Lima tahun berlalu, Arsha dan Sagar. melalui semuanya bersama - sama. Karena pada dasarnya itulah arti dari sebuah pernikahan dan arti dari sebuah hubungan. Tidak selamanya jalan itu mulus dan juga rusak, keduanya seimbang. Arsha yang dulunya ceroboh, malas dan bodoh kini menjadi istri dan ibu dari anak - anak Sagara. Satu hal yang sampai saat ini Arsha sadari adalah bahwa mimpi adalah kunci di mana sebuah terjadi dan berakhir bahagia. Dan satu prinsip yang hingga saat ini Sagara dan Arsha pegang adalah salah satu kutipan dalam bait lagi Laskar Pelangi. Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga.
"Sa" Sagara menatap Arsha, tidak ada yang berbeda dari wajah gadis itu. Selalu cantik.
"Kenapa?"
"Aku cemburu" jawab Sagara merajuk.
"Buset bang, gua mah ampun sama kelakuan lu" Arsha menatap Sagara heran.
"Bisa gak sih kamu pakai aku-kamu aja" lanjut Sagara masih merajuk.
"Please deh Sagara, sudah bapak - bapak juga, kelakuan masih kaya bocah. Kalau Arsen dan Seren liat kamu kaya gini, bakal kena rosting kamu" ucap Arsha membawa - bawa kedua anak kembarnya itu. Asen dan Serena, si kembar yang sekarang berusia empat tahun. Arsen dan Serena itu kelakuannya melebihi Arsha saat masih muda dulu. Keduanya tidak ada yang meniru sifat Sagara. Sehingga membuat Sagara tidak mempunyai sekutu di rumah, karena Arsen dan Serena selalu berada dipihak sang mama.
"Tapi kita dengar kok mah..." Arsen dan Seren keluar dari bawah kasur.
"Kalian kenapa ada di sana?" tanya Sagara kaget melihat kedua anaknya yang tiba - tiba muncul seperti tuyul.
"Ayen bilang kalau tidur di bawah kasur itu enak" jawab Seren menunjuk Arsen, Karena Seren tidak bisa menyebut huruf r dengan benar, jadilah tercipta nama Marsen jadi Ayen.
"Kamu belajar begitu dari mana?" tanya Sagara menatap Arsen.
"Kata teman Ayen, kalau tidur di bawah kasur bisa bikin satu RT panik. Ayen mau coba" jawab Arsen polos.
"Panik satu RT bagaimana maksud kamu?" tanya Sagara semakin bingung.
"Kata teman aku, kalau tidur di bawah kasur mama papa bakal panik. Karena kalau di panggil Ayen gak bakal nyaut. Terus mama papa panik deh" lanjut Arsen.
"Kamu senang bikin mama papa panik?" tanya Arsha menatap kedua anaknya.
"Engga sih, tapi biar papa ada kerjaan aja. Biar gak manja - manja ke mama. Yang boleh manja ke mama yang boleh itu cuman kita berdua" jawab Seren menatap tajam Sagara.
Sagara mendengus kesal melihat kedua anak kembarnya itu, mau dilawan bagaimanapun ia tidak akan menang. Arsen dan Seren akan melakukan cara apa pun agar Sagara kalah dan menyerah. Ketiganya tidak pernah akur, tapi jika Sagara pergi sehari saja keduanya akan menangis dan mencari - cari Sagara.
"Yaudah kalian berdua tidur lagi, tapi jangan tidur di bawah kasur lagi. Kaya orang susah aja" Sagara menggendong Serena dan menidurkan gadis itu, begitu juga ke Arsen.
Arsha dan Sagara meninggalkan kamar kedua anak kembarnya itu.
"Rencana kita gagal deh ngerjain papa" ujar Seren yang masih belum tidur.
"Nanti aku tanya Ucup lagi deh" jawab Arsen.
Arsha menatap keluar dari jendela kamarnya. Sudah berjalan sejauh ini dan semuanya juga baik - baik saja. Tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Dan sekarang ia bahagia, ia punya segala yang ia butuh kan. Mimpi dan kecelakaan membawanya bertemu Sagara, dan mimpi yang mengubah serta menunjukkan fakta yang sebenarnya. Kadang sesuatu yang buruk itu tidak selamanya membawa kesialan ataupun penderitaan. Ada alasan kenapa sesuatu yang buruk itu terjadi.
Akan selalu ada moment dimana kamu akan bahagia dan menangis. Dan akan selalu cerita di balik semuanya. Arsha tidak akan pernah tahu apakah masa depan akan seperti masa depan yang ada dalam mimpi panjangnya itu. Dan Arsha tidak akan pernah tahu apakah akan ada seseorang seperti dirinya dan seperti Sagara yang akan mengalami kisah yang sama dengan dirinya. Karena manusia tidak akan pernah tahu, mereka biasanya hanya akan menebak dan memprediksi sesuatu yang belum pasti akan terjadi.
Kecelakaan, mimpi, datang ke masa depan, awalnya bagi Arsha adalah kesialan dan hal paling buruk selama hidupnya dulu. Tapi itu yang membawanya bisa bertahan sejauh ini. Ia tahu semua terjadi bukan karena kebetulan, tapi karena sudah ditakdirkan dengan alasan yang pasti.
"Sa" panggil Sagara memeluk gadis itu dari belakang.
"Bintangnya cantik" lanjut Sagara.
"Iya cantik banget" jawab Arsha tersenyum.
"Gara, kamu bahagia?" tanya Arsha tanpa menoleh.
"Iya, aku bahagia"
"Aku juga bahagia"
- END-
Halo gaesssss, cerita ini udah tamat. Akhirnya!!!!!!!!
Kamu bisa baca cerita author yang lain. Author akan berusaha yang terbaikkk.
Terimakasih semuanya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA JOURNEY
FantasíaArsha perempuan dari tahun 2021 yang terlempar ke masa depan. Ia terlempar ke tahun 2035, awalnya ia akan pergi kerumah neneknya yang berada di Bandung. Namun hal aneh ia alami, kereta yang membawanya tidak ke Bandung tetapi malah membawa dirinya ke...