24. Bertemu?

7.3K 678 170
                                    


Wendy terdiam sejenak setelah mendengar permintaan Irene padanya. Tangannya yang semula di genggam Irene ia lepaskan dan beralih menggenggam tangan Irene, seakan memberinya kekuatan.






"A-aku..." Bibirnya terlalu kaku untuk berucap ketika melihat raut wajah tak baik-baik saja milik temannya, Wendy tertunduk sebentar dengan bibir bawah yang ia gigit dalam. "Kemarin, aku mengatakan semua itu hanya untuk memberitahumu. Aku tidak pernah berpikir kau akan bertahan hingga tahap ini." Helaan nafas berat keluar. "Irene.. jika Taehyung menghianati mu kenapa kau masih ingin mengetahui siapa orang itu? Apa itu artinya, kau masih ingin bersama dengan Taehyung?"








"Aku tidak tahu." Irene menangkup kepalanya mengunakan kedua tangan. Wanita itu seakan masih menimang dan ragu untuk melangkah lebih jauh. "Aku hanya ingin tahu apa yang dia miliki sedangkan aku tidak, sehingga Taehyung berlari ke arahnya. Terlebih lagi, tanpa sadar aku mulai mencintai nya. Aku mencintai Taehyung!"








"Tapi dia bukan perwujudan cintamu. Dengarkan aku, aku mengatakan semua ini karena aku tidak ingin kau terluka lebih dalam lagi! Untuk apa kau terus mengharapkan cinta darinya sedangkan dia... Taehyung sudah menghianati cintamu!"







Irene mendengarkan semua perkataan dari Wendy, dia juga memikirkannya dan tak jarang hati kecilnya mengatakan kalau semua itu benar. Akan tetapi bukan hanya itu yang ia pikirkan, dia juga memikirkan keluarga kecilnya serta senyuman milik anaknya.








Wendy menghela nafas ketika sadar dia terlalu ikut campur dalam keputusan Irene. "Baiklah, semua keputusan ada padamu dan aku hanya akan membantumu." Ucapnya final.









"Ada satu alasan yang membuatku memilih bertahan." Irene menatap Wendy setelah sekian lama ia terdiam. "Dia adalah Jungkook."























































































































•🐯 Daddy Touch Me! 🐰
































































































"Siapa aku?"




"Ibu!"






"Siapa namamu?"







"Jungkookie!"







"Berapa umurmu?"





"Eumm.. 7 tahun!"








Hari itu Irene tertawa sambil menyambut pelukan kecil namun hangat milik anaknya. Dia terus mengecupi kening putra kecilnya yang begitu pintar.







"Anak ibu yang pintar. Jadi itu tadi yang kau pelajari di sekolahmu?" Tanya Irene dan jungkook mengangguk semangat. Namun rautnya tiba-tiba berubah.








"Hanya satu pertanyaan yang tidak bisa ku jawab ibu." Mata kecilnya menatap Irene dengan bibir yang mengkerut lucu. Jungkook memainkan helaian rambut milik ibunya. "Ayah itu siapa? Kenapa semua orang memilikinya sedangkan aku tidak? Disaat guru bertanya aku tidak bisa menjawabnya. Apa aku juga memiliki ayah? Jika iya, siapa dia dan dimana?" Dan untuk pertama kalinya Irene tidak bisa menatap binar polos itu, dia menunduk lalu tersenyum miris.






Daddy, Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang