11. Welcome to Zatra (3)

314 55 7
                                    

Welcome Back~

Di sinilah mereka berada sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah mereka berada sekarang. Di dalam sebuah Istana megah di pulau Zatra. Ini menjadi pengalaman pertama semua anggota Ateez berada di dalam Istana. Karena selama di Azland, tidak ada seorang pun yang memiliki kehebatan hingga sang Raja memanggil mereka ke Istana. Lagipula, bukan hal yang rahasia lagi apabila di Istana Azland dipenuhi pertikaian politik yang cukup mengerikan.

Saat ini, mereka beserta Eden tengah menunggu kedatangan orang yang mengundang mereka secara langsung untuk ke Istana. Seharusnya, tidak ada hal buruk karena mereka dibawa tanpa ada paksaan. Seharusnya seperti itu. Karena bagaimana pun, hubungan antar Azland dan Zatra tidak bisa dikatakan baik, walau tidak dalam kondisi yang buruk juga. Sehingga tidak mengherankan jika ada perasaan waspada dan khawatir di dalam diri mereka.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama, tamuku." Kesembilan orang itu langsung menoleh ke belakang. Di sana, seorang pria bertubuh tinggi dan besar berjalan mendekat dengan jubah mahal yang terseret di lantai. Mahkota berukuran besar terpasang di atas kepalanya. Seolah-olah, dirinya ingin menunjukkan seberapa tinggi derajatnya dibanding mereka. Lalu, ada seseorang lagi yang berjalan tepat di belakangnya. Hanya saja, orang itu memakai pakaian serba hitam dengan kalung rantai yang melingkar di lehernya.

"Silahkan duduk, silahkan duduk," ujar orang yang sepertinya Raja itu. Ah, dia memang Raja. Lihat saja mahkota berkilaunya itu. Terlalu menyakitkan mata.

Para anggota Ateez dan Eden membungkuk sebentar sebelum akhirnya kembali duduk setelah Raja tersebut duduk. Menyisakan pria dengan penampilan aneh yang berdiri di sisi kiri sang Raja. Dengan topi fedora yang dipakainya, membuat para anggota kesulitan untuk melihat wajah orang tersebut. Kepalanya yang sedikit menunduk juga, membuat wajahnya benar-benar tidak dapat terlihat dengan jelas.

Mereka diam-diam menatap penasaran pada sosok dengan pakaian seperti itu, kecuali San. Dirinya sudah bertemu dengan orang yang memakai pakaian serupa. Tapi, sejujurnya ia juga penasaran. Apakah orang itu adalah orang yang San jumpai semalam atau bukan?

"Sebelumnya aku berterima kasih karena kamu sudah menerima undanganku ini, Tuan Eden," ujar Raja bernama Varsha tersebut. Ia mengatakannya dengan senyuman ramah walau tidak bisa menghilangkan raut menyeramkan di wajahnya.

Eden tersenyum. "Saya yang seharusnya berterima kasih karena mendapat kehormatan sebesar ini," ujar Eden, tidak kalah ramah. Raja Varsha tertawa pelan. Lalu, pandangannya beralih pada delapan pria yang datang bersama Eden. Dari laporan salah satu prajuritnya, kedelapan pria itu adalah anak didik Eden yang tengah belajar berlayar. Raja Varsha tersenyum tipis.

"Aku sudah mengenal Eden dalam waktu yang tidak begitu lama, namun tidak juga singkat." Semua orang langsung menoleh ke arah Raja Varsha. Setelah sebelumnya, beberapa anggota Ateez menoleh ke kanan dan kiri untuk memperhatikan dekorasi ruangan besar tersebut. "Apakah boleh, jika aku mengetahui siapa saja nama kalian? Karena aku berharap, itu bisa menjadi awal yang bagus untuk hubungan kerja sama kita ke depannya," ujar Raja Varsha.

HOURGLASS : PIRATE KING [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang