BAB 6

8.5K 1.4K 269
                                    

Arsha menatap Sagara yang juga tengah menatap tajam dirinya. Arsha menyengir lebar dan duduk dikursi sebelah Sagara. Ia menatap makanan yang ada dihadapannya, menelan air liur melihat makanan yang tersaji dihadapannya.

"Tahan - tahan, gak boleh norak" batin Arsha menahan hasrat ingin mencomot makanan tersebut.

"Yok bisa yok. Anggap aja itu tai kambing" batin Arsha lagi.

Namun sekuat apapun dirinya menahan hasrat ia tidak bisa, yang namanya orang rakus mana bisa menyia - nyiakan makanan, apalagi makanan enak.

Arsha langsung mencomot makanan yang ada dihadapannya menggunakan tangannya dan sontak hal itu membuat Sagara melotot menatap Arsha.

"Enak banget" batin Arsha mencomot makanan itu lagi.

Sagara memukul tangan Arsha dan menatapnya tajam. Gadis ini benar - benar tidak tahu malu.

"Pulang"

Sagara berdiri dari kursinya dan melangkahkan kakinya keluar dari restoran tersebut yang diikuti Arsha dari belakang.

"Makananya gak boleh dibungkus ya Gar?" tanya Arsha menyamakan langkah kakinya dengan Sagara.

Sagara menghentingkan langkahnya dan menatap Arsha.

"Lo bisa diam gak sih?" bentak Sagara melangkahkan kakinya meninggalkan Arsha.

"Kalau gue tahu gue gak akan tanya. Segitu menyusahkannya gue?" tanya Arsha pada dirinya sendiri.

"Gue juga gak mau ngalamin hal kaya gini. Sepertinya gue harus cari tempat tinggal biar gak nyusahin Sagara" gumam Arsha melanjutkan langkahnya.

Ia tidak mengejar Sagara lagi, dia berjalan ditrotoar jalan. Ia menatap orang - orang yang berlalu-lalang menggunakan hoverboard.

"Disini ada kos-kos an gak ya" gumam Arsha.

Arsha melanjutkan langkahnya, tujuannya saat ini adalah mencari tempat tinggal dan juga mencari pekerjaan untuknya. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan kedepannya, mencari kerja part time adalah yang terlintas diotaknya.

Setelah mendapat pekerjaan dan tempat tinggal, rencananya untuk kedepan adalah menemukan cara agar ia bisa kembali ke tahun 2021, biar bagaimanapun ia harus kembali. Disini ia tidak mempunyai apapun, ia hanya punya koper yang ia bawa dari tahun 2021.

"Cari kerja disini bagaimana ya?" tanya Arsha pada dirinya sendiri.

"Besok aja deh gue tanya Selin, mending gue jalan - jalan dulu"

Arsha melanjutkan langkahnya, ia menatap kagum jalanan yang sedari tadi ia lewati. Arsha berhenti disebuah toko dengan tulisan all you can eat free. Karena penasaran Arsha masuk kedalam toko tersebut.

"Makan gratis? memang ada ya?" gumam Arsha memasuki toko tersebut.

Arsha membaca layar yang ada disampin pintu termasuk. Ia membaca dengan teliti dan mengangguk - anggukkan kepalanya tanda mengerti.

All you can eat free, dimana kita bisa makan gratis dengan sepuasnya tetapi dengan satu persyaratan. Kita harus menyumbangkan sebuah karya sastra baik itu pantun, puisi, prosa. Kita bebas memilih dari 3 pilihan tersebut, tujuan dari all you can eat yaitu supaya orang - orang tetap membudayakan dan rajin dalam membuat maupun membaca karya sastra. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan sastra, melihat semakin hari semakin berkurangnya minat manusia dalam karya sastra. Nantinya karya dari orang - orang yang berkunjung akan dibuat dalam buku dan dipajangkan dalam toko tersebut, tentu saja boleh dibeli. Terbukti dengan cara seperti itu orang - orang akan berlomba membuat karya mereka.

ARSHA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang