7. Ungkapan

14.3K 1K 91
                                    


Jungkook terbangun dengan kepalanya yang berdenyut sakit. Ia bangkit dengan sempoyongan menuju kamar mandi, disaat Jungkook merasakan perutnya mual seperti di aduk-aduk.


Memuntahkan sisa-sisa cairan beralkohol yang ia minum kemarin malam, Jungkook mengambil nafas panjang seiring dengan tangannya yang berpegang erat pada wastafel.



Kran di nyalakan, Jungkook berkumur dengan cepat untuk menghilangkan rasa pahit yang bersemayam didalam mulutnya, tak lupa anak itu membasuh wajahnya agar kesadarannya kembali total.



"Ya Tuhan" Jungkook membulatkan matanya disaat dia melihat dirinya di dalam cermin. "Apa yang kukatakan pada Daddy kemarin malam?" Tanya nya pada diri sendiri, Jungkook mencoba berpikir keras disaat satu buah ingatan hingga dalam pikirannya walapun samar.



Dengan secepat kilat dia berlari ke luar kamar untuk memastikan, namun yang di dapat Jungkook hanyalah setiap sudut rumah yang kosong.



Ya kosong, Jungkook pikir rumah ini kosong. Sebelum siluet Taehyung muncul dari arah dapur.


Jungkook mengigit bibir bawahnya pelan disaat dia merasa kalau Taehyung seperti menghindari nya, entah dari tatapan atau bahkan gerakan pria itu.



"Dad.." panggil jungkook ragu, selebihnya anak itu tidak tau akan berbicara apa. Jungkook hanya ingin memastikan kalau ingatannya tentang ke jadian kemarin hanyalah mimpi semata.



Tetapi Taehyung tak menjawab panggilannya, pria itu kembali membalikkan badannya untuk pergi ke dapur lagi. Taehyung enggan menghadapi Jungkook yang tengah berdiri di anak tangga pertama.



Dan hal itu membuat Jungkook panik, dengan secepat kilat Jungkook berlari ke arah Taehyung untuk menggapai lengannya. Tetapi buru-buru Taehyung menghempaskan lengan Jungkook.



"Kenapa?" Tanya Jungkook dengan wajah menyolot. "Dad, kau menghindari ku?" Jungkook bertanya lagi, meminta penjelasan kenapa Taehyung memperlakukannya seperti ini.



Disisi lain Taehyung berusaha menahan amarahnya didalam kepalan tangan. Pria itu tak menyangka akan menghadapi situasi seperti ini.


"Dad!"


"Ku pikir kau sudah tau jawabannya" balas Taehyung cepat, tubuhnya berbalik menghadap jungkook yang hanya menampilkan raut bimbang bercampur bingung.




"Aku berpikir kau tidak melupakan disaat kau menciumku dan mengatakan kalau kau menyukai ku! Setelah aku mengetahui segalanya yang terjadi haruskah aku bersikap biasa saja?!" Taehyung bertanya dengan nada yang sedikit tinggi. Tangannya terangkat naik untuk mencengkram bahu jungkook, menguncangnya agar anak itu sadar. "Itu jawaban dari semua sikapku padaku, Kim Jungkook!"




Jungkook menatap Taehyung dengan nanar. Jadi semua itu benar, kemarin malam Jungkook benar-benar melewati batas sehingga membongkar rahasia yang mati-matian ia sembunyikan.



"Hentikan semuanya Jungkook! ini salah kau tak boleh seperti itu. Hentikan semuanya! Hapus perasaan mu padaku!"


"AKU TIDAK BISA!" Teriak Jungkook di hadapan Taehyung, ia mengambil langkah mundur untuk melepaskan cengkraman tangan Taehyung dari bahunya. "Selebihnya aku tidak mau, aku mencintaimu dad! Begitu menginginkan mu!"



Seluruh tembok pembatas yang selama ini menahannya ia dobrak. Jungkook tak perlu berpura-pura lagi karena Taehyung sudah tau. Jadi ini adalah kesempatannya.



Tangannya menangkup pipi Taehyung. "Aku menginginkan sentuhanmu dad!"


"Kau tidak waras!" Ucapnya seraya melepaskan tangan Jungkook pada pipinya. Taehyung berjalan mundur hendak pergi dari hadapan Jungkook sebelum anak itu kembali menerjang tubuhnya dan menyudutkan nya pada dingding.



Daddy, Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang