"Tidak ada yang ingin di beli lagi?"
Yoongi menggeleng setelah melihat daftar belanjaan yang sudah komplit. "Tidak, semuanya sudah di beli."
Keduanya berjalan menuju parkiran, disaat Jimin membuka bagasi mobil dan yoongi mulai memasukan apa saja yang telah mereka beli kedalamnya. Bahunya tak sengaja di senggol dari samping membuat salah satu barang terjatuh, Jimin yang berada di samping yang lainnya tampak dengan sigap menahan baju yoongi agar tetap seimbang.
"Hei!--" Baru saja ingin marah dengan tindakan yang terjadi, kemarahan Jimin seakan melayang ketika Yoongi menahan tangannya.
"Kim Seokjin.." Seseorang yang di sebut namanya menoleh lengkap dengan wajah yang memerah juga mata sayu. Dari awal melihat yoongi tahu dia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
_______
Seokjin menutup botol air yang Yoongi berikan padanya. Keadaannya jauh lebih baik di banding tadi, namun kepalanya masih sedikit pusing efek dari alkohol yang ia minum.
"Kau merasa lebih baik?"
"Ya." Seokjin melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Aku lupa waktu sehingga melewati jam pulang." Kekehan miris terdengar. "Lagi pula tidak ada siapapun di rumah yang bisa kutunggu. Tapi tetap saja aku harus pulang." Badannya berdiri serentak dengan di ikuti Yoongi.
Jimin yang berdiri tak jauh dari mereka dengan sebatang rokok di pergelangan tangannya menoleh, ia memadamkannya. sambil menghampiri mereka."Kau membawa mobil?" Tanyanya.
"Iya.. aku hanya harus mencari dimana aku menyimpan nya." Tangan Seokjin mulai menggeledah semua saku baju dan celana yang ia kenakan.
"Berikan kuncinya, biar aku saja yang menyetir, aku akan mengantarmu." Yoongi meminta kunci yang Seokjin pegang. "Kondisimu tidak memungkinkan untuk membawa mobil sendiri, itu akan membahayakan mu juga."
"Yoongi.. kau yakin?" Jimin bertanya merasa khawatir, matanya terus melirik ke arah perut Yoongi. "Jalanan kota sangat ramai."
"Tidak apa-apa Jimin, lagi pula ini hanya menyetir. Aku akan berhati-hati."
Jimin menghela nafas meskipun rasa khawatirnya belum sepenuhnya hilang. Ini adalah momen yang ia tunggu selama bertahun-tahun, sebab itu Jimin menjadi ekstra hati-hati dalam menjaga kandungan Yoongi.
"Kalau begitu aku akan mengikuti dari belakang." Tanpa banyak berkata Yoongi hanya mengangguk.
______
"Sudah lama aku tidak melakukan ini." Dalam keheningan Seokjin bersuara yang membuat Yoongi terpaksa menoleh ke arahnya yang justru tengah menengok ke arah jendela mobil, menatap jalanan yang mereka berdua lalui.
"Melampiaskan semuanya pada alkohol berharap agar aku bangun nanti aku sudah melupakan semuanya. Bahkan aku masih bisa menjaga kesadaranku disaat masalah yang berat dulu." Seokjin menjeda untuk mengambil nafas panjang. "Tapi kali ini, semuanya terasa begitu berat. Untuk kedua kalinya; rumah, keluarga, yang ku jaga kembali berantakan. Aku dan Namjoon bertengkar, Eunwoo pergi dari rumah, dan Jungkook...dia ada namun bersikap layaknya orang asing."
Seokjin tidak begitu mengenal siapa itu Min Yoongi, bahkan pertemuan mereka bisa di hitung dengan jari. Tapi malam ini, pikirannya yang kalut membuat dia ingin bercerita, melampiaskan semuanya pada siapapun sekalipun itu adalah orang asing.
Dan karena itu pula, Yoongi tidak membalas ucapan Seokjin karena ia pikir dirinya hanya harus diam membiarkan Seokjin melampiaskan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, Touch Me!
Fanfiction[Completed ✓] Karena penyatuan di malam itu yang membawa keduanya pada hubungan gelap ini. Start : 11 Agustus 2021 Fin : 1 April 2023 ©Tykook57