40. Yours Forever

6.8K 435 92
                                    

"Lalu, bagaimana dengan Jungkook?"

Untuk pertanyaan kali ini Eunwoo bungkam, pertanyaan yang sangat ia takuti yang mampu membuat nafasnya sedikit memberat.


"Apa dia bahagia saat ini?" Terkekeh pelan, Mingyu seakan mentertawakan kebodohannya karena bertanya hal yang sudah pasti. "Tentu saja, kenapa aku harus bertanya tentang sesuatu yang ku ketahui jawabannya." Mustahil jika Jungkook tidak bahagia dengan pilihannya.


Eunwoo menggeleng, dia tidak boleh membiarkan Mingyu kembali terlarut dalam masalah ini. Dengan cepat ia menghampiri Mingyu, menyita perhatiannya dengan mengusap pundaknya. "Mingyu dengarkan aku.." menarik nafas karena Eunwoo sendiri merasa takut untuk mengatakan hal ini.

"Jika kau pikir Jungkook sudah bahagia, bukan kah kau juga harus bahagia? Kau harus bisa mencari kebahagiaan mu sendiri, kau harus menempatkan dirimu di atas segalanya. Memang, aku tidak tahu seberapa besar kau mencintainya dan seberapa penting kehadirannya untukmu. Tapi jika kau terus bergantung pada keyakinan mu kalau Jungkook adalah segalanya di hidupmu, bukan kah itu akan menyakitimu secara terus-menerus?"

Eunwoo reflek mengambil langkah mundur ketika Mingyu berbalik dengan tatapan nyalangnya.

"Aku..." Ada jeda dalam kalimat yang hendak dia ucapkan. "Hanya ingin melindunginya dan membuat nya selalu bahagia. Tapi nyatanya kebahagiaan nya bukan lah diriku. Eunwoo, ingin mendengar kenapa aku begitu menggantungkan hidupku padanya?"





















































______

"Heh! Kau tidak ingin pulang?" Perlahan kedua mata yang tertutup rapat itu mulai terbuka ketika ia merasakan sebuah guncangan pada pundaknya. Jungkook menatap sekitar lalu terlonjak kaget dan langsung menatap bangku di sampingnya yang sudah kosong.

"Jam berapa sekarang?"

"Yang pasti ini sudah waktunya pulang. Cepat kemasi barang-barang mu."

Jungkook yang kesadarannya baru terkumpul setengah hanya bisa menuruti perkataan Eunwoo. Tapi gerakannya berhenti ketika ia melihat sebuah buku terakhir yang tergeletak begitu saja di mejanya.

"Oh astaga... Apa Mingyu sudah pulang?" Pekik nya khawatir.

"Dia baru saja keluar tadi. Memangnya kenapa?" Eunwoo melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Jungkook dengan mata memicing. "Kau melakukan sesuatu ya disaat aku izin tidak mengikuti pelajaran sejarah?"

"Yak! Kenapa kau selalu berprasangka buruk padaku? Aku hanya melihat catatan nya tadi, dan besok ada ulangan harian. Akan jadi masalah jika bukunya tertinggal disini, bagaimana dia akan belajar nanti?"

Eunwoo tersenyum miring. "Kenapa kau begitu memperhatikannya hah? Bukan kah lebih baik jika kau memperhatikan dirimu sendiri."

Perkataan Eunwoo ia abaikan sejenak dan memilih untuk bangkit dari kursinya. "Kau bilang Mingyu baru keluar kan? Dia pasti belum pergi jauh. Oh ya bilang pada ayah ya, aku tidak jadi pulang ke rumah hari ini dan akan pulang ke rumah ibu saja. Jadi tidak usah menunggu ku Bye Eunwoo.." Jungkook berlari begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Eunwoo, sementara Eunwoo hanya bisa menghela nafas atas kelakuan saudaranya itu.

"Oh, apa yang harus aku katakan pada ayah nanti.."


Tidak mungkin kan Eunwoo harus bilang kalau Jungkook pergi mengejar cintanya, sesungguhnya itu terdengar menggelikan.










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy, Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang