"Jangan bertele-tele, katakan saja apa yang kau inginkan?!" Dengusan kesal Taehyung keluarkan apalagi disaat melihat Irene yang malah tersenyum miring dari pantulan kaca.
Irene berbalik sesaat, lalu kembali pada kegiatan menyisir rambutnya. Dia memperhatikan Taehyung dari balik cermin, "keinginanku?"
"Di balik senyuman mu itu, aku tahu kau gelisah. Kau takut tapi kau tidak ingin memperlihatkan nya."
"Kenapa aku harus takut? Bukannya kau seharusnya yang takut Tuan Kim? Kalian berdua yang memulai kehancuran ini, aku hanya bersikap bagaimana awal mulai sikap anakku padamu, sehingga kau terjerat akan rayuannya. Apa dengan senyum manisnya? Atau justru karena sentuhannya?" Irene tertunduk sejenak dengan senyuman getir, "Sampai sekarang aku masih tak menyangka kalian bisa melakukan hal serendah ini."
Taehyung beberapa kali membuang pandangannya, wanita itu benar; hatinya yang gelisah akan seperti apa nasibnya jika dia melangkah pergi dari tempat ini.
"Berhenti Kim Taehyung!" Dia berbalik menghadap Taehyung yang masih bungkam. "Kedatanganmu yang menghancurkan segalanya, kau awal mulai keretakan hubungan darah ini! Aku masih memiliki waktu untuk melupakan segalanya. Jadi kau harus berhenti! Dengan begitu, aku akan menganggap semua ini tak pernah terjadi."
"Jika kau memintaku untuk meninggalkan Jungkook, aku tak bisa!"
Matanya memanas mendengar penolakan secara langsung itu, tapi meskipun begitu Irene tak gentar. "Jadi kau lebih memilih semua orang meninggalkan Jungkook, begitu? Bagaimana bisa kau lupa, bukan hanya ada aku disini. Ada Orang tuamu, dan bagaimana dengan Kim Namjoon? Kau benar-benar ingin membuat mereka meninggalkan Jungkook? Saat kecil anak itu begitu menginginkan keluarga yang lengkap, dan sekarang kau ingin merenggutnya juga?"
"Kau yang harus menentukan Kim. Jika kau tak ingin semua orang meninggalkannya, maka kau yang harus meninggalkan nya. Dan kembalilah padaku, Aku akan berusaha melupakan semua ini. karena.. aku pun tak ingin sampai membenci darah dagingku sendiri. Satu hal lagi, sejauh ini hanya kita berdua yang mengetahui hal ini, dan sampai jika Jungkook tahu. Sudah di pastikan, itu darimu!"
Senggolan halus terasa, dan itu membuat dada Taehyung terasa jauh lebih sesak. Taehyung tak bisa melakukan apapun bahkan setelah kepergian Irene.
"Arrggh!"
•
•🐯 Daddy Touch Me!🐰
•"Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan. Eunwoo, katakan sesuatu!" Jungkook berujar panik tanpa sadar mengguncang bahu saudaranya yang malah terduduk diam.
"Jawab aku Eunwoo!"
Tangan Eunwoo terangkat untuk mengambil alih tangan Jungkook yang bertengger di pundaknya, lalu menatapnya dengan raut serius. "Kita harus bergerak cepat," ia menelan ludah sejenak ketika rasa gugup menyerang. "Hanya ada satu pilihan. Kau, harus mengugurkan nya.."
Mendengar kalimat yang bahkan tak pernah Jungkook bayangkan keluar dari mulut saudaranya itu, membuat dia tanpa sadar mengambil langkah mundur.
"Kau... KAU SADAR APA YANG KAU KATAKAN BARUSAN?"
"YA!"
"EUNWOO!"
"Dengarkan aku baik-baik Jungkook! Kau sadar situasi apa yang sedang kau alami saat ini? Bayi itu adalah bom! Dia bom! Bom yang akan terus membesar tiap harinya dan meledakan mu! Dia akan menghancurkan mu!" Pemuda yang selalu tampil dengan tenang kini berteriak keras menyadarkannya. Tapi, apakah Jungkook harus menuruti perkataan Eunwoo yang memang tidak salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, Touch Me!
Fanfiction[Completed ✓] Karena penyatuan di malam itu yang membawa keduanya pada hubungan gelap ini. Start : 11 Agustus 2021 Fin : 1 April 2023 ©Tykook57