PART 16. El Otro Lado De Agatha

32.6K 1.7K 40
                                    

DON'T FORGET VOTE & KOMEN
.
.
.
~Sisi Lain Agatha~

Agatha POVPagi ini sangat indah, aku mulai menjalani hari-hari seperti sedia kala dan terasa lebih menyenangkan, entahlah mungkin aku merasa senang akan kembali bersekolah lagi dan tidak harus terkurung bersama si iblis tampan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha POV
Pagi ini sangat indah, aku mulai menjalani hari-hari seperti sedia kala dan terasa lebih menyenangkan, entahlah mungkin aku merasa senang akan kembali bersekolah lagi dan tidak harus terkurung bersama si iblis tampan itu.

Tapi ya memang ekspektasi terkadang tak sesuai dengan realita, si iblis tampan itu datang lebih pagi kerumahku dan menungguku untuk sarapan.

Memang wajahnya tampan tapi akhlaknya nol besar, entah mengapa tapi aku takut jika rasa benci ini semakin besar aku malah akan semakin terikat dengannya, oh tidak!aku ingin bebas.

"Buenos días cariño(selamat pagi syg)," sapanya padaku.

Tahu tidak?aku muak sekali padanya jika kalian tahu, ingin sekali kucincang dia, eit tapi maaf saja aku bukan psycho,  ya kali mau nyincang orang.

Dan dengan pasang tampang palsu aku harus mencoba tersenyum manis dan membalas sapaannya.

"Buenos días también(pagi juga)," balasku padanya.

Kapan ini semua berakhir???

Kami sampai disekolah sekitar 25 menittan dan bel akan berbunyi 15 menit lagi. Ketika keluar dari mobil Liano, kami mendapat tatapan dari banyak murid, oh tentu aku bahkan tak heran lagi. 2 minggu tidak masuk sekolah dan tidak dihukum, oh jangan coba-coba meniru jika sekolah itu bukan milik kalian.

Yah sekarang sepertinya aku tidak peduli lagi walau menjadi pusat perhatian, karena jika sudah berurusan dengan pacar ganteng emang susah, mau dimanapun pasti selalu jadi perbincangan.

Aku cuek saja dan memilih tetap berjalan kekelasku dengan si pacar posesif yang senantiasa memeluk pinggangku dengan erat. Seperti aku akan hilang saja jika dia lepas, aku begitu merindukan teman-temanku yang baik dan pengertian.

Saat sampai dikelas dan melihat mereka tanpa sadar aku langsung berlari dan memeluk Tirsa juga Maita.

Uh tunggu, hawa tiba-tiba menjadi sangat dingin. Oh ada apa ini?apakah AC-nya terlalu tinggi suhunya? oh sh*t seharusnya aku sadar, si pacar posesif kumat lagi hanya gara-gara aku melepas pelukannya pada pinggangku demi memeluk temanku ini.

Oh lord aku menyerah!

Aku tentu tak ingin merusak hari yang indah ini, bisa-bisa nanti diculik lagi gimana? Kemarin-kemarin dibawa ke hutan, kalo besok-besok dibawa ke pegunungan gimana? kan repot urusannya.

Tanpa berkata aku berlari dan langsung mencium pipinya, semoga dia bisa mencair. Dan ya,sepertinya berhasil, dia mulai merasa senang dan suasana yang mencekam seperti kutub tadi mulai perlahan hilang, dia sedikit menyunggingkan senyum di bibirnya padaku dan mengelus rambutku, setelahnya dia berlalu pergi. Hufff selamat!

Mi Obsesión Contigo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang