Welcome back~
Delapan orang, termasuk Eden, sekarang tengah berada di sebuah ruangan yang cukup luas dengan gaya klasik. Beberapa barang dengan material dari kayu terlihat begitu indah terpajang di setiap sudut ruangan. Walaupun ruangan itu memiliki suasana sejuk nan nyaman, tetapi mereka semua—kecuali Eden, tentunya—, tidak bisa menutupi kegugupan luar biasa yang tiba-tiba saja menyerang. Sekalipun itu Wooyoung, pemuda yang sangat baru bergabung di tim tersebut.
Tidak, sebenarnya tidak terlalu baru juga. Wooyoung sudah ada di pelabuhan itu beberapa hari yang lalu, tidak lama setelah Jongho datang. Sama seperti yang lain, dirinya diberikan pelatihan dasar di tempat yang berbeda dengan kelompok Hongjoong. Setelah memahami aturan di pelabuhan tersebut, barulah ia bisa bergabung. Apa yang Wooyoung terima, sama seperti yang lain kecuali dengan San. Dia dimasukkan ke dalam tim sedikit lebih lama dibanding yang lain.
"Baiklah. Kalian sudah berkumpul semua, bukan?" Semua orang mengangguk. Tubuh mereka kembali menjadi lebih tegap. Eden melirik ke arah para junior-nya itu. Ia tersenyum melihat kegugupan kedelapan pria tersebut.
"Kalian —terutama Kim Hongjoong, tenanglah. Aku tidak akan menyampaikan berita buruk untuk kalian," ujar Charlos. Pemilik pelabuhan KQ. Walau sudah berbicara demikian dengan suara ramah, mereka tetap dalam kondisi gugup yang luar biasa. Di masa ini, mendapatkan pekerjaan adalah yang amat sulit. Peperangan yang kembali terjadi antar Negara dalam skala kecil, membuat lapangan pekerjaan menjadi sedikit. Sehingga tidak mengherankan, apabila banyak orang yang menganggur di Azland.
Dengan dipanggil seperti ini, memikirkan kemungkinan mereka akan dikeluarkan dari pelabuhan adalah hal yang mungkin saja terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin. Terlebih, ketika pandemi kekeringan mulai menyerang bagian barat Azland.
Charlos menghela napas pelan. Ia tersenyum dengan kepala menunduk. Mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh para anak buahnya yang masih begitu muda. Mereka bisa saja mendaftar menjadi prajurit perang. Tetapi sudah jelas, keluarga mereka akan melarang. Masa depan kedelapan pemuda di depannya masih sangat panjang dan cerah. Sangat disayangkan bila dibiarkan dengan memilih untuk mempertaruhkan nyawa di medan perang yang tidak terkendali itu.
"Alasan kalian dipanggil ke sini, adalah karena aku ingin mengumumkan sesuatu," ujar Charlos. Ia mengambil sebuah perkamen, lalu menyerahkannya kepada Eden. Eden menerima benda itu dengan tubuh sedikit membungkuk. Sekarang, ia tidak lagi berdiri di sebelah para pemuda itu. Ia menjadi berdiri tepat di belakang Charlos.
"Kalian akan dijadikan sebuah tim. Ini pastinya sudah kalian ketahui, karena Eden pasti mengatakan jika Hongjoong adalah ketua timnya. Benar, bukan?"
"I-iya. Itu benar," ujar Hongjoong setelah berhasil mengendalikan rasa terkejutnya. Ia tersenyum dengan canggung setelahnya. Charlos mengangguk. Ia bersandar di kursi kebesarannya.
"Kalau begitu ... aku hanya perlu mengumumkan nama resmi kalian dan misi yang harus kalian jalani." Kedelapan pria itu kembali berdiri lebih tegap. Kata 'misi' di kalimat Charlos kembali membuat mereka cemas. Ini termasuk hal baru untuk mereka, bahkan Hongjoong. Bekerja di pelabuhan, mereka hanya tahu untuk membersihkan kapal, atau mengangkut barang yang baru sampai dari sebrang. Atau jika dibutuhkan, menjadi anggota regu kapal yang akan berlayar. Tetapi untuk sebuah misi yang sepertinya sangat khusus untuk tiap kelompok, itu sesuatu yang sangat baru mereka dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOURGLASS : PIRATE KING [The End]
Fanfic[Hourglass Series #1] Tentang delapan pemuda yang dipenuhi semangat dan mimpi, disatukan menjadi satu tim yang akan berlayar menjelajahi luasnya lautan. Rintangan demi rintangan tengah menunggu kedatangan mereka. Apakah tim bernama ATEEZ yang dipimp...