19. Pendaftaran

221 45 1
                                    

"Kamu yakin, San tidak akan ketahuan?" tanya Wooyoung begitu mereka sudah berada cukup jauh dari penginapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu yakin, San tidak akan ketahuan?" tanya Wooyoung begitu mereka sudah berada cukup jauh dari penginapan. Ia menoleh ke belakang, mendapati Seonghwa yang pergi ke arah yang berlawanan. Begitupun dengan Jongho. Ia ikut menoleh sebelum menggeleng pelan.

"Aku yakin. Jika tidak, aku bisa menghukum Kak San," ujar Jongho. Ia kembali menoleh. Setelah mengacungkan jempolnya, terlihatlah sosok San yang memakai jaket serupa dengan yang digunakan Jongho. San keluar dari tempat persembunyiannya. Ia berlari dan menghampiri dua orang tersebut.

"Kita bertiga menjadi pengalihan saja, bukan? Aku khawatir, yang pertama kali dicari Kak Hongjoong adalah Yunho atau Mingi," ujar Wooyoung lagi. Kali ini, langkah kaki Jongho dan Wooyoung tidak secepat tadi. Mereka berdua membiarkan San menormalkan deru napasnya terlebih dahulu.

"Ada Yeosang. Jadi aku pikir, Kak Hongjoong tidak akan mencari siapapun selain Kak Seonghwa," ujar San. Wooyoung terlihat masih ragu. Raut wajahnya itu terbaca jelas di mata Jongho.

"Aish. Sudahlah. Kita hanya berjalan-jalan di sekeliling penginapan, bukan? Lagipula, jika kita dihukum, kita punya Kak Seonghwa yang bisa kita andalkan," ujar Jongho. Wooyoung menggeleng pelan. Tidak setuju dengan ucapan Jongho tersebut.

"Kita tidak meminta izin pada Kak Hongjoong, itu adalah salah satu kesalahan. Lalu, belum tentu Kak Seonghwa mau membantu, bukan?" ujar Wooyoung. Ketiga pemuda itu berhenti di depan toko pakaian yang cukup ramai.

"Kalau begitu, Kak San tinggal bujuk Kak Seonghwa agar mau membantu kita semua," ujar Jongho santai. Merasa namanya terpanggil, San yang sedang memperhatikan etalase langsung menoleh dengan cepat. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan yang sangat jelas.

"Aku? Kenapa harus aku?" tanya San tidak mengerti. Jongho menggeleng pelan. Ia menepuk bahu San sekali.

"Sampai saat ini, kemungkinan besar Kak Seonghwa menyukai Kak San. Nah, karena itu, Kakak bisa membujuk Kak Seonghwa agar kita terlepas dari hukuman Kak Hongjoong," jelas Jongho. San terdiam. Bibirnya ingin mengatakan alasan kenapa Seonghwa terlihat lebih memperhatikan dirinya. Tetapi dirinya sadar, jika ini bukan waktu yang tepat. Mereka masih baru memulai segalanya.

"Jika itu bisa membantu, akan aku coba. Tapi, aku tidak bisa yakin itu akan berhasil atau tidak," ujar San. Jongho mengangguk mengerti. Setelahnya, mereka bertiga kembali berjalan. Mereka memperhatikan sekitar yang begitu ramai. Cukup berbeda dibanding keadaan pelabuhan di Azland. Di Omorfia, orang-orang memakai pakaian yang bagus, seolah mereka adalah kalangan bangsawan semua. Belum lagi, raut bahagia yang selalu terpancar di wajah mereka. Membuat langit Omorfia terlihat jauh lebih cerah dibanding dengan langit di Azland. Perbedaan yang terlalu mencolok.

"Jam pasir itu ... haruskah kita mencarinya juga di sini?" tanya San. Ia berhenti di depan sebuah toko aksesoris. Wooyoung dan Jongho ikut berhenti. Mereka berdiri tepat di depan kaca etalase yang menampilkan pajangan berupa aksesoris-aksesoris dengan gaya yang menarik perhatian.

HOURGLASS : PIRATE KING [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang