BAB 35

4.3K 687 26
                                    

Selesai dengan makanannya Arsha kini berada di kamarnya, seharusnya hari ini sekolah tetapi karena beberapa hari belakangan Arsha mengurung diri dan kurang baik Sagara tidak memaksa untuk ke sekolah. Jika tidak paksa maka Arsha tidak akan mau ke sekolah. Arsha membaca tulisan yang edari tadi ia buat. Bukan tulisan yang banyak hanya satu kalimat yang di tulis dengan huruf kapital. MENJADI MANUSIA POSITIF, kalimat yang Arsha tulis di bukunya.

Gadis itu sudah memutuskan untuk berubah dan akan menjalani semuanya , untuk langkah awal yang akan Arsha lakukan adalah menjadi perempuan yang selalu tersenyum. Jika seperti itu maka ia akan terlihat bersinar terang seperti tokoh utama dalam film. Dan tentunya akan di kelilingi pria tampan.

"Lalu kapten basket akan datang meminta id sosial mediaku, terus dia tersenyum manis dan menggandeng tanganku. Senangnyaaaaa" ucap Arsha girang.

"Biasanya cewe yang lemah lembut akan mendapat banyak perhatian, baiklah Arsha akan menjadi perempuan yang lemah lembut dan juga elegan" lanjut gadis itu sembari menutup bukunya dan berjalan ke arah cermin.

"Tapi di lihat - lihat muka gue gak mengeluarkan sisi lemah lembut. Tapi di lihat - lihat lagi muka gue cantik juga" Arsha berpose di depan cermin kamarnya, sesekali gadis itu memeletkan lidahnya.

"Eh... katanya gue kan dari keluarga kaya. Aduhhh kenapa baru ke pikiran sekarang sihh Arsha. Berarti gue kaya, gak perlu mengemis lagi."

Arsha keluar dari kamarnya, menghampiri Sagara yang sedang menonton di ruang tamu. Arsha melihat Sagara yang sedang serius menonton berita tentang pertumbuhan ekonomi dunia. Arsha berdecak melihat angka - angka yang tertera di layar televisi. TV di tahun 2035 berbeda dengan tahun 2021, TV tahun 2035 lebih tipis, tipisnya hampir sama dengan layar laptop tetapi dengan ukuran yang lebih besar. TV tahun 2035 memudahkan penggunanya, jika tv tahun 2021 menggunakan remot maka berbeda dengan tv tahun 2035, kamu hanya perlu mengarahkan jarimu ke layar tv, jika kamu ingin memutar siaran No. 3 kamu hanya perlu mengangkat ke 3 jarimu secara otomatis akan berganti. Jarimu dapat di deteksi oleh tv dalam jangkauan jarang hingga 2 meter.

Arsha mengarahkan jarinya ke layar tv dan dengan otomatis siaran tv berganti, Arsha tersenyum karena berhasil mengganggu Sagara. Tujuannya bukan untuk mengganggu Sagara tetapi ingin bertanya sesuatu pada pria itu.

"Gara gu... eh maksudnya aku mau tanya dong" ujar Arsha membuka pembicaraan yang di balas tatapan oleh Sagara.

"Ekhm... jadi kan kamu bilang aku itu anak orang kaya, jadi langsung ke intinya aja. Harta tahta dan kekayaan semuanya di simpan di mana ya?" tanya Arsha tersenyum menatap Sagara.

"Yang mengelola semuanya mama sama papa aku" jawab Sagara santai.

"Ohhh, jadi kira - kira kapan semua harta keluarga aku beralih ke aku?" tanya Arsha lagi.

"Kalau kita nikah" jawab Sagara dengan nada yang sama, terdengar santai.

"Ohhh, jadi kapan kita menikah? Eh? kok kita? lohh gimana - gimana?" tanya Arsha bingung.

"Di surat wasiat, jika kamu dan aku menikah maka semua harta akan berpindah ke kamu dengan aku sebagai pengelola" jawab Sagara yang di balas anggukan tanda mengerti oleh Arsha.

"Kalau semisal kita nikah lalu harta warisan beralih ke aku, terus setelah semua harta di aku dan kita cerai. Ide yang bagus bukan?" ujar Arsha yang di hadiahi tatapan tajam dari Sagara.

"Berarti cita - cita dan tujuan gue harusnya ganti, gue kan sekarang sudah kaya enggak perlu cari yang kaya. Gue harusnya cari yang ganteng dan pintar untuk memperbaharui keturunan gue" Arsha mengangguk-anggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan ucapannya itu.

"Sagara kita putus aja deh, aku gak butuh black card kamu lagi. Aku kan orang kaya" ujar Arsha.

"Arsha" panggil Sagara dengan suara basnya. Sagara menatap tajam Arsha, kata itu harusnya gak keluar dari mulut Arsha.

"Ha?" jawab gadis itu.

"Gak! Gak ada kata putus" tegas Sagara.

"Lah? kok ngatur" ucap Arsha membuat Sagara menggeram marah.

"GUE BILANG GAK YA ENGGAK" ucap Sagara membentak Arsha yang membuat gadis itu kaget.

Arsha tersenyum sinis, menatap Sagara yang masih emosi. Arsha tidak habis pikir dengan Sagara yang baru saja membentaknya. Jika di ingat - ingat ini bukanlah pertama kali Sagara membentaknya. Sagara sangat mudah marah dan Arsha tidak suka pria yang temperamen.

"Ini bukan pertama kali lo bentak gue dan lo mikir dulu deh, ada gak cewe yang suka sama cowo temperamen kaya lo?" tanya Arsha tersenyum sinis.

"Lo aneh, awal lo itu anti banget sama gue, terus suruh gue cepat pergi dari hidup lo. Giliran gue mau pergi lo tiba - tiba gak mau dan lo gak jelas" ujar Arsha lalu pergi memasuki kamarnya meninggalkan Sagara.

Menutup kasar pintu kamarnya, Arsha merebahkan tubuhnya di kasur. Gadis itu merasa semenjak dirinya terlempar ke tahun 2035 semuanya semakin berantakan dan tidak punya tujuan. Jika dirinya tidak terlempar di tahun 2035 pasti sekarang dia sedang giat - giatnya mencari gosip di sekolah dan sedang giat - giatnya mempersiapkan contekan untuk ulangan.

Arsha perempuan yang kuat, bahkan dalam hidupnya yang berantakan perempuan itu tetap berdiri seakan tidak ada masalah. Terlalu sulit mencari tentang keluarga kandungnya di tahun 2035 karena sudah di pastikan tidak akan ada yang tahu kecuali Sagara. Lalu apakah kembali ke tahun 2021 adalah sebuah pilihan yang bagus?

Arsha menatap langit - langit kamarnya, memikirkan sesuatu yang cukup menarik. Jika dirinya kee tahun 2021 bukanlah suatu rencana yang buruk, dia hanya perlu hidup seperti semula. Dia hanya perlu kembali ke rumah yang selama belasan tahun ia anggap keluarga. Lagi pula i di perlakukan baik di sana, bahkan ia tidak pernah merasa terasingkan. Kembali sekolah dan hidup seperti Arsha si ratu gosip. Tapi pertanyaannya adalah bagaimana cara kembali ke tahun 2021? Apakah akan tetap menunggu Sagara yang labil dan pemarah atau mencari jalan sendiri?

Dan berpacaran dengan Sagara sebenarnya bukanlah berita buruk, Sagara bukanlah orang gila yang harus di jauhi. Tapi yang membuat hidupnya kacau adalah Sagara, jika saja pria itu tidak melakukan semuanya pasti ia tidak akan berada di tahun 2035.

"Arghhh gue pusing mikirin semuanya" ucap gadis kesal. Arsha beranjak dari tempat tidurnya dan keluar kamar lagi.

"Sagara ayo menikah dan kembali ke tahun 2021" ujar Arsha yang membuat Sagara kaget dengan kalimat yang Arsha lontarkan. Beberapa menit yang lalu gadis itu meminta putus dan sekarang malah ingin menikah.

"Itu kan yang seharusnya terjadi, ayo menikah dan kembali ke tahun 2021. Lama - lama gue bisa gila ini" ucap Arsha frustasi.

ARSHA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang