Welcome Back~
Malam pertama di atas kapal. Pengalaman yang benar-benar tidak pernah diduga sebelumnya oleh San. Ia memang pernah membayangkan, bisa berada di atas kapal, menatap langit bertabur bintang dengan deru ombak sebagai alunan pengantar tidur. Hanya saja, ia tidak berani membayangkan lebih dari itu. Ia selalu berusaha menahan keinginannya yang meluap itu, dengan terus berusaha mengingatkan diri jika hal itu hanya akan menjadi imajinasinya saja.
Tetapi sekarang, imanjinasinya menjadi kenyataan.
Duduk di atas tangga yang ada di deck kapal, San duduk sendiri di sana. Ini sudah masuk ke tengah malam, sehingga hanya ada beberapa orang saja yang masih bangun. Itupun para awak kapal. Beberapa dari mereka memang meminta San untuk kembali ke kamar dan beristirahat. Tapi sayangnya, kedua mata San belum ingin terpejam hari ini.
Menghela napas panjang, San merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk lingkaran. Dibukanya liontin itu, hingga terlihatlah dua buah foto yang hampir buram. Itu adalah foto Nenek dan Kakeknya. Dua orang yang begitu ia sayangi. San tersenyum, tetapi setetes air mata jatuh. Ada penyesalan yang hingga saat ini tidak bisa ia lupakan. Ia merasa sangat bersalah pada dua orang yang selalu menemaninya itu.
"Hah." San mendesah pelan. Ia mengusap jejak air matanya itu dengan kepala yang terangkat ke langit. Memasukkan kembali kalung itu ke dalam saku celananya, San lantas berdiri. Di perjalanan kali ini, ia satu kamar dengan Yunho. Inilah alasan kenapa dirinya memilih untuk berada di luar saat merasa sedih, karena tidak ingin mengganggu Yunho yang sedang tidur.
"Kau akan kembali ke kamar?" tanya salah satu awak kapal ketika San menuruni anak tangga. San menoleh. Ia mengangguk dengan senyuman di wajahnya. "Benar. Aku tidak ingin terlambat bangun besok," ujar San. Awak kapal itu mengangguk. Setelah pamit, barulah San kembali melangkah menuju ruangan di mana kamarnya berada. Sebelum itu, ia menghentikan langkahnya untuk kembali menatap ke arah langit.
Sekarang bulan purnama yang begitu sempurna. Sangat indah dengan taburan bintang di sekitarnya.
"Choi San."
San tersentak. Ia menoleh ke sekeliling, mencari orang yang memanggil namanya secara lengkap. Tetapi, ia justru tidak mendapatkan apapun. Para awak kapal yang kemungkinan besar adalah orang yang memanggilnya pun, mereka terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Menggeleng pelan, San kembali melangkah.
"Choi San. Tunggu."
San kembali menoleh. Kali ini, hal yang sangat aneh terjadi. Semua orang terlihat tidak bergerak. Mereka diam di posisi yang cukup aneh jika itu hanya sebuah candaan. Bahkan, bendera yang tengah berkibar pun berhenti. San menoleh ke sekeliling sampai tubuhnya berputar. Semua sama. Berhenti seolah waktu dihentikan secara tiba-tiba dengan dirinya yang menjadi satu-satunya orang yang sadar.
San masih tidak yakin, sampai seekor kunang-kunang di depannya juga berhenti di udara dengan sayap yang siap mengepak. Wajahnya perlahan pias. Ini kejadian yang sangat tidak masuk akal bagi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOURGLASS : PIRATE KING [The End]
Fanfiction[Hourglass Series #1] Tentang delapan pemuda yang dipenuhi semangat dan mimpi, disatukan menjadi satu tim yang akan berlayar menjelajahi luasnya lautan. Rintangan demi rintangan tengah menunggu kedatangan mereka. Apakah tim bernama ATEEZ yang dipimp...