dengan wajah berseri, Arsen yang sangat khawatir langsung keluar dari mobilnya untuk menghampiri Maya.

"Gimana May?." Tanya Arsen khawatir.

Maya tersenyum senang. "Mereka kasih kesempatan sekali lagi untuk kita."

"Kamu serius?."

"Iya Mas, tapi kalau sekali ini lagi mereka mengalami kerugian perusahaan kita akan di blacklist."

Mendengar hal itu Arsen kembali khawatir, ia tak bisa jamin kesempatan terakhir ini bakal berhasil.

"Kamu nggak perlu khawatir Mas karena aku sudah menyiapkan planning yang kemungkinan 90% akan berhasil."

LILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang