23. The Fighter

206 43 1
                                    

Welcome back~

"Kamu melakukannya dengan sangat baik," ujar San pada Yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu melakukannya dengan sangat baik," ujar San pada Yunho. Ia memberikan sebotol air mineral kepada Yunho, sedangkan Wooyoung langsung memijat pelan lengan Yunho dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Aku sempat khawatir, kamu akan hilang kendali karena perkataan orang itu," ujar Wooyoung. Yunho tersenyum. Ia menyerahkan kembali botol itu kepada San. Di depannya, Mingi menatap dirinya dengan bangga.

"Yunho tidak akan seperti itu. Dia memiliki fokus yang tinggi," ujar Mingi. Semua mengangguk paham, membuat Mingi merasa bangga pada dirinya sendiri karena tahu betul soal Yunho. Ia berdiri, melakukan perenggangan ringan sebentar karena Jongho secara tiba-tiba menyerahkan sepotong apel. Jongho baru saja membelah apel itu menjadi dua bagian dengan tangan kosongnya.

"Berkat Kak Yunho juga, sepertinya kita akan memiliki banyak penggemar," ujar Jongho. Ia menggigit sedikit apel di tangannya. San mendekat, ia dibiarkan menggigit sisi lain apel tersebut oleh Jongho.

"Aku tidak tahu harus merasa senang atau tidak. Karena, bukan tidak mungkin mereka membuat misi kita menjadi lebih sulit lagi," ujar Yunho. Wooyoung menoleh ke sekeliling. Beberapa peserta mulai memberikan atensi kepada mereka karena teriakan para gadis di arena tadi. Tatapan mereka tidak lagi santai. Mereka seolah-olah akan melahap habis para pemuda dari Zatra itu.

"Mereka menjadi lebih mengerikan dengan tatapan seperti itu," ujar Wooyoung sambil bergidik. Anggota lain langsung menoleh ke arah yang tadi dilihat oleh Wooyoung. Mereka langsung merasakan kengerian itu. Tatapan yang mereka dapat benar-benar mengerikan.

"Peserta nomor 106, Choi Jongho." Mereka langsung mengalihkan perhatian kepada panita acara itu. Begitu Jongho berdiri, semua anggota Ateez yang ada di ruangan tersebut ikut berdiri. "Semangat! Kamu pasti bisa melakukannya," ujar Wooyoung. Jongho mengangguk. Ia menatap ke arah anggota lainnya dengan senyuman.

"Apapun hasilnya nanti, aku tahu kamu sudah melakukan yang terbaik. Jangan terlalu paksakan dirimu," ujar San. Senyuman di wajah Jongho melebar. Ia melirik sebentar ke arah Wooyoung sebelum kembali menatap San.

"Seperti yang diharapkan dari Kak San. Tentu saja. Aku akan melakukan yang terbaik, dan memastikan kembali tanpa luka," ujar Jongho. Ia lantas berjalan mengikuti panitia acara tersebut untuk menuju arena pertandingan. Ia menggumamkan kata-kata semangat kepada dirinya sendiri. Mengabaikan bisikan-bisikan peserta lain yang meragukan kemampuannya.

"Lawannya memiliki banyak otot di tubuhnya. Aku yakin dia akan langsung kalah."

"Aku hanya berharap dia tidak mati setelah ini."

Jongho merenggangkan otot lehernya. Ia menatap lekat ke arah pria yang menjadi lawannya itu. Memang benar. Pria di depannya memiliki tubuh besar dan berotot. Tapi, Jongho tetap mencoba yakin jika dirinya bisa mengalahkan lawannya itu.

"Peraturannya hanya satu. Kalian, tidak diizinkan untuk saling membunuh. Mengerti?" Kedua orang itu mengangguk mengerti. Setelah wasit memberitahu hal tersebut, ia mengoyangkan lonceng tersebut hingga berbunyi cukup nyaring. Pertandingan selanjutnya, dimulai.

HOURGLASS : PIRATE KING [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang