Pulang sekolah sesuai perjanjian Arsha dan Lintang, mereka akan pulang sekolah bersama. Lintang merangkul Arsha, keduanya berjalan bersama dan Dean, Randy dan Sagara yang berjalan di belakang mereka.
"Lo mau gue bantuin apa?" Lintang menatap Arsha.
"Gampang kok pinjamin gue laptop canggih lo, sama satu lagi tapi ntar aja" jawab Arsha yang diangguki Lintang.
"Oke deh, kalau gitu ke rumah gue aja nanti. Lo harus temenin gue main game"
"Eh langsung kerumah gue aja kali ya?"
"Langsung ajalah"
Lintang menarik tangan gadis itu menuju parkiran mobilnya di ikuti ke tiga pria yang sedari tadi menatap ke dua orang itu.
"Gara ikut juga?" Arsha menatap Sagara yang memasuki mobil miliknya.
"Gak. Nanti gue jemput" Sagara melajukan mobilnya diikuti motor Dean dan Randy meninggalkan Arsha dan Lintang.
"Tumben si Gara mau peduli sama orang biasanya cuek" cibir Lintang dalam hati.
Lintang menempelkan sidik jarinya dan pintu mobil terbuka. Arsha masuk ke dalam mobil Lintang, menatap kagum mobil milik laki - laki tersebut. Meski bukan yang pertama kalinya ia naik mobil canggih tapi tetap saja ia masih terkagum - kagum.
"Awas ngences nek, kolot amat nenek moyang" cibir Lintang menatap Arsha yang mengagumi mobil miliknya dengan mulut terbuka.
"boleh juga mobil lo. Dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup boleh nih"
Arsha mengelus dashboard mobil Lintang dan mencium tangannya yang mengelus dashboard tersebut.
"Bau duitnya tercium banget" ucap Arsha yang membuat Lintang menatap dirinya sinis.
"2021 kuno banget ya, lo kampungan banget sih"
"2021 udah canggih cuy, tapi masih kalah jauh sama tahun 2035"
"Eh apanih" Arsha menatap kaget layar yang tiba - tiba muncul dari dashboard mobil. Layar selebar tab dan transparan.
"Itu gunanya untuk memantau jalanan, bisa juga sebagi maps. Fungsinya banyak, memutar musik bisa, memberitahu cuaca untuk hari ini bisa dan kalau lo nyetir sendirian layar itu bisa diajakberbicara"
"Lo cuman tekan petunjuk yang ada dilayar dan akan menurut sesuai kemauan lo, lo juga bisa melihat cctv yang terpasang di belakang mobil di layar ini" ujar Lintang menjawab kebingungan Arsha.
"Tapi kok bisa muncul tiba - tiba?" tanya Arsha masih bingung. Ia tidak tahu bagaiamana bisa layar bisa tiba - tiba muncul.
"Itu gak muncul tiba - tiba, tangan lo tadi gak sengaja nekan tombol hitam kecil itu" Lintang menunjuk tombol yang ia maksud. Tombol hitam kecil yang terletak tepat ditengah - tengah.
"Oh, maaf ya. Gue kan gak tahu"
Arsha menatap Lintang dengan cengiran gadis itu yang di balas dengusan oleh Lintang.
"Gue maklumin karena lo itu nenek - nenek" ledek Lintang.
"Cucu kurang ajar"
"Tidak punya rasa hormat pada yang lebih tua" Arsha mencibir Lintang namun malah semakin mendapat ejekan dari pria itu.
Arsha dan Lintang berjalan bersama memasuki rumah milik keluarga Lintang, rumah Lintang tidak kalah jauh keren dari rumah Sagara, Rumah Sagara lebih besar tetapi rumah Lintang lebih segar dan sejuk. Halaman rumah Lintang lebih hijau, ada taman dan danau kecil di halaman rumah Lintang.
Arsha menatap kagum konsep rumah Lintang yang menurutnya sangat bagus dan sangat keren.
"Gila cuy rumah lo keren parah" Arsha berdecak kagum yang mendapat dengusan dari Lintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA JOURNEY
FantasyArsha perempuan dari tahun 2021 yang terlempar ke masa depan. Ia terlempar ke tahun 2035, awalnya ia akan pergi kerumah neneknya yang berada di Bandung. Namun hal aneh ia alami, kereta yang membawanya tidak ke Bandung tetapi malah membawa dirinya ke...