BAB 33

4.7K 838 22
                                    

Seminggu setelah pertemuan Sagara dan Prof Sam dan nenek Ainun juga sudah berada di Indonesia. Arsha menatap tidak percaya dengan perempuan tua yang kini berada di hadapannya, wajh itu sama persis dengan neneknya di tahun 2021. Tidak ada yang berubah kecuali pakaian mewah dan mahal yang melekat pada tubuh sang nenek.

"Arsha" ucap sang nenek tersenyum menatap Arsha dengan haru.

"Ini nenek kamu, nenek Ainun" ucap nenek tersebut mendekat kearah Arsha.

"Bagaimana bisa? nenek kok bisa ada di sini?" tanya Arsha bingung.

"Maaf ya sayang, kamu harus mengalami semua ini. Semua salah nenek" ujar sang nenek.

"Maksudnya?" tanya Arsha bingung.

Sang nenek membuka album yang sedari tadi ia pegang, album yang berisi photo Arsha dari kecil hingga beranjak dewasa. Nenek Ainun bukanlah nenek kandung Arsha di tahun 2021 dan keluarga di tahun 2021 bukanlah keluarga kandungnya. Kejadian di mana Sagara mendorong Arsha kecil ke jurang hingga gadis itu tidak di temukan dan di nyatakan meninggal, nyatanya gadis itu masih hidup dan nenek Ainun menyembunyikan semuanya. Di tahun 2021 nenek Ainun memang nenek kandung Sagara tapi tidak dengan Arsha.

Nenek Ainun bukan tanpa alasan melakunkannya, ia tahu pada akhirnya Arsha juga akan menderita dan mati. Ia tahu di masa depan juga Arsha akan mati di tangan orang yang sama dengan pelaku kematian Ayah Arsha. Sebelumnya sudah di jelaskan ke dua orang tua Arsha sudah meninggal tapi penyebab yang sebenarnya adalah ayah dan ibu Arsha di bunuh oleh musuh bisnis, nenek Ainun tahu jika di masa depan Arsha yang akan menjadi target selanjutnya.

Keluarga Sagara berhubungan baik dengan keluarga Arsha yang melahirkan sebuah perjodohan antara Sagara dan Arsha saat keduanya masih kecil dan nenek Ainun paham betul itu semua. Ia menyayangi Arsha sangat menyayangi gadis itu, nenek Aiunun menyembunyikan fakta jika Arsha masih hidup, nenek Aiunun memberikan kehidupan yang terbaik bagi Arsha. Memberikan gadis itu pada keluarga yang harmonis dan baik, memberikan kehidupan yang normal layaknya remaja pda umumnya.

Bandung adalah tempat yang sengaja nenek Ainun pilih untuk tempat bertemu Arsha dengan alasan dia adalah nenek kandung Arsha dan semua pelatihan yang ia berikan sudah di rencanakan. Namun ia juga tidak bisa lebih lama menyembunyikan Arsha, gadis itu akan semakin bertumbuh dan musuh dari mendiang ayahnya akan semakin gencar mencari dirinya. Karena Arsha dan hanya Arsha dan atas nama Arsha ribuan hektar tanah ayahnya yang menjadi incaran para pebisnis, dan hanya sidik jari Arsha yang bisa membuka kotak yang menjadi kunci semuanya.

Seketat apapun penjagaan yang di berikan pada Arsha maka sekuat itu pula usaha orang - orang jahat yang menginginkan Arsha. Aiunun menyayangi Arsha, gadis itu tumbuh dengan baik dan Arsha itu istimewa. Terlalu takut sesuatu yang buruk terjadi pada Arsha sang nenek membut Arsha melakukan perjalanan waktu.

"Arsha gak punya keluarga kandung?" tanya Arsha menatap nenek Aiunun sendu.

"Jadi selama ini Arsha hidup dalam kebohongan dan dalam kendali nenek" lanjut Arsha tersenyum miris.

"Sagara dorong gue dan nenek buat Arsha hidup dalam skenario yang nenek ciptakan, hidup Arsha sebatas mainan ternyata. Terima kasih karena peduli sama Arsha tapi kenapa harus hidup dalam kebohongan?" tanya Arsha mencoba menahan air matanya.

"Arsha gak bohong kalau skenario yang nenek buat indah banget, Arsha punya keluarga, punya abang yang peduli tapi nyatanya Arsha gak punya siapa - siapa. Dan sekarang? Arsha harus hidup di tempat yang bahkan Arsha gak tahu" ujar Arsha lagi.

"Engga sayang semuanya akan baik - baik aja, ini semua demi kebaikan kamu. Semuanya nenek lakukan supaya kamu bahagia, nenek gak mau kamu terluka, nenek gak mau orang - orang jahat itu menyakiti kamu" jawab sang nenek menatap Arsha penuh keyakinan.

"Menyakiti? kenapa harus Arsha? hahaha kenapa?" tanya Arsha tertawa hambar. Arsha menatap Sagara dan tersenyum miris menatap pria itu. Arsha lebih memilih hidup biasa saja, Arsha tidak suka semua ini dan Arsha belum bisa menerima semua kebeneran.

"Maaf Arsha, nenek minta maaf"

Sehebat apapun Ainun menyembunyikan Arsha pada akhirnya Sagara bisa mengetahuinya, Sagara tahu jika sang nenek menyembunyikan Arsha sebelas tahun lamanya. Tapi ia tidak pernah menyangka jika sang nenek hingga membuat Arsha melakukan perjalan waktu, neneknya terlalu takut. Semuanya akan baik - baik saja jika mereka menjaga Arsha dengan baik, tapi ketakutan neneknya terlalu besar.

Hingga saat di mana Sagara mengetahui semuanya dan membuat perjanjian dengan sang nenek. Jika Sagara bisa berhasil masuk ke masa depan dan bisa menemukan Arsha, sang nenek berjanji tidak akan menyembunyikan Arsha dan akan mengatakan semuanya. Dan satu hal lagi kesepaktan yang lahir jika Sagara bisa membuat Arsha pintar dan rajin belajar sepenuhnya Arsha akan kembali ke keluarga Sagara.

"Arsha" panggil Sagara.

"Kita pulang ya" ujar Sagara yang tidak mendapat respon dari Arsha.

"Pulang? Gue gak punya rumah dan gue pulang kemana?" tanya Arsha lirih.

"2021 bukan rumah Arsha dan 2035 juga bukan tempat Arsha, Arsha harus kemana? kasih tahu Arshanek dimana tempat Arsha bahagia tanpa harus kendali" ucap Arsha menangis.

"Kenapa gak biarin Arsha di bunuh sama orang jahat aja, kenapa harus tolongin Arsha saat Sagara dorong Arsha? Dari dulu Arsha udah engga punya apa - apa" ujar Arsha tersenyum miris.

"ARSHA UDAH, KITA PULANG" Bentak Sagara lalu menarik tangan Arsha keluar dari rumah sang nenek.

"Maafin nenek Sa, dan maaf nenek belum berhasil sembuhin Arsha" lirih sang nenek menatap sendu kepergian Arsha dan Sagara.

Di dalam mobil tidak ada yang membuka suara, Arsha yang sedari tadi menatap kosong ke depan dan Sagara yang sesekali melirik Arsha. Ini yang Sagara takutkan.

"Arsha sendiri" gumam Arsha.

Hal yang ia takutkan sedari dulu adalah sendiri, Arsha gak suka keheningan dan Arsha benci itu. Keheningan hanya akan membawa duka dan Arsha gak suka kesedihan. Dan nyatanya hidupnya hanya tentang luka dan kesedihan.

"Kenapa harus Arsha? Arsha sendiri" gumam Arsha lagi.

"Keluarga, teman dan hidup Arsha semuanya bohongan" gumam Arsha yang kini wajahnya basah oleh air matanya. Arsha menatap Sagara dan mengenggam tangan pria itu.

"Arsha punya teman kan?" tanya Arsha yang mendapat anggukan dari Sagara.

Sungguh demi apapun Sagara tidak bisa melihat gadisnya ini menangis.

"Arsha punya Sagara. Oke" ucap Sagara lembut dan memeluk Arsha.

"Jangan nangis Sa, apapun untuk Arsha. Arsha gak akan hidup dalam kebohongan lagi. Mulai saat ini Arsha gak akan hidup dalam kebohongan lagi" ujar Sagara penuh keyakinan.

"Sagara gak akan biarin Arsha sendiri kan? Arsha gak suka sendirian" ujar Arsha yang di angguki oleh Sagara. Sungguh ia lebih menyukai Arsha yang cerewet, ia lebih menyukai Arsha yang sembrono.

Semuanya akan berubah, baik itu kamu yang berubah atau keadaan yang berubah atau masa lalu yang menjadikan masa depan berubah.

AUTHOR DOUBLE UPDATE TAPI UNTUK KEDEPANNYA SEPERTINYA AKAN UPDATE LAMA. MINGGU DEPAN AUTHOR UTS OFFLINE. 3 SEMESTER KULIAH ONLINE SEKALINYA OFFLINE EH LANGSUNG UTS. DAHLAH MALAH CURHAT.

SEE YOU GAESSS

ARSHA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang