PART 38. El Gobernante

20.9K 1K 19
                                    

DON'T FORGET VOTE & KOMEN
.
.
.
~Sang Penguasa~

Agatha terbangun ketika dia merasa ada seseorang yang mengusik tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha terbangun ketika dia merasa ada seseorang yang mengusik tidurnya.

Liano memberi kecupan-kecupan ringan pada gadisnya juga belaian lembut pada pipi dan rambutnya, membuat Agatha merasa terusik dan terbangun.

"Eungh," lenguh Agatha.

"Good morning." ucap Liano.

"Too," balas Agatha yang masih setengah sadar sembari mengucek matanya.

Dia merasa kepalanya masih pusing akibat semalam.

Tunggu, semalam?

Agatha langsung tersadar dan hampir saja terjungkal dari kasur ketika melihat Liano berada di samping wajahnya.

Tentu saja tidak bisa terjungkal karena Liano memeluk gadisnya yang duduk sembari mengingat apa yang telah terjadi.

Agatha tambah pusing memikirkannya, yang dia ingat hanya dinner, dansa, minuman, mabuk dan setelahnya tak ada.

Tapi melihat kondisinya pagi ini yang tidak memakai sehelai benangpun dan hanya ditutupi selimut, kurang lebih Agatha tahu apa yang sudah terjadi.

Dan lihatlah tampang tak berdosanya Liano itu yang tersenyam-senyum seperti orang gila. Membuat Agatha ingin melemparnya ke Amazon saja.

Paling nggak dia bisa dimakan Piranha atau ditelan Anaconda, itu akan membuat Agatha kesenangan tapi hanya bisa jadi angan-angan saja.

"Sepertinya kau sangat segar pagi ini mi amor, sampai-sampai di kepalamu dipenuhi dengan hal-hal buruk untukku ya." ucap Liano.

Agatha menggeleng dan bingung, darimana Liano tahu isi pikirannya.

"Apa yang kau pikirkan begitu kentara dari ekspresimu," balas Liano lagi.

Agatha hanya cemberut dibuatnya.

"Malam ini ada pesta, dan orangtuamu juga diundang, aku tak sabar menemui calon mertuaku, kau juga merindukan mereka bukan, mi amor?" tanya Liano.

Agatha senang mendengar tentang orang tuanya, tapi juga mencibir Liano yang bilang calon mertuanya.

"Mereka tak akan pernah setuju padamu," tolak Agatha.

"Oh ya, mari kita lihat apakah mereka setuju atau tidak nantinya." balas Liano menantang.

Agatha melotot tak suka, sedangkan Liano malah gemas dengan ekspresi gadisnya itu.

Liano menggendong Agatha untuk mandi karena hari mulai siang.

"Akkhh apa yang kau lakukan, turunkan aku," ronta Agatha ketika Liano menggendongnya menuju kamar mandi.

"Ssstt tenanglah mi amor, nanti kau jatuh, Aku hanya membantumu mandi." ucap Liano.

"Aaahhh Liano dasar pembohong, hanya mandi apanya, jangan pegang disitu ahhh." teriak Agatha.

Mi Obsesión Contigo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang