25. I See

6.3K 653 182
                                    


Pikiran Taehyung kosong. "Maksudku.. maaf membuatmu menunggu, ta-tadi.. aku di hadang babi di jalanan." Dari tempatnya Jungkook menatap Taehyung datar. Alasan tak masuk akal apa lagi kali ini yang Pria Kim berikan?




Jungkook bahkan tidak mengerti kenapa ibunya ada disini, di waktu dan tempat yang salah.






"Irene..." Ketika namanya di panggil Irene balas menatap Taehyung. "Apa yang kau lakukan disini?"






"Bukan kah seharusnya aku yang bertanya, kenapa kalian berdua ada disini?" Irene bertanya balik, wanita itu memang menatap nya lembut tapi justru itu lah yang membuat mulut Taehyung kelu untuk menjawab.






"I..itu...






"Tentu saja ayah menjemputku, ibu. Dia juga yang mengenalkan aku pada Profesor Min sekaligus menyuruhnya untuk mengajarkan ku, yah.. tentu saja untuk memperbaiki nilaiku." Alih-alih mendapatkan jawaban Taehyung, malah Jungkook yang menjawab, membuat Irene hanya mengangguk pelan dengan mata yang masih mencuri-curi pandang pada Taehyung juga Yoongi.







"Ah.. sampai kapan kalian akan terus berdiri kaku seperti itu disini? Pintu rumahku terbuka lebar untuk kalian, dan juga rumahku cukup besar untuk menampung kalian didalamnya. Barang kali ada yang ingin di bicarakan?" Sampai akhirnya Yoongi berbicara dengan nada gurauan nya.





Kini ke-empat orang itu sudah duduk di ruang tamu, yoongi menyuguhkan teh hasil racikannya sendiri pada mereka.






"Aku meracik teh ini sendiri, minuman ini terbuat dari daun teh pilihan yang pasti rasanya akan jauh berbeda. Benarkan tuan Kim?" Yoongi melirik Taehyung di akhir kalimat nya, membuat Taehyung langsung terlonjak kaget karena Yoongi memanggil namanya secara tiba-tiba.






Mendapati semua orang tengah meliriknya saat ini, Taehyung hanya mengangguk kaku sambil meminum tehnya. "Ah.. ya aku sangat menyukai rasa teh ini."




Yoongi tertawa kecil dengan menutupi mulutnya, matanya juga ikut menyipit; sangat manis, pria ini sempurna. "Aku merasa tersanjung."






Interaksi keduanya membuat Irene tanpa sadar memegang cangkir Teh nya dengan kuat, matanya hanya menatap lurus kedalam cairan di dalam cangkir tanpa berniat untuk meminumnya. Teh yang tergenang dalam gelas seakan membentuk siluet seorang Min Yoongi dengan tawanya yang anggun, namun di mata Irene tawa itu seolah tengah mengejeknya; mengatakan kalau dia terlihat bodoh dengan datang kemari tanpa arah dan tujuan yang jelas.






"Aku.. sebenarnya aku datang kemari karena suamimu membeli produk yang aku bintangi, kebetulan dia memenangkan undian berupa satu set alat make up dari produk yang dia beli kemarin.. dan manajer mengatakan akan lebih bagus kalau aku yang mendatangi kalian secara langsung.." Irene mengeledah tasnya untuk mencari kartu nama, dan memberikannya pada Yoongi. Dia tak memiliki alasan lain selain ini. "Itu kartu namaku, kau bisa langsung mendatangi toko tempat suamimu membeli produknya kemarin dan mengambil hadiah mu."





"Oh benarkah.. aku sangat beruntung."




"Sebenarnya, hanya itu maksud dan tujuan ku datang kemari. Tapi aku lebih terkejut ketika mendapati kalian berdua ada disini." Ucap Irene sambil melirik Taehyung dan Jungkook.





"Oh.. mungkin karena suamiku Park Jimin bekerja di bawah pemerintah Tuan Kim secara langsung, itu sebabnya sudah merupakan hal biasa jika dia selalu datang kemari hanya untuk sekedar membicarakan bisnisnya." Yoongi kembali menjawab pertanyaan Irene, sambil menjelaskan sedikit. "Dan tiga bulan yang lalu, dia juga memintaku untuk mengajari anakmu, Jungkook."





Daddy, Touch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang