Welcome back~
Semilir angin berembus menggerakkan kain-kain yang ada di pelabuhan itu. Orang-orang sudah pergi ke kamarnya masing-masing ketika langit mulai menampakkan gemerlap bintang di langit malam. Hongjoong menghela napas panjang, sehingga terciptalah kepulan asap tipis yang keluar dari mulutnya. Ia duduk sendiri di atas dek kapal dengan mata yang menatap ke arah langit malam.
Ia sering melakukan ini. Memilih berdiam seorang diri ketika semua orang tengah beristirahat. Di kepalanya tersusun dengan acak berbagai pertanyaan yang seringkali membuatnya stres sendiri. Lagi, Hongjoong menghela napas panjang. Ia menyandarkan kepalanya pada tembok kayu dan mencoba untuk memejamkan kedua matanya.
"Rupanya benar, Kakak sering ke sini."
Kedua mata Hongjoong langsung terbuka lebar. Bahkan karena terlalu terkejut, ia sampai berdiri. Setelah tahu siapa yang bicara, Hongjoong menghela napas lega. Ia kembali duduk, diikuti San. Ya, San adalah orang yang barusan mengejutkan Hongjoong.
San ikut duduk di sebelah Hongjoong. Ia menatap Hongjoong sebentar sebelum ikut menatap ke arah langit yang begitu indah. "Kamu sering melihatku di sini?" tanya Hongjoong memecah keheningan diantara keduanya. San kembali menoleh, lalu tersenyum.
"Tidak sesering itu. Hanya saja, dua hari belakangan ini aku melihat Kakak berjalan ke sini sendirian," ujar San. Hongjoong mengangguk paham. Hongjoong kembali menatap ke arah langit, begitupun dengan San. Mereka berdua kembali diliputi oleh keheningan.
"Apakah banyak hal yang Kakak khawatirkan?" Kali ini San yang bertanya. Hongjoong menghela napas pelan sebelum akhirnya mengangguk walau sepertinya ia ragu dengan pilihannya itu. San kembali menatap Hongjoong. Tatapan matanya begitu dalam dan menenangkan.
"Mungkin ini terdengar biasa saja. Tetapi ... aku khawatir tentang masa depan tim kita," ujar Hongjoong. Ia menunduk, memainkan jari jemarinya yang kasar karena pekerjaannya selama ini. "Kamu ... dan yang lain, kalian memiliki masa depan yang bagus, seharusnya. Pekerjaan seperti apapun, bisa kalian dapatkan. Sedangkan di sini, aku khawatir kalian hanya akan menghabiskan waktu untuk menjadi pembersih kapal saja seumur hidup," lanjutnya.
San mengerutkan dahi. Ia mendekatkan kepalanya, menatap Hongjoong yang masih setia menunduk. "Apa yang Kakak pikirkan? Jika Kakak khawatir tentang hal itu, lalu kenapa Kakak sendiri bekerja di sini sejak remaja?" Hongjoong mengangkat kepalanya ketika mendengar nada kesal dari pertanyaan yang San lontarkan. Ketika ia menatap San, pria itu malah berdecih dan membuang muka.
"Bisa berlayar, pergi ke lautan luas dan berjelajah." San kembali menatap Hongjoong, namun kali ini dengan tatapan kesal yang terlihat dengan jelas. "Kakak berpikir, hanya Kakak saja yang memiliki mimpi seperti itu? Aku, dan yang lain juga memiliki mimpi yang sama," ujarnya. Hongjoong masih diam. Mencerna kata-kata penuh kekesalan yang keluar dari mulut San.
Cukup mengejutkan, San berbicara seperti itu kepada Hongjoong. Mengingat selama ini, San selalu terlihat ceria dan penurut. Jika berbicara dengan Hongjoong pun, San tidak lebih seperti anak kecil yang pendiam. Tetapi sekarang, Hongjoong seperti dihadapkan dengan sifat lain dari sosok San.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOURGLASS : PIRATE KING [The End]
Fanfiction[Hourglass Series #1] Tentang delapan pemuda yang dipenuhi semangat dan mimpi, disatukan menjadi satu tim yang akan berlayar menjelajahi luasnya lautan. Rintangan demi rintangan tengah menunggu kedatangan mereka. Apakah tim bernama ATEEZ yang dipimp...