BAB 3

9.8K 1.4K 207
                                    

Pagi ini Arsha sudah rapi dengan setelan seragam yang Sagara berikan, Arsha bangun terlambat dan berakhir keduanya tidak sarapan dari rumah.

"Maaf ya, bunda bangun telat jadi gak bisa masak" ucap Arsha menatap Sagara namun tak direspon oleh pria itu.

Keduanya pergi kesekolah menggunakan mobil milik Sagara, lagi - lagi Arsha dibuat kagum dengan kecanggihan tahun 2035. Sagara menempelkan sidik jarinya pada pintu mobil dan pintu depan dan belakang terbuka secara otomatis.

"Masuk" titah Sagara yang diangguki oleh Arsha.

Arsha menatap isi mobil milik Sagara, mobilnya sama dengan mobil di tahun 2021 memiliki setir tapi yang membedaan ditengah setir mobil milik Sagara ada layar dengan berbagai macam tombol.

"Hebat" gumam Arsha menatap kagum Sagara yang mengemedukin mobilnya.

Sagara hanya menekan layar yang ada ditengah setir mobilnya dan mobil bisa berjalan dengan sempurna.

"Sagara ini mobil pakai bahan bakar kan?" tanya Arsha.

"Bahan bakar?" tanya Sagara bingung yang diangguki oleh Arsha.

"Iya bahan bakar, kaya bensin, solar dan bahan bakar minyak lainnya" ucap Arsha yang dibalas gelengan oleh Sagara.

"Disini gak ada yang makai kaya begitu" ujar Sagara yang mendapat tatapan bingung dari Arsha.

"Transportasi disini menggunakan tenaga listrik dan tenaga surya. Bahan bakar yang lo bilang sulit dan bahkan tidak ada lagi, itu hanya menjadi sejarah" ucap Sagara yang diangguki oleh Arsha.

Memasuki wilayah sekolah, banyak pasang mata yang menatap kehadiran mobil Sagara.

"Tugas lo lindungi gue dari cewe - cewe yang ganggu gue" ujar Sagara yang diangguki oleh Arsha.

"Gampang itu mah" ujar Arsha yang mendapat senyuman mengejek dari Sagara.

Sagara keluar dari mobilnya yang disusul oleh Arsha, baru melangkahkan kaki Arsha dikejutkan dengan teriakan siswi - siswi sekolah tersebut.

"SAGARA" teriak beberapa siswi yang berjalan kearah Sagara.

"Lakuin tugas lo" ucap Sagara yang diangguki oleh Arsha.

Ia menatap para perempuan yang berjalan bergerombol kearah Sagara, menaikkan lengan bajunga keatas dan menarik nafasnya dalam - dalam dan mengeluarkannya. Siswi - siswi tersebut semakin mendekat.

"STOOOOOP" teriak Arsha menghentikan siswi - siswi tersebut.

"Jangan mendekat atau kalian akan meninggoy" ujar Arsha menyilangkan kedua tangannya.

"Lo siapa? jangan dekat - dekat sama prince sekolah ini, lo gak pantas buat Sagara" ucap siswi dengan rambut pirang sebahu.

"WAH BODY SHAMING LO. HEH PIRANG, EMANG LO PANTAS?" tanya Arsha emosi.

"Bacot banget lo, lo sama gue gak beda jauh ya. Sama-sama jelek" ucap Arsha menarik tangan Sagara meninggalkan gerombolan perempuan tersebut.

"Astaga fans lo banyak banget" ucap Arsha menatap Sagara yang hanya dibalas delikan oleh pria itu.

"Sekarang lo tahu kan tugas lo" ucap Sagara yang diangguki oleh Arsha.

"Gak ada keringanan apa? gue lebih tua dari lo, hargai lah yang lebih tua" ujar Arsha menatap Sagara namun tidak direspon oleh pria itu.

Sebelum kekelas Sagara membawa Arsha kekantor guru dan mengatakan Arsha satu kelas dengan Sagara yaitu kelas 12 IPA 2. Arsha berjalan beriringan dengan Sagara yang mengundang perhatian orang - orang, tapi ia masih bingung bagaimana ia dengan mudah masuk sekolah. Jika ditahun 2021 pindah sekolah harus mengurus surat pindah, harus ada raport, kartu keluarga, akte lahir dan sebangsanya. Tapi disini?

ARSHA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang