4. Curiga

14.7K 1K 98
                                    

Suasana di meja makan hening dengan ketiganya yang sibuk menyantap makanan masing-masing.

Sebelum irene mengeluarkan suaranya untuk memberhentikan suasana hening tersebut. "Kemarin malam kau pergi kemana?" Wanita itu bertanya membuat Taehyung langsung tersedak.



Dengan cepat irene mengambilkan air untuk suaminya itu. Sementara jungkook nampak masih asik dengan makanannya, tidak tau saja anak itu diam-diam mencuri pandang ke arah mereka berdua dengan senyum samar yang berusaha ia sembunyikan.


"Aku lupa, setelah mandi aku malah tertidur di kamar tamu. Aku lupa kalau kau menunggu maafkan aku.."



Dan benar saja, Jungkook sudah memprediksi kalau ayah tirinya yang tampan ini pasti berbohong. Tidak sepenuhnya bodoh sih hanya saja Taehyung kemarin malam tidak datang lagi kembali ke kamar mandi, sudah di pastikan kalau pria Kim tidak mandi.



Bagaimana bisa Taehyung mandi sedangkan lekuk tubuh Jungkook selalu terbayang-bayang dalam ingatannya. Kemarin malam Taehyung meriang memikirkan hal itu.



Dan benar saja dia sampai melupakan Irene yang menunggunya dikamar.


Air dalam gelas Taehyung teguk dengan cepat, dan disaat dia menyingkirkan gelas dari pandangan— pandangan Taehyung tak sengaja bersibobrok dengan manik jungkook yang juga tengah menatapnya.


Anak itu tersenyum manis, manampilkan kesan baik hati serta lugu. Tetapi entah lah Taehyung merasa kalau aura Jungkook berbeda dari kelihatannya.




Anak itu memiliki sesuatu yang ia sembunyikan di balik manik polos serta lugunya.



"Bukan sepenuhnya salah ayah, Bu. Aku kemarin memakai kamar mandi di lantai bawah jadi ayah harus menungguku selsai terlebih dahulu. Mungkin karena memang sudah malam ia merasa lelah dan tidur ke kamar tamu yang jaraknya jauh lebih dekat." Seru Jungkook, anak itu menatap ibunya memberi penjelasan. Kemudian tatapannya mengarah pada Taehyung. "Benarkan ayah?"



Taehyung hanya mengangguk kaku. Meskipun dalam hati ia kembali berpikir. "Anak ini kemarin memanggilku dengan sebutan Daddy, kenapa sekarang tiba-tiba berubah?"



Hanyut dalam lamunan Taehyung jadi tidak terlalu memperhatikan apa yang di perbincangkan Irene dan Jungkook setelahnya.



"Ngomong-ngomong dimana kedua temanmu itu? Biasanya pagi-pagi buta mereka sudah datang untuk meminta makan" tanya Irene dengan sedikit tawa di akhir.



Yang wanita itu maksud adalah jaehyun dan Mingyu.



"Tidak tau. Padahal aku sudah memberikan alamat rumah ayah pada Mingyu, aku bisa terlambat jika seperti ini" Jungkook berdecak kesal, berdusta di hadapan ibunya seakan sudah menjadi kebiasaannya.


Padahal jungkook memang tak memberikan alamat rumahnya pada Mingyu maupun jaehyun.


Dia mempunyai rencana lain!



"Bus pertama sudah pergi beberapa menit yang lalu. Akan terlambat jika harus menunggu bus selanjutnya" ucapnya dengan mimik wajah khawatir, berharap ibunya peka dengan maksud Jungkook.



Dan untung saja wanita itu cukup pintar dengan memahami situasi Jungkook. "Kalau begitu berangkat bersama ayahmu saja. Kalian kan satu arah"



Sebisa mungkin Jungkook berusaha untuk menyembunyikan senyuman lebarnya. Kemudian pandangannya beralih menatap Taehyung yang masih dalam lamunan.


Wajah lugu di pasang. "Apa boleh? Nanti ayah terlambat bagaimana?"


"Tidak. Jika kalian berangkat sekarang tidak mungkin terlambat, benarkan Taehyung?" Tanya Irene sambil menepuk pundak pria di sampingnya yang tampak sedikit terkejut kaget.


Daddy, Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang