Kasih komentar yang baik dan sopan ya ^^
———
Sore ini Ayna pulang cepat dari biasanya. Kemarin-kemarin sekitar jam setengah 6 Ayna baru diizinkan pulang oleh atasannya, tapi kini jam 5 seisi ruangan sudah diperbolehkan pulang.
Ayna kini sudah di lampu merah dengan mengendarai motor. Sebenernya Ayna punya mobil, tapi ada di rumah. Ayna lebih suka membawa motor saat bekerja, karena bisa lebih cepat dibandingkan mobil.
Tak perlu lama, Ayna tiba di rumah. Membuka pintu rumah dan mendapati mamanya yang tengah menyiapkan makanan.
Di usia mamanya yang sebentar lagi menginjak usia 60an, mamanya masih rajin masak untuk Ayna. Mereka hanya berdua di rumah, papa Ayna sudah meninggal sejak Ayna di usia 18 tahun, sedangkan ketiga kakak Ayna yang lain sudah menikah dan memiliki rumah sendiri.
"Masak apa, Ma?" tanya Ayna dengan senyumannya. Mendekati Hera dan mencium pipi wanita yang sangat dicintainya itu. "Kayaknya enak."
Hera tertawa. "Enak dong, sini makanya makan."
Ayna langsung duduk dan Hera mengambilkan piring untuk Ayna. Menambahkan nasi, serta lauknya.
Menu lauk kali ini adalah ikan bakar. Ikan bakar adalah menu favorit Ayna sejak dulu, apalagi ditambah sambal kecap dengan potongan bawang merah, cabai juga jeruk nipis. Bahkan kalau Ayna makan dengan ikan bakar ia akan menambah porsi nasi.
Kini Ayna mulai memasukkan nasi ke dalam mulutnya. Enak. Masakan mamanya selalu enak dan cocok di mulutnya ini. Ayna tersenyum, kembali memakan dengan lahap.
"Ayna, kapan mau nikah?"
Ayna tersedak saat Hera mempertanyakan itu. Hera langsung sigap memberikan minum kepada Ayna.
Ayna menarik napas dalam-dalam.
"Kenapa tanya itu, Ma?"
"Mama pengen Ayna nikah. Biar kalau mama pergi, mama bisa tenang tanpa mikirin kamu."
Ayna tertegun dengan perkataan mamanya. Namun itu tidak merubah keinginannya. Ia mencoba diam selama beberapa detik agar kuat mengatakan suatu hal kepada mamanya.
"Ayna punya keinginan dari dulu, sejak gagal nikah." Ayna diam lagi. Lalu kembali bicara dengan suara pelan, "Ma, Ayna enggak mau nikah sampai mati. Ayna mau sendiri tanpa laki-laki. Kalau bisa, Ayna mau adopsi anak aja."
Hera diam. Mematung dengan perkataan anak satu-satunya yang belum menikah sampai sekarang.
"Kenapa gitu, sayang? Mama pengen kamu nikah. Mama pengen tenang tanpa mikirin kamu yang masih sendiri. Kamu mau jadi perawan tua?"
Ayna mengangguk. "Iya, Ma. Enggak apa-apa dikatain perawan tua. Ayna takut nikah dan gagal lagi, Ma."
"Kalau mama pergi, siapa yang bakal jaga kamu, Ay? Mama pasti bakal sedih."
Ayna menegur mamanya yang bicara omongan aneh. Ia menggeleng, "Mama bakal di sini terus sama Ayna."
"Kematian itu dekat Ay, mama udah tua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Mantan
Romance[SUDAH TAMAT. PART LENGKAP HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA/PDF] Gimana ya rasanya nikah sama mantan pacar? Di usianya yang sebentar lagi menginjak 27 tahun, Ayna belum juga menikah. Trauma tentang kejadian hampir 7 tahun yang lalu membuat Ayna memil...