🌸{ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ }🌸
_______________________________________"Sayang." Panggil Arsen pelan sambil mengusap lembut kepala Kamila.
Kamila pun terbangun lalu tersenyum malu menatap Arsen. "Ih Mas jangan deket-deket gini ah." Sambil menutup wajahnya dengan selimut.
Arsen tertawa kecil. "Hahhaha kenapa?."
"Aku malu...." Dengan wajah yang masih tertutup selimut.
"Kenapa malu? Aku kan suami kamu."
"Gak tau, malu aja!."
"Yaudah, aku cuma mau bilang makasih banyak karena kamu telah mengizinkanku untuk menjalankan salah satu kewajibanku sebagai suami."
"Iya masama." Jawabnya ketus. Tak lama setelah itu Kamila mengintip sedikit dari selimutnya. "Mas Arsen jangan liatin aku gitu." Tutur Kamila yang kesal karena tatapan Arsen.
"Iya deh iya maaf. Hmm sebentar lagi subuh, aku mandi duluan ya." Lalu beranjak dari tempat tidurnya.
Kamila mengangguk lalu membuka wajahnya yang tertutup selimut dan kemudian duduk. Kamila terkejut karena ia pikir Arsen sudah di kamar mandi, tapi ternyata masih berdiri disampingnya. "Astaghfirullah, Mas Arsen... Bikin aku kaget aja loh."
"Hmm nggak mau bareng?." Tanya Arsen ragu.
Kamila menggeleng kuat.
"Tapi aku maunya bareng."
"Gak mau." Ucap Kamila penuh penekanan.
Arsen tersenyum nakal yang membuat Kamila takut dan perlahan menjauh. Dengan cepat Arsen menangkap Kamila dan menggendongnya hingga ke kamar mandi.
"Aaaa....Mas Arsen....!" Teriak Kamila.
🌸🌸🌸
Setelah selesai dengan rutinitas paginya di rumah, Kamila pun langsung bersiap-siap untuk kembali bekerja mengelola cafe yang sekarang sudah menjadi miliknya. Kamila menolak tawaran Arsen untuk mengantarkannya dan memutuskan untuk menyetir mobilnya sendiri.
Sepanjang perjalanan aman tidak ada kendala, setelah sampai ke tempat tujuan ia langsung memarkirkan mobilnya.
Driiiiing.... Handphone Kamila berdering tanda panggilan masuk.
"Waalaikumsalam." Kamila langsung menjawabnya, itu adalah panggilan dari orang yang mengurus cabang cafe nya. Kamila pun keluar mobil dengan masih sibuk dengan panggilan itu, baru saja ia ingin memasuki cafenya, tiba-tiba seseorang memakai pakaian serba hitam datang dari belakang dan langsung merampas handphone yang masih dalam panggilan itu. "Astaghfirullahaladzim." Kamila terkejut. "Tolong ada copet! Tolooong... Mas, Mbak tolong dia ngambil handphone saya." Sambil berusaha berlari mengejar pencuri tersebut.
Seorang pria yang melihat peristiwa di depannya itu dengan capat menarik pakaian pencuri itu dari belakang hingga membuat pencuri itu terjatuh.
"Kembalikan handphone itu!." Ucap sang pria tegas sambil menggenggam kerah baju si pencuri.
Tanpa menjawab apapun pencuri itu langsung meninju wajah pria dihadapannya hingga terjungkal dan kembali kabur. Tanpa memperdulikan luka diwajahnya pria itu kembali mengejar si pencuri dan langsung menendangnya dari belakang hingga terjatuh, tanpa ampun pria itu balas meninju wajah si pencuri. "Ampun, ampun." Mohon si pencuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILLAH
Teen FictionKamila Putri Pujiantoro baru saja menyelesaikan pendidikan SMA nya. Ia merupakan wanita cantik dan pintar. Bukan seperti orang lain yang memanfaatkan kepintaran dan segudang prestasinya untuk masuk Universitas favorit, ia malah tidak ingin melanjutk...