Welcome back~
"Pria tampan lainnya dari Azland."
Wooyoung hanya tersenyum saja menanggapi ucapan orang yang akan menjadi lawannya itu. Ia melirik ke sekitar penonton dan mendapati Hongjoong serta Seonghwa yang memperhatikan dirinya dengan lekat.
Tatapan mereka bahkan lebih mengerikan dibanding lawannya saat ini. Itu yang Wooyoung rasakan saat ini.
"Ambisi anak seusia kalian seharusnya masih sangat tinggi. Aku akan sangat senang, jika kamu mau melawanku dengan sungguh-sungguh," ujar orang itu.
"Tentu saja. Aku akan melakukannya sebaik mungkin. Mohon kerjasamanya," ujar Wooyoung lalu membungkuk hormat. Yang ia lakukan membuat pria berusia 47 tahun itu terkekeh. Ia menatap Wooyoung dengan tatapan hangat.
"Azland memang memiliki banyak pemuda baik. Baiklah wasit, kamu bisa memulai pertandingannya." Wasit itu mengangguk. Sepertinya, lawan Wooyoung dikenal cukup baik oleh wasit itu. Sang wasit langsung menggerakan loncengnya. Memberitahu jika pertandingan telah dimulai.
"Serang aku sesukamu, anak muda."
Wooyoung memasang kuda-kuda. Ia mengepalkan kedua tangannya, tetapi dirinya menjadi cukup ragu. Sejujurnya, ia sedikit sangsi untuk melawan pria yang jelas lebih tua dari dirinya itu. Ia merasa kurang baik untuk melakukannya. Akan tetapi, dengan cepat ia menggeleng. Ini adalah pertandingan. Tidak mengenal usia apalagi status sosial. Siapa yang kuat, akan menjadi pemenang. Dan karena dirinya serta anggota Ateez lain berencana untuk menang, ia harus menghilangkan pikiran itu.
Ia harus bisa mengalahkan siapapun lawannya. Maka dengan keyakinan seperti itu, Wooyoung tanpa ragu memulai pertarungan. Ia segera melayangkan pukulan bebas ke arah pria itu yang disambut dengan baik. Seperti yang Wooyoung duga, lawannya bukan orang sembarangan. Dia seperti sudah terlatih dengan sangat matang. Kekuatannya tentu sangat jauh berbeda dengan dirinya yang masih dikategori pemula.
Pertandingan itu berlangsung dalam waktu yang lumayan singkat. Perbedaan kemampuan antar dua peserta terlalu terlihat jelas. Wooyoung yang masih pemula, mulai kehabisan tenaga disaat lawannya masih bisa berdiri tegap dengan deru napas yang normal. Wooyoung menghela napas dengan kesusahan. Kepalan tangannya menguat, merasa tidak ingin kalah walaupun tahu jika tubuhnya hampir mencapai batas.
"Tubuhmu sudah sangat bagus, sering terlatih. Akan sangat menyenangkan jika aku bisa memberikan beberapa pelajaran dalam hal bela diri setelah pertandingan ini," ujar orang itu. Wooyoung mencoba tersenyum.
"Sebuah kehormatan mendapat tawaran itu dari Anda," ujar Wooyoung. Pria itu kembali tersenyum. Dengan isyarat tangannya, ia membiarkan Wooyoung kembali menyerangnya. Mendapat kesempatan itu, tentu saja Wooyoung tidak menyia-nyiakan. Ia langsung menyerang walau sekarang tidak sefokus awal pertandingan lagi. Serangannya yang tidak tertata membuat tenaganya lebih cepat terkuras. Sehingga tidak butuh waktu lama, tubuh Wooyoung jatuh terduduk. Ia kehabisan tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOURGLASS : PIRATE KING [The End]
Fanfic[Hourglass Series #1] Tentang delapan pemuda yang dipenuhi semangat dan mimpi, disatukan menjadi satu tim yang akan berlayar menjelajahi luasnya lautan. Rintangan demi rintangan tengah menunggu kedatangan mereka. Apakah tim bernama ATEEZ yang dipimp...